Part 3 - Girls Talk

5.3K 210 2
                                    

Usia kandungan Agnes sudah menginjak tiga bulan. Dan, Julio menjadi semakin over protective padanya. Semua kegiatan sampai asupan gizi yang harus dipenuhi Agnes berada dalam pengawasan Julio. Agnes terkadang merasa geli karna ia merasa Julio menjadi lebih bawel dibandingkan dengan dokter kandungannya selama ini. Ia sudah sering kali protes agar suaminya itu tidak usah seberlebihan itu padanya, tapi yang namanya Julio mana bisa dilarang...apa yang menurutnya benar pasti akan ia lakukan, apalagi itu menyangkut Agnes dan calon bayinya. Julio hanya ingin memberikan yang terbaik bagi kedua belahan jiwanya, itulah prinsip hidup yang dipegangnya kini. Sejujurnya Agnes juga sering merasa terharu atas perlakuan Julio padanya, di kala malam saat ia sedang ingin sesuatu atau tiba-tiba merasa mual Julio dengan setia bangun dan memberikan kenyamanan padanya, apapun Julio lakukan demi dirinya, dan tanpa ada sedikit kalimat mengeluh keluar darinya.

Siang itu, Agnes melakukan refreshing dengan sekedar makan siang bersama Michelle. Tentunya sudah seijin Julio. Bahkan Julio kini memperkerjakan seorang sopir pribadi yang siap mengantar Agnes saat dirinya harus berpacu dengan kesibukan pekerjaannya. Ia dan Michelle sudah duduk manis di sebuah restoran steak terkenal di selatan kota Jakarta.

"Akhirnyaaa gue bisa juga ketemu sama sahabat gue yang satu ini..." ucap Michelle dibarengi dengan tawa

"Lo sombong sih nggak pernah maen ke rumah gue..sok sibuk banget yeee, Miss?"

"Ah elaah, ngambekan lo..gue emang lagi repot-repotnya nih, banyak event soalnya"

"Lo sama Rico apa kabar? Kapan nih nyusul gue sama Julio?" goda Agnes. Reaksi Michelle ternyata tak seperti yang dibayangkan Agnes, Michelle justru murung mendengar ucapan Agnes barusan. "Kenapa lo? Lo sama Rico baik-baik aja kan?"

"Dibilang baik, ya nggak terlalu baik....dibilang buruk, ya nggak buruk-buruk amat sih"

"Ambigu lo! Apaan sih? Cerita dong..."

"Hubungan gue sama Rico......flat, Nes"

"Kok bisa? Emangnya Rico belom pernah nyinggung soal pernikahan sama lo?"

"Pernah sih, sekali....dia bilang enak ya jadi Julio sekarang, ada yang nemenin tiap hari, ada yang ngerawat, ada yang masakin ya pokoknya gitulah"

"Truss???"

"Gue bilang emangnya udah beneran siap mau nikah? Nikah itu nggak gampang lho, dan ya...blablablaa...dan sejak gue bilang gitu dia nggak pernah lagi nyinggung soal nikah. Gue bingung, Nes, apa jangan-jangan Rico nggak serius ya sama gue? Masa gue bilang gitu dia nggak nyoba kasih apa gitu biar gue percaya"

"Lo coba lagi aja nyinggung itu sama dia"

"Ah, males ah...lagian masa cewek yang nyinggung duluan soal kaya gituan, harusnya kan cowok. Contohnya, Julio, masa lo harus mepetin dia dan kodein biar dia nikahin lo? Enggak kan?"

"Semua cowok nggak ada yang sama kali, Chell..ya mungkin Rico itu tipe cowok yang harus dipancing dulu"

"Tauk ah, nggak usah ngomongin itu dulu...jujur gue kadang mikir ragu buat kedepannya, tapi gimana, gue sayang banget sama Rico, dan lo tau itu"

"Jangan bilang lo mulai nethink sama Rico?" tanya Agnes. Michelle hanya menghela nafas lalu mengangkat bahu. Tanpa menjawab ia kembali melanjutkan makannya.

"Gimana sama kandungan lo? Sehat-sehat aja kan?" Michelle, buka suara dan mengganti topik pembicaraan

"Puji Tuhan, sampai saat ini nggak ada keluhan yang berarti, ya kalo pusing sama mual wajarlah kata dokter" jawab Agnes sumringah, ekspresi yang selalu ia berikan saat membahas kandungannya. Hal itu setidaknya sedikit membuat Michelle tersenyum, mengingat kebahagiaan Agnes yang juga adalah kebahagiaan baginya

FOREVER ✔Where stories live. Discover now