Part 11 - First War

2.7K 171 2
                                    

Julio menutup laptopnya. Fuh! Akhirnya selesai juga meeting bersama dengan Bpk Hartono. Ia melirik jam yang melingkar di tangan kirinya. Sudah pukul 18.00 dan itu artinya satu jam lagi acara ulang tahun pernikahan Ayah-Bunda akan dimulai. Julio harus bergegas, mengingat jarak antara restorannya dan rumah mertuanya itu lumayan jauh, belum lagi harus menembus kemacetan ibukota. 

"Jul...udah mau pulang ya?" suara Barbie terdengar saat Julio hendak bangkit. 'Jul' adalah cara Barbie memanggil Julio, terasa aneh memang tapi sejak awal Barbie memang sudah memanggilnya seperti itu.

"Iya nih, soalnya harus cepet-cepet sampe rumah mertua..kamu nggak pulang?"

"Sebenernya aku mau minta tolong sama kamu..."

"Minta tolong apa?"

"Aku ada undangan ulang tahun temen, tapi aku lagi nggak pake sopir, dan aku nggak terlalu tahu tempatnya, kamu bisa nggak nganter aku? Maksudnya kamu drop aku aja, nanti pulangnya bisa bareng sama temen kok...gimana?"

"Duh, gimana ya? Masalahnya rumah mertua aku cukup jauh dari sini, dan lagi aku nggak enak kalo sampe telat..."

"Emmm..jadi nggak bisa ya?"

"Emang di daerah mana acaranya?"

"Di daerah kemang..."

"Yah..aku nggak nglewatin daerah itu soalnya..." Barbie sedikit kecewa mendengar jawaban Julio

"Trus gimana ya? Naik taxi aja apa gimana? Tapi aku takut belum terbiasa naik taxi disini"

"Gimana kalo Andre aja yang nganter kamu?"

"Emm..nggak usah deh, Jul..aku cancel aja acaranya" Barbie berbalik dan meraih hpnya. Julio merasa serba salah, ia tidak enak sebenarnya pada Barbie, tapi akan lebih tidak enak lagi dengan mertua dan istrinya. Julio nampak berfikir, melihat jam, menimbang dan akhirnya mendapat keputusan.

"Aku anterin kamu deh, nanti biar aku telpon Agnes.." ucap Julio. Barbie yang tadinya lesu mendadak sumringah.

"Yakin nih nggak papa?"

"Iyaa, kita berangkat sekarang ya..semoga nggak terlalu macet deh"

Sementara itu ditempat berbeda, Agnes sudah siap di rumah orang tuanya. Dari kantor ia bareng dengan Michelle dan Fero, sementara Rico baru juga sampai setelah bengkelnya tutup. Agnes berulang kali melihat ke arah jam, mengharap Julio akan segera datang. Ia tidak enak jika sampai suaminya sendiri justru terlambat datang di acara penting bagi Ayah dan Bundanya. Agnes memainkan hp nya, tidak ada sms maupun telepon yang masuk. Ia sudah mencoba sms Julio tapi tidak ada balasan. Mau menelepon takutnya meeting Julio belum selesai. 

"Julio belum dateng, sayang?" tanya Bunda Lena membuat fokus Agnes pada hp nya buyar

"Eh...belum, Bun, Agnes udah sms tapi belum dibales sama dia..maaf ya..."

"Nggak masalah, sayang...Julio kan juga lagi kerja, Bunda sama Ayah pasti maklum kok. Kamu jangan ngambek lho sama dia"

"Engga kok, Bun...tenang aja. Oya, Bang Putra belum pulang juga?"

Pertanyaan Agnes terjawab dengan kedatangan  Putra bersama seorang perempuan yang digandeng olehnya. Semua mata tertuju padanya, terlebih pada yang ada di sebelahnya. Dengan penuh senyuman, Putra mengajak perempuan itu menemui kedua orangtuanya.

"Ayah...Bunda...kenalin, ini Yovi, temen Putra..." ucap  Putra mengenalkan perempuan manis yang lalu bersalaman dengan Ayah dan Bundanya

"Temen apa temen?" goda Agnes sambil mengedipkan matanya

"Temen, dek....ya tapi temen deket sih...hehehehe"

"Om...Tante....selamat ulang tahun pernikahan yaa..semoga selalu langgeng" ucap Yovi

FOREVER ✔Where stories live. Discover now