Chapter 4

10.5K 833 46
                                    

Kalau kau saja tidak memiliki keberanian untuk membela dirimu sendiri, bagaimana oranglain bisa dan mau membelamu?

Story of Byun Family © 2015

Taeyeon memakai celemeknya dan mengikat rambutnya menjadi satu bagian. Ia menghela napas sejenak sebelum mengambil vacuum cleaner dari atas lemari. Beberapa menit kemudian ia mulai disibukkan dengan pekerjaannya sebagai ibu rumah tangga. Mulai dari membersihkan segala debu di setiap sudut rumahnya dengan menggunakan vacuum cleaner sampai mengepelnya hingga rumahnya menjadi wangi. Pekerjaan ini sudah ia lakukan semenjak 18 tahun yang lalu, sejak ia resmi menjadi istri sah dari pria bernama Byun Baekhyun. Taeyeon mencintai pekerjaannya, sama besarnya dengan ia mencintai suaminya, lelaki yang ia cintai sejak ia masih duduk di bangku perkuliahan.

Taeyeon membuka pintu kamar Sohyun dan meletakkan vacuum cleaner serta ember berisi air pel di bingkai pintu. Ia melangkah masuk dan mulai membereskan kamar putrinya yang entah kenapa hari ini terlihat berantakan sekali. Lihat saja. Tak biasanya ada banyak sampah menumpuk di tempat sampah di sebelah meja belajar putrinya itu.

Ketika Taeyeon hendak memindahkan sampah di dalam tempat sampah milik putrinya ke dalam kantong plastik besar, saat itu juga matanya menangkap gumpalan kertas tiket konser itu.

Dengan gerakan pelan ia meraih gumpalan kertas tersebut. Ternyata tidak hanya ada satu lembar, melainkan dua lembar. Lembar yang lainnya adalah tiket bus dari Seoul menuju Tongyeong, daerah rumahnya. Dan demi melihat dua tiket tersebut, Taeyeon tertegun.

Jadi kemarin putrinya itu pergi ke Seoul untuk menonton konser Infinite?

Sohyun memang tidak mengatakan apa-apa saat pamit dengannya kemarin. Putrinya itu hanya bilang kalau ingin pergi bermain bersama teman-teman. Dan sekarang ia baru tahu kalau ternyata putrinya bukan pergi bermain, melainkan pergi menonton konser Infinite di Seoul bersama teman-temannya.

Ternyata, sekarang putrinya sudah mulai berani berbohong pada ibunya sendiri.

------------------------

Sohyun menolehkan kepala begitu mendengar pintu kamarnya diketuk. Ia melihat kepala ibunya menongol dari balik pintu kamarnya, memandang ke arahnya yang sedang duduk di balik meja belajar.

"Bolehkah eomma masuk?"

Sohyun tersenyum dan menganggukkan kepala. Taeyeon pun masuk ke dalam dan memilih duduk di atas ranjang putrinya.

"Lanjutkan saja belajarmu. Eomma akan menunggu." kata Taeyeon.

Sohyun mengangguk, lalu kembali mengerjakan tugasnya. Beberapa menit kemudian, ia menutup bukunya dan mengambil posisi duduk di sebelah ibunya di atas ranjang.

"Ada apa, eomma?"

Taeyeon memandang manik Sohyun dengan intens. "Katakan pada eomma, akhir pekan kemarin kau pergi kemana?"

Air muka Sohyun berubah. Taeyeon yang menangkap perubahan air muka putrinya langsung menghela napas.

"Kenapa kau tidak jujur pada eomma kalau kau pergi ke Seoul bersama teman-temanmu?"

Mata Sohyun membulat, terkejut. "Taehyung oppa yang memberitahu eomma ya?" tebaknya.

Taeyeon mengernyit. "Oppa-mu tahu?"

"Eomma bukannya tahu dari oppa?"

Taeyeon menggeleng, lalu mengeluarkan dua lembar tiket dari dalam saku roknya. Dan demi melihat tiket tersebut, Sohyun sempurna tertegun.

Story of Byun Family ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang