Chapter 10

9.5K 816 68
                                    

Tuhan, apabila memang Kau sedang menamparku saat ini, tolong tampar aku saja. Jangan libatkan anggota keluargaku. Jangan libatkan istriku. Jangan pula libatkan putra dan putriku.

Story of Byun Family © 2015

Taeyeon menolehkan kepala begitu mendengar suara pintu dibuka. Ia melihat Sohyun yang mengenakan seragam sekolah masuk ke dalam kamar inap Taehyung dengan tangan memegang sekantong plastik berukuran sedang.

"Kau sudah pulang, Sohyun?" tanya Taeyeon begitu melihat putrinya.

Sohyun tersenyum, menghampiri ibunya, dan memeluknya sejenak.

"Bagaimana kabar oppa?" tanya Sohyun, melirik ke arah Taehyung yang masih berbaring di atas ranjang dengan mata terpejam.

Taeyeon terdiam sejenak, lalu menggelengkan kepala. "Belum ada perubahan."

Sudah empat hari berlalu semenjak Taehyung dirawat di rumah sakit, lelaki itu belum juga sadarkan diri. Tidak ada perubahan apa-apa yang terjadi padanya selama empat hari ini. Taehyung masih tetap diam tak bergeming di atas ranjangnya, tak menunjukkan tanda-tanda kehidupan disana, selain alat pendeteksi jantung yang menunjukkan bahwa lelaki itu masih bernapas.

Tak ingin membuat suasana berubah sedih, Taeyeon kembali bersuara. "Kenapa kau tidak pulang ke rumah dulu untuk mengganti seragammu, Sohyun~a?"

"Tadi saat perjalanan pulang dari sekolah, aku melewati toko bunga dan tak sengaja melihat bunga ini." Sohyun mengeluarkan beberapa tangkai bunga berwarna putih yang beraroma harum dari dalam kantong plastik berukuran sedang di tangannya.

Taeyeon mengernyit begitu mengenali bunga yang jarang dijumpai di negaranya tersebut. "Bukankah itu bunga sedap malam? Untuk apa bunga itu?"

Sohyun mengangguk. Ia melangkah mendekati vas bunga yang kosong di atas nakas di sebelah ranjang kakaknya. "Guruku pernah bilang kalau bunga sedap malam dapat memperbaiki ketenangan pikiran dan fisik seseorang. Aromanya dapat menstimulasi sisi kanan otak untuk memberi ketenangan di pikiran dan hati. Jadi aku membelinya, dengan harapan bunga ini dapat membantu Taehyung oppa agar kesehatannya membaik. Eomma tahu? Bunga ini diimpor langsung dari Indonesia karena khasiatnya sangat berguna untuk kesehatan." katanya, lalu memasukkan beberapa tangkai bunga sedap malam ke dalam vas bunga setelah diisi oleh air.

Taeyeon tersenyum memandang Sohyun. Putrinya belajar dengan baik di sekolah. Ia selalu mengingat dengan baik perkataan guru-gurunya. Demi menyadari hal tersebut, Taeyeon benar-benar merasa bangga pada putrinya. Ia semakin yakin kalau putrinya akan menjadi orang yang hebat di masa depan. Ya, Taeyeon bisa membayangkannya.

Taeyeon membiarkan Sohyun mengurusi bunga sedap malamnya. Ia kembali memeriksa kantong infus Taehyung dan menyadari cairan di dalamnya sudah mulai berkurang.

"Sohyun~a, eomma akan keluar dulu untuk memanggil suster. Cairan infus oppa-mu sudah hampir habis. Kau jaga oppa-mu ya." kata Taeyeon.

Sohyun hanya berdeham. Taeyeon pun keluar dari kamar inap Taehyung dan menghampiri meja perawat, memanggil salah satu suster dari sana, dan mengajaknya ke kamar inap Taehyung untuk mengganti kantong infus putranya. Namun belum sempat Taeyeon dan suster itu masuk ke dalam kamar inap Taehyung, terdengar suara pekikan yang menyayat hati dari dalam sana.

Lantas Taeyeon segera masuk ke dalam dengan bergegas, begitu pun dengan suster itu. Dan betapa terkejutnya ketika ia melihat alat pendeteksi jantung menunjukkan garis zig-zag yang tidak teratur dan bergerak cepat dengan suara yang melengking tinggi. Sohyun menangis dengan wajah ketakutan bercampur khawatir di sebelah ranjang Taehyung, hendak menyentuh tubuh kakaknya namun selalu urung ia lakukan. Sementara itu, di atas ranjang sana, Taehyung yang matanya masih terpejam mengalami kejang.

Story of Byun Family ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang