Chapter 5

9.1K 835 61
                                    

Apakah Ibu lebih percaya pada oranglain dibandingkan aku? Aku anakmu, Ibu, bagaimana bisa Ibu tidak percaya pada anakmu sendiri?

Story of Byun Family © 2015

Sudah beberapa hari terakhir ini Taehyung mendiamkan Sohyun. Sejak pembicaraan mereka berdua di meja makan tempo lalu, kakaknya itu tidak lagi berangkat ke sekolah bersamanya dan ayahnya. Kakaknya selalu berangkat duluan, dijemput oleh temannya naik mobil. Baekhyun juga tampak tidak peduli. Bahkan ayahnya itu tidak pernah bertanya padanya kenapa Taehyung tidak pernah berangkat bersama lagi. Ayahnya juga tidak pernah mengajak Sohyun bicara lagi. Tidak pernah ada pembicaraan di meja makan. Tidak pernah ada pembicaraan di dalam mobil. Tidak pernah ada mencium punggung tangan ayahnya saat Sohyun pamit sekolah. Tidak pernah ada kecupan di pipi ayahnya sebelum Sohyun keluar mobil. Dan juga tak ada kalimat 'semoga harimu menyenangkan' yang diucapkannya setiap pagi pada ayahnya. Hubungan Sohyun dengan Baekhyun dan Taehyung mendadak terasa aneh dan asing. Seperti bukan keluarga lagi.

------------------------

Hubungan Sohyun dengan Jane dan teman-temannya di sekolah lebih parah lagi.

Beberapa menit sebelum bel masuk sekolah berbunyi, Jane dan teman-temannya masuk ke dalam kelas 2-1 dengan suara berisik yang menarik perhatian seluruh murid di dalam kelas. Sohyun yang sedang duduk di bangkunya juga menolehkan kepala dan melihat Jane dan teman-temannya yang tertawa-tawa sambil berjalan menuju bangku mereka, di belakang bangku Sohyun.

"Kau benar-benar berani sekali, Park Jane." kata salah satu teman Jane begitu duduk di bangkunya, di sebelah bangku Jane. "Kalau aku jadi dirimu, aku pasti tidak akan berani memberi bingkisan itu langsung ke tangannya. Oh, hanya berdiri di depannya saja aku tidak sanggup, apalagi berbicara dengannya."

"Benar sekali." timpal temannya yang lain. "Bahkan sudah tiga kali ini kau selalu berbicara dengannya saat menyerahkan bingkisan itu."

Jane tersenyum sombong. "Kalau aku tidak berbicara dengannya, dia tidak akan pernah melihat ke arahku. Bagaimana dia akan menyukaiku kalau dia tidak pernah melihat ke arahku? Benar, kan?"

"Jadi kau benar-benar menyukai kakak kelas itu?" tanya temannya.

"Tentu saja. Siapa sih yang tidak menyukai Taehyung sunbae? Kurasa seluruh gadis di sekolah ini menyukainya."

Sohyun tertegun mendengar ucapan Jane. Taehyung sunbae?

"Kau benar, Jane. Taehyung sunbae memang pantas sekali disebut idola sekolah. Sudah tinggi, keren, cool, tampan pula. Ah, benar-benar laki-laki idaman."

Jane menyikut lengan temannya dengan sebal. "Hey, dia milikku."

Sohyun memutar tubuhnya, memandang ke arah Jane yang wajahnya ditekuk akibat ucapan salah satu temannya.

"A-apakah maksudmu Taehyung sunbae itu adalah Byun Taehyung? Siswa tingkat menengah atas itu?"

Jane dan teman-temannya menolehkan kepala ke arah Sohyun begitu gadis itu bergabung dengan pembicaraan mereka.

"Iya. Kenapa?" balas Jane ketus. Tampak tidak suka dengan Sohyun yang tiba-tiba nimbrung.

Sohyun tersenyum. "Byun Taehyung kan oppa-ku."

Wajah Jane berubah murka. "Oppa?" ia mendengus, menatap Sohyun dengan wajah tidak suka. "Jangan sembarangan menyebut dia adalah oppa-mu, ya, Byun Sohyun. Kau pikir kau siapa mengaku-ngaku dia adalah oppa-mu? Kau tidak tahu popularitas Taehyung sunbae seperti apa? Setinggi langit! Tidak mungkin dia memiliki adik yang bahkan popularitasnya hanya berada di level bawah."

Story of Byun Family ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang