Part 3

1K 18 0
                                    

Is it ironic there's little differrent between hate and love?

Aku terus memperhatikan plang alamat setiap gedung tapi tiba-tiba.....

BUG!

“Kau lagi???!!” kataku.

***

Menurut kalian itu siapa?

Si puting beliung itu?

No.

Si militer?

No.

Si jambul sakti itu?

Hell no!

Si cute blonde berbraches itu?

Emmm.. I wish

Kalian pasti tau jawabannya.

Yep itu si kerupuk garing.

Memikirkan leluconnya yang sungguh garing saja membuatku ingin bunuh diri. Oke ini terlalu berlebihan.

“Ugh do u blin--- Sasha?” kata si kerupuk.

“Yes. Who are u?” kataku berpura-pura lupa. Padahal aku ingat sekali dengan dia. Apalagi dengan lelucon yang hampir membunuhku itu.

“I’m Louis. Remember?we met on the starbucks yesterday” katanya penuh percaya diri.

“Emm so many things happened with strangers and I met many people actually soo I don’t remember u”

“Well, itu sayang sekali. Padahal aku berharap kau mengingatku” katanya. Terdengar nada sedih di suaranya. Aku hanya mengabaikannya.

“Soo what are u doing here?”katanya dengan aksen british yang kental.

“Walking” kataku seadanya.

“Hahaha you’re so funny hahaha” dia tertawa.

Aku b-i-n-g-u-n-g. Dia mengira aku sedang melawak?sungguh idiot.

“Kau keliahatannya sedang mencari sesuatu sampai-sampai kau menabrakku. Mungkin aku bisa membantu?” tawar dia.

He such a nice guy.

“Aku mencari sekolah ballet ini...” aku menyebutkan alamat dan nama sekolahnya.

Dia bilang aku salah arah dan dia dengan berbaik hati mau mengatarku ke sekolah ballet itu.

Di perjalanan dia cerita tentang banyak hal. Dia bilang dia tergabung dengan sebuah boyband berisi lima orang dan bernama One Direction. Kalau tidak salah. Aku sepertinya pernah mendengar nama itu tapi entah dimana lupa.

Lou itu orang yang easy going. Dia bilang dia akan mengajakku untuk menemui temannya. Aku terima-terima saja.

Aku rasa teman-temannya itu orangnya seru. Dia bercerita tentang temannya yang takut pada sendok, senang bercermin, suka dengan kucing dan juga gemar makan.

Aku tertawa mendengarnya karena ceritanya sangat kocak. Well, aku rasa Lou tidak garing seperti kerupuk.

“Well here we are” kata lou.

Aku tak sadar kalau kita sudah sampai. Aku terlarut dalam cerita Lou yang sangat seru. Aku tak sabar ingin bertemu dengan teman-temannya.

“Can I get ur number sasha?well, aku mau membicarakan tentang kapan kau bisa menemui temanku” kata Lou.

“Memangnya kau sibuk apa hingga aku harus menunggu untuk bisa bertemu dengan temanmu?hahaha” aku tertawa dan Lou ikut tertawa.

“Ya sekarang ini kita sibuk akan latihan untuk tour dan membuat album” kata Lou

Ironic [On Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang