Zayn POV
"Tolong jelaskan apa maksud dari semua ini." Kata Liam melempar sebuah majalah di meja depanku. Dan aku melihat di sampulnya terdapat gambar....
"Ini... Ini bukan apa-apa. Aku tidak mempunyai hubungan apa-apa dengan dia. Aku hanya menganggap dia sebatas adik dan temanku itu saja!" Kata Niall yang duduk disampingku. Tadinya kami sedang movie marathon. Tetapi... Kalau keaadaannya begini, aku ragu acara ini akan dilanjutkan.
"Lalu, apa maksud dari semua foto-foto ini?" Kata Liam membuka halaman demi halaman mencari foto yang ia maksud. "Ini, kau sedang bergandengan tangan dan ini, kau sedang berlutut didepannya ah! Dan ini kau sedang menggendongnya! Apa bisa itu dibilang bukan apa-apa?!" Kata Liam yang mulai emosi.
"Percayalah Daddy, kau ini salah paham. Aku tidak berpacaran dengan adikmu. Demikian aku yang menganggap dia sebatas adikku" dengus Niall dengan muka kesal.
"Oke! Jelaskan semua foto-foto ini!" Kata Liam sambil melempar majalah itu ke wajah Niall yang malah menambah emosi Niall. Untungnya ia bisa menahan emosi sehingga tak perlu terjadi perkelahian dan Zayn tampan ini harus memisahkan mereka semua.
"Yang ini," kata Niall sambil menunjuk sebuah foto. "Aku menggandeng tangannya hanya untuk mengajaknya menemaniku ke dokter gigi" kata Niall.
"Yang ini," tunjuknya sambil menunjuk foto yang berbeda. "Aku berlutut karena aku sedang meminta dia menemaniku ke dokter gigi dengan ajakan yang sopan" kata Niall menatap Liam dengan tatapan yang dibilang... Cukup mengerikan.
"Yang ini," tunjuk foto yang menjadi sampul majalah itu. "Aku menggendongnya karena aku baru saja menangkap dia yang terjatuh dari pohon itu. Coba kalau tidak aku tangkap? Nanti adikmu malah terkena gegar otak karena kepalanya terantuk tanah dengan keras" lanjut Niall.
Liam tampak sedang berpikir. Sedangkan aku langsung merebut majalah itu dari Niall yang tampak kesal. Aku melihat foto mereka.... Benar-benar tampak seperti sepasang kekasih yang sedang kasmaran.
Tunggu.... Ini foto mereka bergandengan tangan? Ah jangan-jangan Niall menyukai Sasha. Atau lebih buruknya... Sasha juga menyukai Niall! Oh Tuhan jangan biarkan ini terjadi Tuhan. Aku saja belum pernah di gandeng tangannya oleh Sasha dan melihat foto ini saja sudah sakit. Bagaimana jika mereka berpacaran????
Ini lagi, foto Niall sedang berlutut didepan Sasha sambil mengulurkan tangannya seperti pangeran yang sedang menunggu putrinya! Ah aku saja belum pernah! Dan lihat! Wajah Sasha terlihat kalau dia senang sekali mendapat perlakuan seperti itu! Oh Tuhan.
Apalagi foto ini, Niall sedang menggendong Sasha seperti dia baru saja menikah! Oh Tuhan jangan biarkan nasibku lebih buruk lagi. Aku saja dengan nasib forever alone saja sudah cukup apalagi kalau ditambah dengan mengenaskan? Lengkaplah sudah hidupku yang merana ini.
"Kita harus merencanakan sesuatu agar berita ini cepat padam" kata Liam dengan wajah serius. "Merencanakan apa?" Tanyaku. Liam tampak berpikir sebentar. Lalu ia menjentikkan jarinya.
"Aku tau! Akan kuberi tau kalian rencanaku setelah semuanya berkumpul" kata Liam dan melirik Niall. "Aku mungkin punya rencana bagus untuk menghadapi crazy paparazi ini" katanya lagi. Aku hanya menganggukkan kepalaku.
***
Louis Pov
"Hey lads!" Ucapku ketika memasuki basecamp. "What's up???" Tanyaku melihat semuanya menatapku dengan serius. Bahkan Sasha yang berada di sana juga menatapku dengan serius.
"Sit, Lou" kata Liam dengan serius. Aku duduk di sebelah Niall yg duduk disebelah Sasha. Aku lihat semuanya hadir kecuali Harry. "Kita tinggal menunggu Harry lalu kita mulai" lanjut Liam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ironic [On Hiatus]
FanfictionIni adalah sebuah kisah ironis tentang dia yang terlupakan. Tentang dia yang harus memilih. Tentang dia yang mesti tersakiti. Tentang dia yang tak pernah menemukan akhir bahagia. Dan pada akhirnya, seseorang harus pergi. [One Direction FanFiction by...