Part 16

853 18 5
                                    

So sorry it took a long timeee. Just read and enjoy it. And thanks for reading andd it will be cool if you leave some coment wohoooo I need some inspiration;)x kiss kiss to anybody who leave some comment:*

***

Gadis itu sedang meresap kopi espresso kesukaannya sembari menunggu lelaki yang ia tunggu. Ia melihat dibalik jendela terdapat salju putih yang sedang bergiliran jatuh perlahan. Selain itu terdapat anak kecil yang sedang bermain lempar bola salju dengan sang kakak. Diperhatikannya mereka tampak bahagia sekali. Gadis itu hanya dapat menatap mereka sambil sesekali tersenyum.

“ada apa kau senyum-senyum sendiri?” tanya seorang lelaki yang dengan tiba-tiba berada dihadapannya, lelaki  yang ia tunggu sedari tadi. Lelaki itu meletakkan makanan yang ia bawa di meja itu lalu beranjak duduk tepat dihadapan gadis itu. Ia tersenyum miring melihat tingkah sang gadis.

“tidak apa-apa Lou. Aku hanya tertawa melihat tingkah 2 anak kecil itu” ucap sang gadis menunjuk 2 anak kecil yang ia perhatikan sedari tadi. Dan sekali lagi, ia tertawa.

“kau ini aneh Sash. Hanya melihat anak kecil saja kau tertawa” kata Lou mengangkat sebelah alisnya sambil menatap gadis itu, Sasha.

“hey, aku tidak aneh. Melainkan kau yang aneh. Lihat saja dari wajahmu sudah terlihat” ucap Sasha sambil tertawa yang tak dapat ia tahan. Lou hanya dapat mendengus kesal melihat dan mendengar ejekan dari gadis itu. Lou menyilangkan tangannya di dada.

“kau lebih aneh. Di cuaca yang dingin seperti ini kau malah memilih untuk memakan ice cream” balas Lou dengan nada sarkasmenya sambil membuang muka.

“hey, lagipula aku sudah membeli kopi tadi. Dan omong-omong soal ice cream, mana ice creamku? Aku sudah tak sabar mencicipinya” ucap Sasha dengan wajah gembira yang bersemangat seperti wajah seorang anak yang baru dibelikan hal yang ia paling inginkan. Lelaki itu mengakui, wajah gadis itu memang terlihat sangat manis jika ia berlagak seperti itu.

Lelaki itu dengan segera memberikan ice cream pesanan sang gadis. Dan dengan segera ia melahapnya. Lou hanya dapat senyum sambil menggelengkan kepalanya melihat tingkah gadis itu. Mereka menyantap makanan dengan hening dikarenakan Sasha yang tengah asyik menyantap ice creamnya sehingga tak menyadari keberadaan Lou. Ia merasa bagaikan di dunia ini hanya ada dia dan ice cream, makanan favoritnya.

“selesai!” ucap Sasha sambil tersenyum kesenangan melihat gelas ice cream tersebut habis tanpa sisa. Lou hanya menatapnya dengan tatapan bingung dan heran, melihat gadis yang dapat memakan ice cream secepat itu. Padahal ia pun belum sampai setengah ia habiskan makanannya.

“kau bercanda?” tanya Lou.

“tidak. Aku tidak bercanda sama sekali. Lihat! Gelasku sudah bersih” ucap Sasha dengan nada bangga dan wajah yang terlihat sombong.

“tuh, apa kubilang kau memang aneh”

“enak saja. Apa buktinya kalau aku ini aneh?” dengus Sasha yang terlihat kesal. Ia membelalakkan matanya dihadapan Lou, membuat Lou sedikit bergidik ngeri.

“nih. Kau saja makan ice cream sampai berceceran di mulutmu. Tuh, lebih baik kau bercermin sebelum mengejekku” ucap Lou sambil tertawa terbahak-bahak melihat bibir Sasha berceceran dengan ice cream. Sasha terlihat kaget lalu mengusap-usap bibirnya dengan terburu-buru dan membuat ice cream tersebut lebih berceceran. Lou yang semakin tertawa melihat tingkah Sasha, membuat Sasha tampak kesal sekali.

“sudahlah. Lebih baik sini aku yang bersihkan” Lou mengambil tissue yang ia bawa lalu menyingkirkan tangan Sasha dari wajahnya. Ia mendengus kesal tapi tak mengelak. Lalu dengan sangat perlahan, Lou menghapuskan sisa ice cream di bibir Sasha. Ia menatap bibir merah ceri milik Sasha seakan mengundang miliknya untuk merasakan kelembutan bibir gadis itu. Ia mengalihkan pandangannya dari bibir merah ceri itu tetapi apadaya yang ia temukan ialah mata biru aqua milik gadis itu.

Ironic [On Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang