"Dia mencium jalang. Hati ku kembali sakit"
*****
Tahun 2015 telah terlewati. kenangan indah yang tak akan pernah terlupakan masih berada disana. Justin. Suami tampan ku dia telah kembali kenegara asalnya meninggalkan ku dengan kenangan yang tidak bisa kudapatkan kembali. Ntah apa yang sekarang sedang dilakukannya, yang ku tahu aku merindukannya sangat merindukannya.
"Waktu masih panjang jangan terburu-buru- Seno! Apa itu yang kamu lihat kebawah?"
Tanya Bu isabel menghancurkan hayalan ku dengan suara brengseknya itu, Dia berjalan dengan wibawanya lalu berhenti didepan meja Seno.
"Gak ada kok Bu, tadi cuman lalat aja lewat" dusta nya. Alasan apa itu?
Aku sedang berada dalam ruangan yang menyebalkan dengan situasi tegang ? Ah Aku ragu ingin mengatakan ini pantas atau tidak untuk dikatakan tegang. Hampir seluruh murid bahkan aku melicik disaat ujian. Ya aku tinggal diindonesia otomatis ketika bersekolah akan tetap menghadapi yang namanya ujian. Dinegara luar juga begitu. Dan ini meneyebalkan. Kenapa? Biar ku jelaskan, guru sialan ini selalu berjalan disetiap lorong meja membuat ku jengkel karena harus berpacu dengan jantung yang hampir meledak. Jika kertas kecil yang disebut kopekan ini ketahuan maka bisa dipastikan kertas ujian Ku akan dikoyak dan aku tidak mendapatkan nilai dirapor. Mom akan memecat ku sebagai anaknya. Aku tidak mau itu terjadi, lagian jangan salah kan aku jika tidak belajar karena guru sialan ini sendiri yang jarang masuk mengajar hingga tidak ada kabar atau apapun dia tiba tiba muncul dan memberikan ujian mendadak. tripel fuck! Sialan. Aku membencinya.Kembali ke isabel. Isabel menunduk lalu melihat kearah laci Seno dan kemudian memasukan tangannya, sedetik kemudian keluar dengan membawa buku paket mata pelajarannya sontak seluruh siswa kecuali aku tertawa terbahak bahak.
"Ini yang kau maksud lalat?!" Bentaknya kuat dengan wajah merah padam. Tawaan masih terdengar dan terasa semakin kuat bahkan ada yang sakin terkekehnya refleks memukul kepala Seno dengan buku catatan mata pelajaran isabel. Dan yup dia juga kena hukuman sama dengan Seno karena ketahuan menggopek. Dia tolol atau bolot sih?! Bagaimana bisa dia?! Hmmh.. Bodo amat lah. Yang penting aku tidak ketahuan.
Hari ini Aku sedang tidak ingin tertawa dan tidak peduli terhadap disekitar ku ah ralat bukan hanya hari ini saja tetapi hari hari sebelumnya juga. sampai-sampai Danny dan mom mengatai ku zombie Ntah lah aku juga tidak peduli. Apa kalian bertanya kenapa aku seperti ini? Aku rasa aku tidak perlu memberitahunya karena kalian tahu jawabannya. Ya Justin.
Setiap malam aku selalu menangis dikasur memohon kepada Tuhan untuk mempertemukan Kami kembali, dan apa daya Tuhan tidak mengabulkan doa ku itu sampai sekarang. dan alhasil aku kelihatan seperti zombie tanpa raga tiap harinya. Sangat menyedihkan. Ini semua karena aku terlalu mencintai dan merindukan Justin. Justin Drew bieber. Artis luar negri yang memporak porandakan hati ku.
"Rachel..udah kali melamunnya"
Ucap suara yang sudah pasti milik via Sambil mengelus lenganku prihatin. Diantara kami semua via yang berhati lembut, dan langgsung peka terhadap teman temannya yang sedang galau seperti ku. Tapi sayang dia dan mereka semua belum tahu alasan ku seperti ini karena siapa. Dan aku tidak ingin mereka tahu Karena jika mereka tahu, mereka akan membotakkan rambut ku karena telah menutup-nutupi ini semua sendirian.
Kami sedang berada di kantin seperi biasa, jam untuk merilexsasi kan diri dari mata pelajaran yang membosankan. Ralat dari ujian yang mengerikan.
"Iya vi, makasih. Hm gyus btw hari ini ada rencana jalan gak? Gue bosan Dirumah mulu" kata ku memulai membuka suara dan ini pertama kalinya juga aku mengajak mereka bicara kembali setelah-itu kalian sudah tahu kan aku Malas menjelasinya lagi."Tumben lo ngajak jalan. udah sembuh dari galau?" tanya Paulina malas. Anak satu ini sedang kesal dengan ku karena belum memberitau alasan ku seperti ini karena apa. Dan lagi lagi aku tidak terlalu peduli dengan sikap childish nya itu.
"Udah. So kita jalan kemana?" Tanya Ku melihat kearah teman teman yang lagi sibuk dengan pikirannya masing-masing
" bagaimana kita kepantai aja bukan kah hari ini, hari Sabtu? Jadi kalau kita nginap gak Masalahkan karena besoknya minggu "
Cuap via semangat. Iren menganguk nganguk.
" gue rasa bukan ide yang buruk, kita bisa have fun disana seperti barbequean dan lain lain. Gimana gyus?"
"Gue sih ia aja, tapi kita-kita aja ni? Gak mau ngundang pacar gitu biar seru?" Saran indah. aku hampir mual mendengar sarannya
"Pacar? Emang lo semua punya pacar?" Tanya ku balik dengan wajah aneh. Iyalah merekakan tidak punya pacar yang ada pacar mainan. Dapat satu di jadiin pacar Trus setelah bosan diputusin lalu dibuang.
Ini yang buruk Dari geng kami,Suka mempermainkan cowok.
" punya lah!" Jawab mereka serentak lalu tertawa. Aku menjungkir balikan mataku. " pacar mainan" balas ku datar mereka hanya tertawa kecil menanggapi ucapan ku yang benar adanya. Huh! Memuakan. Aku tau hanya aku yang gak begitu. Jadi ini kesempatan mereka untuk mengejekku. Sialan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONLY YOU
Fanfictiononly you adalah sebuah cerita yang menceritakan seorang gadis remaja yang menggilai seorang justin bieber. artis luar negri yang ia impi impikan namun baginya hanya sebatas khayalan tololnya bisa bertemu dengan pria yang dia idola- ralat dia cintai...