Only you new version #9

458 31 2
                                    


Justin bieber pov

"Hei apa yang baru saja kami lewatkan?" Rachel melepaskan pelukannya dari ku dan melihat king Bach dan Rudy datang. Dari mana saja mereka?

"Tidak ada apa apa.. Semuanya baik. Dari mana kalian?" Tanya ku berusaha terlihat santai seperti biasa.

"Kami baru saja mencuci mobil Agar bersih digunakan ketika kita kembali berjalan jalan lagi" ujar king Bach kemudia Rudy yang mengangguk.
"Bagus kalau begitu. Baiklah hei, bagaimana kalau kita masuk kedalam rumah menonton film sambil memakan cemilan yang dibawa hailey dan lele?" Ajak ku dengan nada suara yang menyenangkan.
"Aku pikir Itu bukan ide buruk, Ayo!" Seru rudy. Semua bersorak gembira sambil berjalan kedalam  rumah. Kulihat Rachel tersenyum senang hingga aku tertular senyuman manisnya, Kuharap dia seperti ini selamanya aku berjanji tidak akan menyakitinya lagi.  Tadi adalah tindakan paling bodoh yang pernah ku lakukan seumur hidupku aku menyakitinya dengan tangan ku.

"Tunggu." Tiba tiba suara seseorang memberhentikan langkah kami. Sofia. Oh tidak, jangan bilang dia cemburu dan ingin mengancam ku lagi, sejujurnya aku sungguh muak dan segera ingin mengakhiri hubungan palsu ku dengannya, hanya saja aku belum siap untuk-sialan! aku berjanji akan secepat mungkin berpisah dengan jalang ini. Hanya saja Berikan aku waktu sedikit lagi.

"Ada apa?" juanpa bertanya. setelah kejadian tadi, juanpa kelihatan pendiam. sepertinya dia tahu bahwa aku tidak suka melihatnya nya dekat dengan adikku. Baguslah kalau dia tau karena pria mana pun itu aku tak akan mengijinkannya berdekatan dengan rachel. Tidak akan.

"Aku bagaiamana? Kalian punya masing masing pasangan. kenapa jadi si bitch ini yang mendapatkan Justin, aku kekasihnya."
Dia menunjuk Rachel.  Rachel menatap nya marah dan hampir saja dia menerjang Sofia jika saja tanganku  tidak mengelus punggungnya lembut mungkin Sofia akan habis. Didalam hati aku tertawa, adik baru ku ini sepertinya mempunyai sifat seperti ku sedikit sulit mengendalikan emosi.
Kemudian aku melihat kearah king bach lalu tersenyum. Aku punya ide.

"Kau bisa berpasangan dengan king Bach jika kau mau, kau tau dia tidak keberatan untuk menjadi pasangan mu. Benar kan dude?" Aku menyengol perut king Bach dengan Sikut tanganku lalu tersenyum menggoda.
King Bach membalasnya dengan tersenyum malu malu. Astaga! hampir saja tawa ku meledak disini jika saja aku tidak menahannya. Kawan ku yang satu ini sepertinya tertarik dengan Sofia.

"Ya tentu Saja, apalagi dia seksi. mungkin setelah menonton kami bisa berolahraga malam di atas tempat tidur" king Bach mengedipkan sebelah matanya kepada Sofia dan Sofia membalas nya dengan wajah jijik.
Sontak kami semua terkecuali mereka berdua tertawa terbahak bahak. Oh ini sungguh menggelikan. Bagaiaman bisa mereka bedua terlihat sangat lucu. satu genit dan satu lagi jutek, pasangan yang serasi.

"Baiklah sudah cukup tertawanya, ayo kita menonton!" Teriakku.

Kami semua berjalan kedalam rumah lalu duduk di karpet bulu milik Rudy. Aku mengambil kumpulan Kaset dan menyerakkannya di atas karpet duduk menyilang kaki.

"Jadi film apa yang kita tonton, conjuring? Insidius? Atau apa?"
Tanya Ku kepada mereka semua

"Conjuring saja." Lele yang berada disamping juanpa membuka suara.

"Tidak. Insidius lebih baik" hailey membantah.

"Lebih bagus conjuring!" lele tak mau kalah.

"Insidius!"

"Cukup. kita ambil suara saja" Aku menengahi. Tidak ada yang menjawab, berarti semua stuju.

"Oke aku anggap semua stuju"

"Siapa yang memilih conjuring, angkat tangan"
lele, juanpa, king bach, dan rachel mengangkat tangan.

"Baiklah  untuk conjuring 4 suara. Sekarang insidius. Angkat tangan"

ONLY YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang