Only you new version #11

206 26 2
                                    

Kring! Kring! Kring!

Author pov

Alaram itu berbunyi menandakan pukul enam pagi, waktu untuk bangun dari tidur yang panjang. Namun seorang gadis yang merupakan penyetel dari jam tersebut tidak kunjung bangun. Dia tidur sangat pulas sampai untuk bergerak pun, sekedar menujukan bahwa dia mendengar suara Alaram yang berisik itu pun tidak. Dia benar-benar tidur nyenyak sekali. Hingga detik berganti menit, menit berganti jam. tepat pada pukul sembilan gadis itu baru terbangun dari tidur panjang nya.

rachel menguap merentangkan tangan nya sambil bergumam "jam berapa ini?" Matanya melirik kearah jam bentuk Mickey mouse yang terletak diatas meja dekat kasurnya. jarum jam menunjukan pukul sembilan lewat lima. Detik itu juga dia terdiam lalu terdengar suara teriakan keras dari mulutnya karena baru sadar bahwa dia terlambat satu jam kesekolah barunya hari ini. dengan cepat dia berlari kekamar mandi yang ada di kamar nya itu juga, tak peduli dengan selimut yang sudah jatuh di lantai berserakan bersama bantal-bantal nya. Dia mencuci mukanya, menyikat gigi, lalu langgsung mengganti pakaian nya dengan seragam sekolahnya. Yaa, sekolah terbaik dicanada mewajibkan muridnya untuk memakai seragam yang telah disiapkan dari sekolah. Bagi mereka menggunakan seragam itu lebih menunjukan kedisiplinan dan dapat menujukan ciri khas sekolah terbaik dinegara mereka.

Setelah selesai memakai seragam dia menyemprot kan parfum aroma vanila kesukaannya. lalu menyisir rambut kemudian memakai bedak. Dan Sentuhan terakhir dia memakai lip gloss rasa Cherry di bibir nya yang mungil. gadis itu memandang dirinya di cermin. "Sempurna." cepat-cepat dia memakai sepatunya lalu menyambar ransel biru mudanya yang telah disiapkan di atas sofa, setelah itu langgsung berlari ke kamar sebelah, menemui abangnya yang kini sudah menjadi kekasihnya. namun sebuah Pertanyaanya tiba-tiba muncul diotaknya, kenapa tidak ada yang membangunkannya untuk pergi kesekolah? mom pattie kemana? justin? sudah pasti dia belum bangun. rachel pun mengetuk kamar kekasihnya.

Tok! tok! tok!

"Justin Bisa kah kau mengantar ku kesekolah hari ini? Please.. aku sudah terlambat" Tak ada suara. Tidak bisa menunggu lebih lama lagi dia memutar pegangan pintu yang ternyata tidak dikunci, dengan segera dia masuk kedalam. dan benar saja, Pangeran tampannya masih terlelap dengan nyenyaknya di kasur empuknya. Shit! justin masih saja terlihat tampan bahkan ketika sedang terlelap dengan kaki yang diatas didinding kamarnya, Semoga saja dia bisa menahan nafsunya agar tidak menciumi pangeran nya ini. Rachel berjalan kearah kasur Justin lalu merangkak naik keatas, tak peduli dengan sepatunya, kemudian menggoyang goyangkan tubuh Justin dengan tangannya agar pria itu segera bangun.

"Boo.. Bangun, Antarkan aku ke sekolah please? Aku terlambat bangun hari ini jadi bus ku mungkin sudah pergi 1 jam yang lalu. "

"Ummh.. Kenapa bisa terlambat?" Pria itu mencoba membuka matanya sambil tangannya yang besar mengelus pipi adik oh pacarnya yang sedang terlambat sekarang. sebentar pacarnya terlambat apa? Dia tidak tahu yang dimaksud pacarnya terlambat apa karena dia masih setengah sadar. Rachel memegang tangan justin yang di pipi nya.

"Aku tidak tahu, ayo antarkan aku sekarang please" rengeknya sambil sedikit mengguncangkan tempat tidur agar abangnya segera bangun dan mengantarnya sekarang juga, dia sudah benar benar terlambat.

"Bukanya kita melakukan nya menggunakan pengaman? kenapa bisa terlambat sayang?"

Apa? Pengaman apa? Tubuhnya tersentak ketika yang di ucapkan Justin barusan berhubungan dengan sex. Oh my god. Bulu tanganya naik karena memikirkan itu. "Justin!!! Bangun ayo antarkan aku sekarang!"

***

rachel pov

"Thanks." aku membuka pintu mobil lalu menutupnya kembali. gila ucapan ngelantur justin tadi membuatku hilang focus pagi ini. pengaman? pengaman apanya?kami bahkan belum pernah melakukan itu. pasti dia mengangapku pelacur bodonya, sialan aku benci dia.

"baby, kau tidak ingin mencium ku dulu?"

Aku melirik kearah mobil justin lalu berucap " supaya apa? jangan sama kan aku dengan pelacur mu. aku masuk" dengan cepat aku berjalan meninggalkan justin dan memasuki gedung sekolah.

great aku sudah didalam lalu apa? ugh! aku gak tahu harus kemana sekarang apa aku keruangan kepala sekolah dulu? tapi dimana? mata ku menangkap seorang pria berjalan kearahku dengan setumpuk buku-buku di tangannya. nah ini dia aku akan coba bantu dia lalu tanya dimana kantor sekolah selesai, dengan begitu aku akan masuk kekelas.

"hai" sapaku

"hai"

"um.. boleh ku bantu? sepertinya kau butuh bantuan." tawarku, dia melihat kerah buku-buku itu lalu melihat kearahku lagi.

"oh iya, sedikit apakah boleh?"

"tentu" aku mengangkat setengah buku nya, lalu kami mulai berjalan bersama. kalian tahu pria yang sedang bersamaku ini cukup tampan. dia tinggi, putih, berambut hitam dan memakai kaca mata hitam bulat.

"Terimakasih"

"tidak masalah"

"apa kau anak baru? aku tidak pernah melihat mu sebelumnya." tanya nya.

"iya aku memang anak baru" jawabku sambil berjalan disampingnya, kemana dia akan mengantar buku-buku ini?

"sudah kuduga. lalu kenapa kau bisa datang jam segini? maksudku ini bahkan istirahat sebentar lagi. kau terlambat satu jam lewat"

aku menghembuskan nafasku kasar "aku tahu, aku terlambat bangun tadi. padahal sudah menyetel alaram tapi tetap aja terlambat." kataku menceritakan  hal yang terjadi tadi. dia tertawa pelan sambil geleng-geleng kepala. "sudah menyetel alaram tapi tetap terlambat? apa kau menyumbat telinga mu? sampai suara alaram pun tidak bisa membangunkan mu." dia terwa lagi, sialan dia menyebalkan. aku mengembungkan sebelah pipiku. Jika bukan karena aku membutuhkan jasa nya sudah  sudah pasti aku mematahkan lehernya saat ini juga.  Namun yang hanya bisa ku lakukan sekarang adalah mengikutinya berjalan memasuki ruangan guru.

wah ternyata luas juga, terdapat banyak meja guru dan setumpuk buku-buku diatas meja. benar-benar ruangan guru sekali.

"letakkan disini saja"suruhnya dan aku meletakan diatas meja yang terdapat rol besi panjang.

"biar kutebak pasti ini meja guru mata pelajaran matematika."

"yup kau benar. so kau sudah tau dimana kelas mu?" Tanya nya. aku menggeleng.

"belum, makanya itu aku butuh bantuan. apa kau tahu dimana ruangan kepala sekolah? bisakah kau tunjukkan?" tanyaku

" ayo" ajaknya. kami berjalan keluar dari ruangan guru lalu menaiki tangga.

"by the way, kau tidak ditahan penjaga ketika masuk kesekolah tadi? kau kan terlambat."

"tidak, bahkan pagarnya terbuka lebar tanpa penjaga, jadi aku bisa masuk"

"beruntung. nah ini dia rungan kepala sekolah" kami mengetuk pintu kemudian setelah diijinkan kami masuk kedalam. ruanganya cukup besar untuk tempat satu orang dan cukup mewah.

panjang kan? ini dia awal masuk ke sekolah barunya, setelah ini akan banyak adegan 'nganung' atau sesutau yang special. hehe sorry yang specialnya diundur di chapter berikutnya ya soalnya mood saya lagi gak bagus hari ini.

suka = vote

suka banget = vote dan komen.

Love, aphrodela ❤

ONLY YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang