"You want me, again?"******
Aku terbangun dari tidur ku dan mendapati Justin masih terlelap membelakangi ku. Malaikat ku masih tidur ternyata. Dia terlihat bersinar pagi ini karena sinar matahari yang hangat langgsung mengenainya. Aku masih tak percaya malam pertama ku bersama Justin, pikiranku melayang mengingat kejadian semalam, Dia terkejut sekaligus takjub karena mendapati milikku yang sempit dan berbeda dari milik gadis lain yang pernah dia tiduri. Aku sempat kesal mendengarnya berbicara begitu, karena seakan-akan aku ini bitch barunya tapi yang paling nikmat. Sialan! Aku bercinta dengannya sudah di barengi embel embel menikah jadi aku tidak sedang berzinah dan yah.. Walaupun Justin tidak. Tapi kami melakukannya karena saling mencintai bukan hanya mencari kenikmatan sesaat aja. Jadi itu bukan hal yang buruk right?
dia juga mengatakan bahwa aku adalah gadis yang dia cintai Setulus hatinya, istri tercintanya yang hanya dia dan aku yang tau. Haha itu terdengar menggelikan tapi terdengar cute juga. Karena aku juga menyukainya.
Justin sangat seksi saat diranjang aku ingat persis semalam disaat dia menggenjotku dan menghentaknya lembut bersamaan pelepasan yang saling menatap. itu sangat indah. Malam pertama ku yang tak akan pernah ku lupakan.
"Hei.. Morning my cutie wife" aku kembali kealam sadar setelah mendengar suara serak khas orang baru bangun dan melihat Justin yang sudah bangun dan mentapku dengan senyuman manisnya. Pemandangan indah ber plus plus. "Morning too my hottest husband" balasku, Justin tertawa kecil, dia sangat suka penggilan ku itu. Lalu dia sedikit bergerak mengkecup cepat bibirku. Morning kiss. Senyumku semakin melebar dan membalas mencium lama keningnya, ciuman ini menandakan bahwa aku sangat menyayanginya lebih dari apapun. Kemudian melepasnya dan menatap nya kembali.
"You Know what?" Tanyanya tiba tiba, Kening ku mengerut"What?"
"You Are the most Beutiful girl in the world"
Aku tertawa lucu mendengar ucapan berlebihan nya itu, namun terlihat tulus. tentu saja aku bukan. Aku hanya gadis beruntung yang bisa menikmati malam pertamanya dengan seorang Justin bieber yang terkenal dan tampannya gak ketulungan. Haha.
"Really?" Tanya ku balik dengan senyuman geli"Yeah.. but you're never be mine."
Senyuman ku menghilang. Berganti dengan Sesak yang menyebar luas di dada ku.
"Justin..i-"
"I Know, I'm sorry. lupakan yang barusan ku katakan aku tidak ingin merusak suasana indah ini"
Aku menganguk. Kemudian tangan ku mengelus rahang kokohnya, lalu turun dan mengelus lehernya. Matanya terpejam menikmati sentuhan ku. Aku terus mengelusnya hingga wajahku mendekat dan melumat bibirnya pelan. Dia membalas dan menarik kepalaku agar semakin memperdalam lumatan kami. Hingga berubah menjadi lumatan panas dan haus akan gairah. Aku naik keatas tubuhnya sambil terus menciuminya. tangan Justin bergerak mengelus pungung polos ku lalu
aku sedikit mengesek kan milik ku dengan miliknya yang sudah mengeras. Oh aku menginginkanya lagi. Kuakui aku ketagihan melakukan hubungan seks dengannya dia terlampau menggoda.
Justin menggeram tak tahan dan langgsung membalikkan kan ku cepat. Aku tertawa dan langgsung mengalungkan kaki beserta tanganku pada tubuhnya. "You want me, again?" Tanyaku menggoda.
" for what?"
"You Know, ah..ah..ah" aku mendesah seksi diwajahnya. Justin menggertak giginya keras kemudian menciumku ganas.
lagi lagi aku tertawa dan menikmatinya sebisa mungkin menyimbangi ciuman mautnya. Ini memabukkan. Justin melepas ciumanya dan mulai menciumi leherku memberikan bekas disana lalu turun hingga sekarang dia mengisap puting payudara ku, sebelah tanganya lagi meremas dan memelintir Puting yang lain.
"Dada mu mungkin tidak sebesar dada Kendal ataupun heiley tapi aku bersumpah milik mu dada yang paling indah dan nikmat yang pernah kurasakan." Wajah ku memerah, bisa bisanya dia berkata begitu. Itu berlebihan
"Emh..Justin""What baby?"
"Aku menginginkan mu lagi pagi ini"
"Are u sure?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ONLY YOU
Fanfictiononly you adalah sebuah cerita yang menceritakan seorang gadis remaja yang menggilai seorang justin bieber. artis luar negri yang ia impi impikan namun baginya hanya sebatas khayalan tololnya bisa bertemu dengan pria yang dia idola- ralat dia cintai...