CAAPA || 13

7.2K 505 24
                                    

Happy reading guys....

****

Membuka pintu kamar ku aku berdiri di ambang pintu sambil melipat kedua lengan ku di depan dada. Aku menunggu kakak ku yang super bocor itu muncul. Dan saat dia benar - benar muncul. Dia berhenti sembari mengangkat sebelah alisnya dan menatapku dengan mata penuh pertanyaan.

"Apa ada masalah ?!"

Aku memutar bola mataku mendengar pertanyaan bodohnya. "Buat apa kakak nyeritain soal gagak ke randy ?!" Tembak ku.

Tak langsung menjawab. Kak ricky menunduk sebentar kemudian menghela nafas dan melangkah mendekatiku. "Sebenernya gak ada maksut apa - apa. Cuma... "

"Kak ricky gak usah deh sok sok an ngejomblangin aku sama Randy... "

Dia menggeleng seolah menolak. "Kakak gak pernah....."

"Aku tau maksut kakak kok. Jadi kakak gak usah ngelak lagi...! Kak, aku tau kakak gak mau aku terus - terusan mikirin gagak tapi aku punya hidup dan pilihan sendiri. Jadi tolong hargai pilihan ku !" Aku melenggang masuk ke kamar dan dia membuntutiku.

"Bie, kakak gak ada kok mau jomblangin kamu sama randy..."

"Terus buat apa kakak cerita soal gagak ke dia? Aku yakin kok, kak ricky juga pasti tau kalo Randy sebenernya berusaha buat deketin aku..."

"Iya memang, maka dari itu kakak bilang kalo kamu itu punya pangeran indo... itu aja kok !"

Aku mengerutkan keningku cepat. Tunggu... apa dia bilang?. "Maksut nya?!"

Kak ricky menghela nafas kemudian duduk di atas kasur ku. "Kamu inget kan sama janji kakak yang mau bangun coffe & bakery di indo? Nah kemarin pas kebetulan kakak bareng dia, kakak kasih tau ke dia soal caffe itu. Dan otomatis kakak juga bilang kalo caffe itu kakak bangun buat kamu. Kakak lihat betul ekspresi kaget dia. Dan dia langsung nanya, kok bisa buat kamu, dan kenapa kamu selalu pengen ke jakarta. Kakak bilang aja, kalo kamu tu punya pangeran di indo. Makanya kebayang indo terus..."

Mendengarkan penjelasan panjang lebar dari kak ricky. Membuatku sedikit lega dan hingga tanpa sadar menabrakkan punggung ku di tembok. "Ya tuhan... jadi aku salah faham..!"

Kak ricky hanya mengangguk seperti orang meledek. Aku menunduk kemudian tanpa mengangkat kepala ku aku melirik ke arahnya. "Maafin bie kak..." suara ku berat seperti tertahan di tenggorokan. Aku malu.

"Iya... gak papa! Lagian kakak udah sering kok kamu gituin !" Jawabnya enteng. Tapi aku akui aku memang sering menyalahkan dia seperti ini.

Mengingat sesuatu, aku langsung menatapnya cepat. "Tunggu, caffe! Kakak jadi bikin caffe itu?" Aku baru sadar soal caffe, dulu kak ricky memang pernah berjanji akan membawa ku kembali ke Jakarta. Tapi aku tidak menyangka kalo hal itu benar - benar ia lakukan.

"Iya, caffe itu masih dalam prosess. Bukan cuma caffe karna di sana kita juga akan menjual cake dan semacamnya..!"

Aku tersenyum lebar. "Dan kakak bangun itu buat aku?!" Pertanyaan antusias ini mencuat begitu saja dari mulutku.

Tak lama kemudian ku lihat kak ricky mengangguk kan kepalanya dan itu membuatku berlari maju, menabrakkan tubuhku untuk memeluknya. "Makasih kak... makasih...." ujarku di tengah pelukannya.

"Sama - sama...."

__ ___ ____

ALI

Tepat dua bulan pada hari ini, Ando mendekam di penjara. Dan sampai saat ini aku belum juga mendapatkan cerita yang sebenarnya karna mama yang selalu melarangku pergi menjenguknya.

Cinta Antara  "Ali, Prilly dan Ando"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang