CAAPA || 33

7.1K 585 65
                                    

Hi kesayangan, sorry aku gak hisa bales coment kalian satu - satu. Hehehhe... banyak banget pertanyaannya ya.
- kok prilly segampang itu lari ke cowok lain?
- kok jadi gini kasian babang Ali.
- munculin bang ali dong.
- semoga Ali gak kenapa - napa.
- bikin Aprill bersatu lagi dong.
- dan masih banyak lagi.... hehehhe

Malah ada pertanyaan gini.
- apa jangan - jangan ini true story dari author nya juga. Biar gk ada yg bernasip sama. Hehehhe... bukan lo ya... hihihi

Sumpah suka banget baca antusiasnya kalian. Tapi tenang semua, di next chapt ini atau setelah ini, semua akan terjawab kok. Jangan buru - buru yang slow aja biar agak panjang dikit. Hehehhee

Yaudah, udah siap buat baca lagi kan? Ayo sekarang kita lanjutin baca... next chapt nya semua udah siap kok, 5 chapt malah. Jadi kalo kalian suka nebak n tebakan benar. Berarti beruntung. Hehehhehe..

Eitz... meskipun gitu. Aku gak akan update tiap hari ya... hihihi #ketawajahil.

Yaudah ah, gitu aja...

Happy reading All....
Sorry typo n banyak skip.. :P

...

Prilly diam terpaku atas pertanyaan yang dilontarkan oleh randy. Memang selama ini ia masih mengenakan cincin pemberian Ali. Bukan karna dia tidak ingin melepasnya. Ia sangat ingin, tapi entah kenapa cincin itu tidak bisa terlepas dari jarinya.

"Jadi bener cincin itu dari cowok jakarta itu?!" Ulang Randy tapi Prilly masih tetap diam. "Harusnya kamu lepas cincin itu bie. Inget, dia udah mempermainkan perasaan kamu.."

"Aku tau..."

"Terus kenapa masih kamu pakai? Kenapa gak kamu buang aja?!" Tanya Randy sedikit kesal karna mulai cemburu. "Atau jangan - jangan kamu masih cinta sama dia?!"

Prilly yang semula hanya menunduk langsung mendongak menatap Randy. Ia kesal mendengar hal itu tapi jauh dalam lubuh hati kecilnya, prilly sangat membenarkan ucapan itu.

Bagaimana bisa ia melupakan Ali? Orang yang selalu membuatnya bahagia dan selalu berusaha menjadi kekasih yang terbaik untuknya. Sampai kedatangan Ando menghancurkan semua kebaikan Ali dalam sesaat. Bukan menyalahkan Ando sepenuhnya. Ini juga terjadi karna ide gila yang muncul di otak Ali, tapi Ali melakukan pertukaran posisi itu tidak mungkin tanpa alasan. Dan alasanya pasti karna dia tau Ando mempunyai arti apa terhadap masa kecil Prilly begitupun sebaliknya.

Randy tergelak hambar. "Tentu saja kamu masih mencintainya. Kalian bahkan selalu bersama. Tapi ingat bie, kamu kesini untuk melupakannya.. bukan untuk membawa kenangan buruk yang sudah dia lakukan sama kamu..."

"Cukup Ran... aku tau posisi ku dan aku sangat faham dengan semua niatanku sebelum kita berangkat kesini. Jadi kamu gak perlu memperjelas lagi satu persatu..."

"Tapi kayaknya kamu gak ada niat buat lupain dia?!"

"Itu bukan urusan kamu... maaf, aku permisi!" Ujar Prilly yang kemudian melenggang meninggalkang Randy sendirian dan menuju ke kamarnya.

Kenangan tentang Ali kembali terputar di memorinya. Sesuatu yang menambah rasa perih dalam hatinya. Sesuatu yang sangat ingin ia pendam dalam - dalam tapi tidak pernah berhasil ia lakukan. Dalam hal apapun Ali selalu muncul di fikirannya tanpa ia undang.

"Aku benci sama kamu li. Aku benci sama kamu...." isak Prilly.

Sementara itu di Jakarta...

Sudah berhari - hari Ando mengurung dirinya di kamar Ali, menangis dan selalu menyalahkan dirinya sendiri atas kepergian sang kakak. Alya sudah sering menasehatinya, tapi Ando seolah tidak pernah menanggapinya.

Cinta Antara  "Ali, Prilly dan Ando"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang