CAAPA || 11

6.5K 495 20
                                    


Sapa yg nunggu CAAPA??
Ok dilanjut ya........
Happy reading...

.

***

Hari ini adalah hari dimana kelulusan ku akan di umum kan. Rencana nya sih mama yg akan menghadiri sekolah Ando dan sementara Dad ke sekolah ku. Tapi ando menolak, entahlah anak itu memang tidak bisa di tebak. Alasannya sih orang tua tidak wajib hadir dan dia bisa mengambil nilai nya sendiri. Jadi dad meminta mama untuk menemaninya menghadiri rapat di sekolah ku.

Saat ini. Aku sedang menunggu mereka keluar dari ruang rapat wali murid dan berharap mereka membawa hasil memuaskan dari dalam sana. Demi tuhan aku tidak ingin mengecewakan mama ataupun dad karna hasil ujian ku yg jelek. Mengingat selama ujian aku tidak konsen karna fikiran ku berjabang dengan tawaran dad tempo itu.

"Ali...." aku menoleh cepat saat mendengar suara mama memanggilku. Tunggu, kenapa mama menangis ?. Aku bergegas cepat menghampirinya.

"Ma... kenapa ma ? Kenapa mama nangis ?!" Tanya ku cemas. Tuhan, jangan sampai hasil ujian ku mengecewakan.

Mama tidak menjawab jadi kuarahkan pandangan ku pada dad. Dia tersenyum? aku jadi tidak mengerti dengan mereka. Sebenarnya ada apa sih ini ?

Menepuk pundak ku. Dad meremasnya sekali. "Selamat ya nak... sudah daddy duga. Dad gak salah pilih kamu jadi penerus di kantor kita !"

Aku mengerutkan alisku cepat. "Kamu tau ? Nilai kamu adalah yg terbaik. Semua kelakuan kamu bernilai A. Tadi mama sempat mengobrol dengan wali kelas kamu. Dan dia menyampaikan kebanggaan nya terhadap kamu ke mama.."

Aku tersenyum menunduk kemudian memeluk erat mama. Aku sangat bersyukur nilai ku memuaskan. Dan aku tidak mengecewakan mereka. Ya tuhan, kebahagiaan inilah yg sesungguhnya, tidak ada kebahagiaan yg lebih membahagiakan selain membuat orang tua bahagia.

"Kamu tidak pernah mengecewakan mama nak. Mama bangga sama kamu..!" Imbuh mama lagi.

___ ____ _____

Ando -

"Selamat ya ndo.. lo berhasil menjadi juara 1 di sekolah lo!!"

Mendengar itu sontak aku langsung melonjat girang dan memeluk erat Kaia. Alhamdulilah, meskipun tidak pernah belajar selama ujian berlangsung, aku berhasil mendapatkan nilai memuaskan dari hasilku sendiri.

Dan jika ada yang menanyakan kenapa kaia disini. Akan aku jelaskan. Aku memang sengaja menyuruhnya menghadiri rapat murid. Sebenarnya sih mama yg mau kesini. Tapi aku menolaknya dengan alasan nilai ku bisa ku ambil sendiri, padahal tidak. Untuk itu sebelum aku menolak mama aku sudah memohon - mohon pada kaia untuk mengambilkan raport ku. Dan akhirnya dia mau.

"Gue yakin mama pasti bangga banget sama lo !" Lanjut Alya sembari mengelus punggung ku dalam pelukannya.

Ya. Itu sudah pasti. Menjadi murit terbandel dan terpintar itu sangat sulit. Tapi akhirnya aku bisa melewati itu semua dengan baik. Aku berhasil lulus dengan nilai yg memuaskan ku, sekolah ku dan juga keluarga ku. Semoga saja.

"Ndo... selamat ya! Lo emang pantes dapetin ini !" Irwan. dia datang membawa sebuah piala yg ujung nya ada patung seorang anak laki - laki membawa buku. Dengan senyuman yg lebar aku meraih piala ku, ya itu piala ku.

"Thanks bro !"

"okey, sekarang waktunya kita ngerayain ini !"

Aku mengangguk dan memberikan piala serta piagam ku pada Alya. "Lo pulang duluan ya, ntar gue nyusul !"

"Tapi ndo..."

"Daaahhh....." Aku meninggalkan Alya tanpa memberinya kesempatan mengoceh terlalu banyak. Ini hari bahagia ku dan aku tidak ingin ada omelan yg tidak mengenakkan telinga ku. Tidak. Jangan sampai.

Cinta Antara  "Ali, Prilly dan Ando"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang