CAAPA || 29

7.3K 543 48
                                    

....

Ini sudah hari kedua semenjak rahasia itu terbongkar dan selama itu pula, Prilly selalu mengikuti ali kemanapun ia pergi. Dia juga selalu stand by di apartemen ali sepanjang malam. Sepertinya ia memang benar - benar takut Ali pergi.

"Hai kak... ayo masuk..." sambut prilly pada Alya yang baru saja sampai di apartement ali.

"Mana si kembar?!"

"Mereka dikamar.... coba deh kakak kesana, Prilly lagi masak soalnya.. gak bisa ditinggal..."

"Okey, gue kesana dulu ya?!" Alya melangkah mendekati kamar Ali sesampainya disana tidak ada siapa pun. Kamar itu kosong, jadi Alya langsung bergerak menuju kamar Ando.

"Ali....." seru Alya dari luar dan sontak salah satu dari mereka keluar.

"Elo? Ni, Pasport lo... "

"Oh, okey.. makasih ya?!" Balasnya membuat Alya mengernyit aneh.

"Tumben lo sopan sama gue, Ali mana?!"

"Ali? Itu di dalem..."

Alya menatap ando heran kemudian melangkah melewatinya dan menemukan Ali yang tengah duduk di pinggiran kasur.

"Li..." panggil Alya, Ali diam. "Woy..."

"Ya?!" Ali menoleh cepat begitu sadar seseorang memanggilnya.

"Lo mikirin apa'an sih?!"

"Enggak, gue cuma...." ucapannya terhenti saat ia melihat Ando di belakang Alya. "Gue kepikiran dia..."

Alya menoleh kebelakang. "Yaelah li... ando udah gede kali. Lagian kita masih bisa kok ketemu dia nanti. Kita ke Aussie sebulan sekali deh kalo lo mau..." hibur alya.

"Iya... nanti kalian bisa datang kapan pun kalian mau..." sahut Ando yang sekali lagi membuat Alya menatapnya Aneh. Dia mundur dua langkah dari Ali. Menatap Ali dan Ando secara bergantian.

"Kenapa kai?!" Tanya Ando.

"Enggak. Okey, gue keluar dulu..."

...

"Lo yakin gak sarapan dulu?!" Tanya Ali.

"Gak usah. Gue kan harus ke rumah Prima dulu. Dia udah masak katanya dirumahnya..." dustanya.

Ali mengangguk kemudian memeluk Ando erat. "Hati - hati ya?!" Katanya. Ando mengangguk seraya melirik Prilly yang juga menatapnya.

Merenggangkan pelukannya Ando beralih pada Alya dan memeluknya. "Jaga mereka berdua ya kai. Gue berangkat..." alya mengangguk

"Hati - hati ndo. Gue bakalan sering - sering main ketempat lo..."

"Gue pergi..." Ando tersenyum menatap Prilly. Ia melambaikan tangannya pada mereka bertiga, melangkah pergi dan hilang dibalik tembok. Sebuah taxi sudah menunggunya diluar, jadi dia langsung berangkat menuju bandara. Padahal pesawatnya baru akan berangkat jam 1 nanti. Dan ini masih jam 9 pagi.

Tepat jam 10.25 ia sampai dibandara. Sambil menunggu, dia memutuskan untuk masuk kesebuah resto. Seorang pelayan mendatanginya.

"Mau pesan apa mas?!"

"Sanwich sama satu air mineral..." pelayan itu mencatat pesanan Ando.

"Ada lagi mas?!"

"Itu aja..." balasnya ramah.

Ting

Handphone nya berdenting sekali, ando merogoh handphone nya. Sebuah pesan dari Prima.

From Prima : lo dimana Li??? Ando barusan telfon gue dan dia bilang lo mau kerumah, apa itu benar?!

To Prima : sorry, tadi gue emang sempet bilang mau kerumah lo. Tapi gak jadi, karna gue udah di bandara..

Cinta Antara  "Ali, Prilly dan Ando"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang