CAAPA || 28

7.9K 596 42
                                    

Aku gak sempet edit ulang. Jadi maaf kalo banyak typo n ada kata - kata yang kurang masuk.

Selamat siang dan selamat membaca....

.....

"Ali... ini ga sepert....."

Ali mengangkat sebelah tangannya menghentikan ucapan sekaligus langkah Prilly yang bergerak maju mendekatinya. "Udah Prill... udah..." kata Ali dimana hal itu semakin membuat dada Prilly sesak.

"Sorry li..." kata ando menyahut.

"Gak papa..." balas Ali cepat. "Gue juga minta maaf sama kalian karna selama ini gue udah jadi penghalang diantara kalian.."

"Enggak li, itu gak bener..."

"Aku udah denger semua Prill..." sahut Ali yang masih mencoba tenang. "Kamu gak bisa ngelak lagi kalo memang bukan aku orang yang selama ini kamu cari tapi Ando..."

"Gak li..." sahut Prilly tapi Ali sepertinya enggan mendengar hal itu. Ia berbalik dan berniat pergi dari sana tapi buru - buru Prilly menahannya. "Li dengerin aku..."

Ali menoleh kemudian tersenyum. Ia kembali berbalik hingga keduanya saling berhadapan. "Aku udah denger semuanya Prill, gak ada yang perlu di dengerin lagi. Semua udah jelas..." katanya. "Dan satu lagi...." Ali melepaskan cincin yang ia kenakan. Meraih tangan prilly kemudian menyerahkan padanya. "Bukan aku harusnya yang pakek ini. Tapi Ando..." katanya sembari melirik ando dan melangkah pergi dari sana.

"Li..." Prilly mengikutinya. "Sayang dengerin aku... Ali..." panggil Prilly namun Ali tetap tidak merespon ia masuk kekamarnya dan menutupnya, bermaksud untuk menyendiri. Namun belum sempat Ali mengunci, Dengan cepat Prilly menerjangnya.

"Prill, udahlah... biarin aku sendiri dulu.."

"Gak, aku mau masuk..." Prilly masih menahan pintunya agar tidak tertutup membuat Ali was - was. Ia khawatir Prilly terjepit.

"Yaudah, jangan di dorong.." peringat Ali.

"Gak mau. Kamu yang mundur!" Balasnya dan dengan itu Ali pun mundur perlahan dari pintu membuat akses bebas untuk Prilly masuk. "Kamu harus dengerin aku..."

"Aku gak mau bahas itu Prill. Aku udah denger dan cukup tau..."

"Tapi ini memang harus dibahas, kamu harus tau yang sebenernya..."

"Gak. Jangan.. Jangan bahas itu tolong...." lirih Ali dibarengi lelehan air matanya yang sudah ia tahan sedari tadi. Dengan cepat ia memutar tumitnya memunggungi Prilly dan pada kesempatan itu, Prilly melangkah maju, ia memeluk Ali dari belakang.

"Aku sayang sama kamu li. Jangan kayak gini..." pintanya yang kembali menangis.

"Enggak Prill, bukan aku tapi Ando..."

"Enggak..."

"Kamu cuma salah orang selama ini..." kata Ali dengan nada bergetar. Hal itu cukup membuat Prilly bertambah pedih. Memang benar, selama ini memang dia salah orang. Tapi kebersamaannya selama ini sudah cukup membuatnya benar - benar menyayangi dan mencintai kekasihnya itu.

"Tapi aku sayang sama kamu Li, aku serius.. aku cinta sama kamu..." balas Prilly sembari mengeratkan pelukannya.

Ali menepuk kemudian berbalik. Ia menangkup kedua pipi Prilly dan menghapus air mata gadis itu dengan ibu jarinya. "Temui ando, dia pasti sedih kalo kamu disini..." Prilly menggeleng. Ia meremas kedua tangan Ali yang berada di kedua sisi pipinya. "Aku gak papa kok Prill, aku baik - baik aja..."

"Gak... aku mau disini sama kamu!!" Balasnya berhambur pada sang kekasih. "Aku gak mau kemana- mana.. aku mau disini li. Aku mau sama kamu..."

"Ando nunggu kamu Prill.. dia udah nunggu kamu lama.."

Cinta Antara  "Ali, Prilly dan Ando"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang