Ending

1.9K 89 32
                                    

Sebelum baca, author cm mau ingetin kalo ini udh ending ceritanya ya guys..
Bener bener udh ending..
Happy reading all :)
----------------------------------------------

#Putri's pov



Aku memutuskan berdiri di sebuah ujung yang tak jauh dari mini panggung. Sebuah pesta kebun di rumahnya sudah tertata dengan sangat rapih dan indah. Membuat siapa saja yang melihatnya bisa sedikit merasakan damai, terlebih dengan beberapa aroma dari bunga yang semakin menenangkan.


Ketika kedua punggung itu pergi menjauh, ada rasa yang begitu sulit ku artikan. Aku tau dan sadar betul jika aku sudah tidak lagi memiliki arti untuknya. Setidaknya aku berfikir begitu beberapa hari belakangan. Tapi semua hilang dan runtuh dalam sekejap. Beberapa menit lalu, saat dia berada di depanku, dengan tatapan yang berbeda. Ada apa dengan semua ini?


Ada apa dengan dia yang selalu terlihat tangguh diluar?



Dari sini aku bisa melihat betapa bahagianya keluarga kecil di hadapanku ini. Dengan begitu bangga, kedua orang tuanya memperkenalkan Kay, anak bungsunya yang sudah menorehkan berbagai prestasi. Tanpa sadar, bibir ini pun menarik senyum melihat gadisku yang dulu dengan sifat manjanya kepadaku, kini sudah berdiri tegap di atas sana. Terlihat jauh lebih dewasa dan kuat.

'Aku bangga sama semua keberhasilan kamu sekarang yank.. Meskipun aku gak pernah bisa ada di samping kamu.'


Aku bisa melihat tatapan mata Kay yang sesekali terpaku padaku. Melirik dengan wajah lelahnya, seolah ada beban berat di kepalanya. Aku mulai bisa merasakan senyumnya yang selalu ia paksakan, dan bagaimana ia berusah dengan sangat keras menyembunyikan raut wajah ini.


Rasa khawatirku sedikit terobati melihat genggaman tangan Sherly dan Kay yang tidak pernah terlepas, bahkan dihadapan seluruh tamu undangan. Keduanya seperti mengirimkan kekuatan satu sama lain.


..


"Saya bingung harus bicara apa." Suara Kay menyadarkan lamunanku. Menarikku untuk langsung menatapnya.


"Apa yang saya raih ini bukanlah hal besar. Ini hanyalah cara saya untuk bisa membalas semua ketulusan dari orang orang di sekeliling saya." Dia tersenyum ke arah Sherly yang tidak pernah sedetikpun beranjak dari sisi Kay.

"Terimakasih untuk mamah, papah, kak Ara, Sherly, dan.." Aku menunggu suara itu kembali terdengar.


Dia melihat ke arahku dan tersenyum simpul.


"Putri." Ucapnya dengan jelas.


Aku yakin aku tidak salah dengar, karena pada akhirnya semua mata mulai menemukan sosokku.


Bahkan kedua orang tua Kay dan kak Ara pun ikut tersenyum ke arahku.


Benarkah dia menyebut namaku? Dalam daftar terimakasihnya?


"Terimakasih untuk semua pelajaran dan dukungan sampai saya bisa berdiri disini. Terimakasih semuanya." Ucapnya kemudian disusul dengan tepuk tangan meriah dari seluruh tamu undangan.

Semua yang di atas panggung bergantian memeluknya secara singkat, kecuali Sherly. Mereka berpelukan yang paling lama, dan setelahnya Kay mengecup kening Sherly, membuatku langsung membuang pandangan yang menyakitkan ini. Meskipun beberapa saat lalu sempat berbunga hanya karena Kay yang sudah mau menyebut namaku di daftar terimakasihnya.


Bukan karena aku cemburu, meskipun sedikit rasa itu memang masih ada. Tapi aku lebih pada mengurangi sakit dan nyeri di hati ini melihatnya berduaan dengan mesra. Sekali lagi.



Dan tiba tiba saja aku merasa pusing, kakiku sudah mulai terasa lemas, bahkan aku harus mencari pegangan untuk bisa tetap berdiri. Pandanganku mengabur ke arah panggung mini itu. Tapi sekilas aku bisa menangkap pandangan mata Kay yang melihat ke arahku. Meskipun pandanganku sudah mengabur, aku bisa melihat wajah khawatirnya ke arahku, membuatku langsung tersenyum simpul. Sebelum akhirnya semua menjadi gelap dari penglihatanku.

imposibble (girl x girl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang