Putri's pov
"Peluk aku Kay.." Kataku dengan nada yang lebih pelan, ada rasa takut akan kecewa saat aku harus memintanya. Terlebih setelah melihat ekspresi Kay yang sangat kaget. Membuatku justru bingung kenapa dia seperti itu.
"Sekali ini aja.." ucapku lagi sembari mengeratkan genggaman tanganku. Aku benar-benar ingin di peluk olehnya, walaupun hanya sekali saja.
Aku ingin merasakan hangat tubuhnya, aku ingin merasakan kenyamanan saat berlindung dalam pelukannya. Aku sendiri tidak mengerti dari mana ide gila ini muncul begitu saja. Aku hanya ingin dipeluk olehnya. Itu saja. Kay masih saja terdiam. Dia seperti patung yang bahkan tidak bisa bergerak sama sekali. Sesulit itukah permintaanku untuknya?
"Yuk Put, pulang sekarang!!" Rani langsung menyeretku pergi saat bahkan aku belum mendengar sepatah katapun keluar dari mulut Kay mengenai permintaanku ini.
Membuatku kembali berpikir, adakah yang salah dengan permintaanku? Atau sebenarnya memang aku ini tidak begitu spesial untuk Kay? Sampai-sampai dia hanya bisa diam mematung mendengarnya. Bahkan saat Rani menyeretku pergi dan langsung menaiki angkot yang kebetulan lewat, Kay masih tetap diam di tempat yang sama. Hanya tatapan matanya saja yang bergerak mengikutiku pergi.
Tapi dia tetap mematung bahkan saat aku sudah berjalan jauh darinya. Harapanku untuk Kay mengejar dan memelukku pun langsung ku buang jauh. Semua ini hanyalah harapan, dan sampai kapanpun hanya harapan yang tidak pernah terwujud. Menjadikan aku mengerti, sebenarnya 'siapa' aku di mata Kay. Dan aku harus menelan kecewa di hari ulang tahunku sendiri.
'Makasih Kay.. Kamu menorehkan kebahagiaan sekaligus sakit dalam waktu bersamaan.'
Aku menyeka air mataku yang mulai menetes tanpa terasa. Aku tidak ingin Rani ataupun penumpang lain tau aku menangis. Menangisi nasibku sendiri.
Sesampainya di rumah, aku langsung mengunci pintu kamraku. Saat ini aku benar-benar tidak ingin diganggu oleh siapapun, termasuk kay. Aku melihat HP dan tidak ku temukan pesan singkat satupun dari Kay. Hanya ada Rendy yang menanyaiku apakah sudah sampai rumah atau belum. Aku kembali menelan pil kecewa karena sejujurnya aku masih berharap Kay akan menemuiku atau setidaknya mengabariku kenapa dia seperti itu. Kenapa dia hanya mematung mendengar permintaanku. Air mata terus saja mengalir tanpa bisa aku hentikan begitu saja. Entah apa lagi yang harus aku tangisi. Aku sudah semakin mengerti bagaimana aku untuk kay. Sampai akhirnya aku sudah tidak bisa lagi mengingat apapun.
Aku mengerjap-erjapkan mataku saat mendengar suara berisik yang berasal dari mamah.
"Iya mah.." teriakku meskipun belum sepenuhnya sadar.
"Kamu tidur? Cepet bangun. Udah maghrib ini." Teriak mamah, membuatku langsung melihat jam di tanganku. Sudah pukul 18.15. aku tidur cukup lama rupanya.
Aku mengambil HP dan kembali hanya mendapat pesan singkat dari Rendy, membuatku kembali kesal dan langsung melempar asal Hpku ke sudut kasur yang lain. Aku bangun dan memutuskan untuk langsung mandi agar otakku ini bisa segera fre dari bayangan Kay. Aku hanya brharap dia bisa memberikan penjelasannya. Atau setidaknya, dia mengabariku. Itu saja sudah lebih dari cukup.
Tepat pukul 21.30, aku mendapatkan sms dari Kay. Jantungku langsung berdegup tidak normal. Ada rasa takut saat akan membukanya, takut jika akhirnya aku kecewa. Takut jika ternyata aku bukanlah orang yang spesial untuknya. Takut akan semua yang akan diucapkannya. Seketika itu ada rasa penyesalan yang dalam padaku. Kenapa juga aku harus meminta sesuatu yang aneh? Ya sebenarnya memang tidak aneh, tapi mungkin bagi Kay ini adalah hal aneh. Aku membodoh-bodohi diriku sendiri untuk kesekian kalinya. Kay kan tidak perlu tau mengenai permintaanku ini. Seharusnya aku tidak perlu mengucapkannya. Aku takut Kay menjadi berubah hanya karena permintaan bodoh ini.Dengan segala harapan bercampur rasa takut, aku memberanikan diri untuk membaca smsnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
imposibble (girl x girl)
CasualeKarena hati hanya mampu memendam rasanya sendiri... menebak sesuatu yang hanya menjadi harap dan karena kepastian yang menjadi tidak pasti adalah permasalahan kedua hati "semoga kamu bahagia" ..... *kay*