Welcome Indonesia!

1.6K 80 1
                                    

Kay's pov



Welcome Indonesia!!

Yeahh.. Akhirnya aku bisa kembali menapakkan kaki di negara ini. Berlebihan memang, tapi aku sangat merindukan kedua orang tua, kakak dan Sherly.

Aku juga merindukan eyang yang selalu saja berhasil membuat air mata ini turun setiap saat mengobrol dengannya melalui telepon.

Aku berjalan menuju pintu keluar bandara dengan sebuah koper besar berisikan oleh-oleh untuk keluarga. Sembari celingukan, aku mencari keberadaan kedua orang tuaku tercinta.

"Kay.....!!" Belum sempaat aku tersadar akan teriakan itu, sesosok manusia sudah menubruk tubuhku dan memelukku erat.

Setelah beberapa detik tersadar dari kekagetan, aku tau ini adalah Sherly. Aku langsung membalas pelukan eratnya.

"Miss you so much beib.." Kataku berbisik di telinganya.

"Me too. Kangen banget banget deh.." Aku melepaskan pelukan kami dan mencium pipi serta dahinya. Begitupun dia, melakukan hal yang sama.

"Aku pikir kamu gajadi jemput."

"Gak mungkin lah aku melewatkan jemput kamu. Ini aja aku sampe bolos kuliah demi kamu." Aku mengacak-acak rambutnya, kemudian mataku menangkap 3 orang di belakang Sherly memperhatikan kami.

"Lupa deh udah kalo ketemu soulmatenya." Sindir kak Ara. Aku pun langsung mencium dan memeluk papah, mamah dan kakak kesayanganku ini satu per satu.

Setelahnya, kami memutuskan untuk makan bersama di sebuah restoran yang menjadi favorit kami. Berbagai obrolan ringan pun mengalir begitu saja, membuat segala rasa lelahku langsung menguap entah kemana. Inilah yang selalu saja ku rindukan dengan keluargaku. Kehangatan kebersamaan kami, dan semakin lengkap karena Sherly berada di dalamnya.

**

"Lusa ke Bandung yuk." Sherly memulai percakapan sebelum kami tidur.

"Ke Bandung? Ngapain?"

"Gak lupa kan sama kota sendiri?"

"Iya sih.. Tapi papah, mamah, kakak, dan kamu juga ada disini kan? Jadi ngapain kita kesana?" Pertanyaanku ini sukses dihadiahi pelototan oleh Sherly.

"Gak mau ketemu bapak ibu?" Aku langsung menepuk jidatku, mengakui kebodohan dan kesalahanku.

"Sory sory, bukannya gak mau. Tapi.."

"Lupa?"

Aku langsung mengangguk mengakui kesalahanku ini.

"Jadi, mau apa ngga?"

"Iya iya Sherly sayang. Lusa kita pulang ya.." Aku mencubit gemas hidung Sherly yang sudah memasang wajah kesalnya.

"Tapi kayanya kita cuma bisa sehari kesana. Kamu tau kan aku gak dapet cuti panjang?" Lanjutku lagi. Sherly memutar bola matanya, terlihat berpikir. Membuatku hanya bisa menunjukkan wajah penuh pertanyaan.

"Oke, gak masalah. Sehari juga cukup. Sekalian kita nostalgia disana ya.." Ada yang berbeda dari wajah Sherly. Seperti ada campuran rasa takut. Senyum yang tidak setulus biasanya.

"Kenapa?" Tanyaku bingung. Sherly mengusap pelan pipiku sembari menggeleng. Ada sorot mata yang berbeda.

"Kenapa Sherly? Kamu mau mulai bohong sama aku?" Dia masih tetap menggeleng. Kemudian mengecup singkat pipiku.

"Aku cuma takut kehilangan kamu. Tidur yuk." Dia sudah meringkuk sembari mengalungkan tangannya di lenganku.

Posisi tidur yang menjadi favoritnya. Seolah aku menjadi guling untuknya.

Aku hanya bisa menghela nafas mendengar ucapannya. Aku tau dia tidak ingin membahas lebih mengenai ungkapannya. Darimana aku tau? Karena jelas dia langsung menghindar. Memutuskan segala pertanyaan di dalam otakku.

Aku mengecup pucuk kepalanya. Aku ingin menyalurkan keyakinan bahwa apapun yang ia takutkan tidak akan terjadi begitu saja.

"Nite sweet girl.." Bisikku sebelum akhirnya memejamkan mata. Menutup kelelahan pada hari ini.

**


imposibble (girl x girl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang