dengan canggung, luke meringis melihat arabella yang tampak begitu menyeramkan dengan penampilan seperti itu.
"aku sudah berjanji untuk menemuimu, kemarin sore."
stella-atau lebih tepatnya arabella memutar bola matanya cepat. "did I say yes??"
luke mengangguk kecil, kemudian ia mengintip kamar milik gadis itu.
ia melihat beberapa kanvas dan cat minyak berserakan di lantai. luke bernafas lega, ternyata noda merah di tubuh arabella adalah cat minyak.
"you painting?!" tanya luke antusias, berusaha menerobos tubuh kecil arabella dan masuk ke dalam kamarnya.
luke berjongkok kemudian mengangkat salah satu kanvas milik arabella dan mengamati lukisan itu sejenak.
"ya." jawab arabella singkat sambil ikut berjongkok di samping luke. "sebaiknya kau jangan beritahu siapa-siapa tentang hobiku."
luke tertawa kecil dan mengangguk, ia kembali mengamati lukisan ara. lukisan abstrak berwarna hitam dan merah yang mendominasi. begitu gelap dan seperti ada makna yang tersirat.
"i paint my soul. black." ucap arabella pelan, seperti mengerti apa yang luke pikirkan.
luke hanya tersenyum sebagai respon, kemudian meletakkan kembali lukisan itu.
"hey, lerk." panggil ara memecah keheningan mereka.
"its luke."
"whatevs. i can call you what i want." arabella memutar bola mata cepat.
luke sedikit kesal atas perilaku menyebalkan arabella, namun ia hanya merespon dengan dengusan.
"lets go outside." arabella beranjak sambil meraih lengan luke.
ketika luke mendongak, ia melihat arabella sedang tersenyum padanya.
dan itulah pertama kalinya luke melihat senyum arabella.
--