ia menemui gadis itu sepulang sekolah.
dan benar saja, ia bertemu arabella sore ini.
"hai ara." luke menyapa arabella yang sedang merokok di bawah pohon dekat rumahnya sambil duduk bersila.
"luek! kemarilah." panggil ara, lagi-lagi misprounounciation nama luke.
luke memutar bola matanya, kemudian berlari ke arah arabella dengan semangat.
"hei, kau baru pulang?" tanya ara, menghisap rokoknya kuat-kuat.
"ya," jawab luke. "kau masih merokok?" luke menaikkan kedua alisnya.
"kau masih normal?" ara bertanya balik dengan nada sarkas.
"god, ara, kumohon jaga kesehatanmu."
"kau tidak pernah merokok, bukan?" tanya ara, mengabaikan ucapan luke.
"tentu saja! itu tidak sehat, ibuku pun melarang-"
arabella menaikkan dagu luke dan memberinya kecupan dibibir.
luke menegang ditempatnya, tidak mengucapkan sepatah katapun. ia bisa merasakan bibir ara yang terasa seperti mint dan asap rokok yang bercampur.
"kau terlalu banyak bicara," ara menyeringai. "so i kissed you."
"uh..." luke tidak berani menatap ara, sedangkan ara masih menatap luke dengan intens.
ara kembali menaikkan dagu luke and kiss him hard.
dan kali ini, luke berani membalas ciuman ara.
-
luke pulang ke rumahnya dengan perasaan bahagia.
he kissed arabella!
sepertinya ia sudah menyelesaikan satu step lebih dekat untuk mendapatkan hati arabella.
ia tersenyum. setidaknya, ia bisa mendapatkan arabella walaupun bukan stella.
-