stella menarik nafas dalam-dalam. "aku ingin memelihara hamster."
luke menahan tawanya, namun gagal.
"seriously, stella quinn? kau ingin memelihara hamster? kupikir keinginanmu sedikit lebih punk dari itu."
"hei dengar dulu." jawab stella manyun. "aku alergi terhadap bulu, tapi aku ingin sekali memelihara hamster. aunty pun tidak mengizinkanku memelihara hamster, kau tahu?"
"tapi aku sangat ingin memelihara hamster. mereka lucu," stella tertawa kecil. "kita harus berani menghadapi apa yang menjadi kelemahan kita, karena dengan itu kita akan dapat lebih berani dari sebelumnya."
"jika kau takut pada kegelapan, kau harus melatih dirimu untuk menghadapi situasi gelap. matikan lampu tidurmu setiap malam, dan kau akan terbiasa pada gelap."
"jika aku alergi bulu, mungkin dengan memelihara dan merawat hamster alergiku akan hilang dengan sendirinya, karena itu tadi, luke. terbiasa."
itu adalah kalimat terpanjang yang pernah diucapkan stella, ia biasanya pendiam dan mengucapkan tidak lebih dari empat kata dalam satu kalimat.
"woah, kau benar." luke mengangguk, dan mengulas senyum. tangannya sibuk merangkum apa yang baru saja stella katakan padanya.
"apakah sampai sekarang kau ingin memelihara hamster?" tanya luke seusainya ia menulis.
"ya, luke, aku sempat ingin membeli hamster tapi aku takut ketahuan aunty."
"hmm, begitu.." jawab luke merespon, namun tak lama kemudian liz meneleponnya, menyuruhnya segera pulang.
dan dengan itu, luke berpamitan pada stella, masih menyisakan satu permintaan lagi.