"seriously? aku datang lewat pintu depan dan keluar lewat jendela?"
"siapa yang menyuruhmu datang lewat pintu depan." arabella membuka jendela kamarnya lebar-lebar, kemudian meraih leather jacketnya. "cmon lerk."
arabella perlahan beringsut dari jendela dan behasil keluar dari kamar.
"c'mere, biskuit bayi." ledek arabella sambil berkacak pinggang.
luke mendesah, he swear to the name of God ia tidak pernah keluar lewat jendela sebelumnya.
ia merasa seperti sedang melakukan tindakan kriminal, karena jika liz tahu ia akan dikurung.
di dalam kamar.
"good boii." ara bertepuk tangan kecil ketika luke berhasil keluar.
mereka berjalan mengendap-endap keluar dari pagar dan berlari ke arah utara.
luke tidak tahu kemana ara akan membawanya.
mereka kemudian sampai di sebuah taman tengah kota, dimana terdapat bangku-bangku tua dan bunga-bungaan yang layu.
"this is scaryyyy." rengek luke.
"sshh." ara duduk dibangku itu dan mengeluarkan sebatang rokok, menyalakannya, kemudian menghisapnya kuat-kuat.
luke berjengit ketika ara meniupkan asap rokok ke wajahnya, kemudian luke terbatuk-batuk.
"kau memiliki gaya hidup tidak sehat." gerutu luke sambil menyilangkan dada.
"yes and i love that."
luke memutar bola matanya, "you slowly killing yourself."
"mhm." ara kembali menghisap rokoknya. "so, lerk..."
"tell me about you."
luke mengangkat kedua alisnya, inilah kesempatan luke untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada arabella. kemudian berucap. "tell me about you first."
--
stella bakal muncul di next part :3