sore itu luke menuju rumah stella untuk menagih janji stella tempo hari.
aunt daisy menyambut luke dengan ramah dan mempersilahkan luke untuk duduk sembari menanti stella sedang berdandan di kamarnya.
aunty terus menceritakan bagaimana anehnya sikap stella yang ia sendiri tidak tahu apa penyebabnya. luke mengerutkan keningnya, bahkan bibi stella tidak mengetahui tentang gangguan psikologis stella.
"ah, itu stella." aunty menggamit stella, dengan menurut stella berjalan ke arah luke dan aunty dengan malu-malu
"luke sudah menunggumu," ucap aunt, merapikan poni stella.
"hi," gumam stella, "apakah kita akan pergi sekarang?"
luke mengangguk dan menggandeng tangan stella tanpa canggung, memberi salam pada aunt daisy dan mereka pergi.
sesampainya luke dan stella di rumahnya, mereka sudah disambut oleh dua orang kakak laki-laki luke yang menyebalkan.
"luke! siapa ia?" tanya jack dengan nada menggoda.
"uh, stella," luke menghela nafas, "stella, mereka kakakku."
stella tersenyum canggung dan meremas tangan luke, sementara ben dan jack memperhatikan stella dari atas sampai bawah.
"mana mom?" tanya luke menginterupsi kakak-kakaknya.
"ia sedang keluar, jadi aku pastikan aman untuk memakai kamar berdua." goda ben sambil berlalu.
"BERISIK!!" teriak luke kesal, membuat jack berlari dari hadapannya.
stella hanya mengulum bibirnya dan bersembunyi dibalik punggung luke.
"mereka memang menyebalkan. tapi aku tidak semenyebalkan mereka," ucap luke mencairkan suasana.
stella tersenyum kecil, kemudian melepas pegangan tangan mereka.
terjadi momen keheningan diantara mereka berdua hingga akhirnya luke bertanya; "kau mau naik ke atas rumah pohonku?"