* Last Day *

31.7K 1K 26
                                    

"Carina Ravella Putri,,,,,!!!!!!!" teriak sebuah suara

Rina mengerjabkan matanya, meregangkan otot ototnya lalu mata hazelnya melirik jam dinding yang menggantung diatasnya, Rina melebarkan matanya dan segera melempar selimutnya

"Oh God!!!!!!!" pekik Rina

Ahhhhh,, bagaimana dia bisa lupa hari ini adalah hari pengumuman kelulusannya disekolahnya, dengan cepat rina meraih handuknya dan bergegas membersihkan dirinya didalam kamar mandi kecilnya, tidak ada shower ataupun semacamnya hanya sebuah gayung seadanya

Carina Ravella Putri,, biasa dipanggil Rina ini terlahir dikeluarga sederhana hanya tinggal bersama ayahnya, sang ibu lebih dulu mengahadap Tuhan saat usianya menginjak tiga tahun

Derap langkah kaki berjalam tertatih kearah kamarnya, mengetuk pintunya, tangan keriputnya tampak jelas tak sekuat dulu, tapi dengan tangan ringkihnya dia mampu membiyai hidupnya dan putri kesayangannya

"Rina,,, cepatlah,,, kau akan terlambat sayang,,," teriaknya

"Iyaaaa ayahh,,, sebentar,,," sahut Rina

Rina mengenakan seragamnya, mengepang rambutnya satu satunya gaya andalannya tidak ada hairdryer ataupun roll rambut, jangan roll rambut membeli pita rambut saja terlalu sayang bagi rina untuk menghamburkan uangnya

Rina meraba lalu menggunakan kaca mata tebalnya, dengan cepat meraih tas tak layak pakai dan sepatu usang yang memperlihatkan jempol kakinya, rina menatap miris pada dirinya jauh dari kata layak

Rina menghela nafasnya, sudahlah bisa sekolah saja suatu keajaiban baginya, Rina segera keluar dari kamarnya kembali tertegun melihat sang ayah yang berdiri didepannya, terlihat semakin tua,

Rina mencium pipi sang ayah,, hanya laki laki ini yang ia punya saat ini, Ohh rasanya Rina ingin segera menerima ijazahnya lalu bekerja menggantikan ayahnya yang sudah tak kuat menjahit lagi seperti dulu

Tapi disisi lain Rina juga menyimpan keinginan untuk bisa berkuliah disebuah kampus besar, bisakah?? Dengan kondisinya seperti ini??? Siapa yang akan membiayainya??

"Ayahhhh,,," gumam Rina

"Kau ini kenapa?? Cepatlah itu sarapanmu,,,," ucap sang ayah

Rina melepas pelukannya, berjalan kearah meja makan, nasi putih dan dua kerupuk sudah menjadi menu setiap harinya, tidak rina tak pernah mengeluh akan hal itu, dia selalu bersyukur atas apapun

"Ayah sudah makan???" tanya Rina

Ayah rina mengangguk, menuangkan segelas air putih untuk anak gadisnya ini, lalu duduk disamping Rina

"Sebentar lagi anak ayah bakal jadi mahasiswa,,,," gumam ayah Rina

Rina menghentikan suapannya, menoleh kearah ayahnya, lalu mengangguk pelan,

"Tidak,,, setelah ini Rina akan bekerja, dan ayah tidak usah kerja lagi,,," ucapnya

Ayah rina mengerutkan keningnya, menatap kearah Rina sambil menopang dagunya

"Bukannya Rina ingin kuliah yaa???" tanya sang ayah

Rina kembali meletakkan piringnya, menghela nafas beratnya, bukan ingin tapi sangat ingin tapi tidak sekarang mungkin, biarlah dia bekerja dulu sambil menabung sedikit demi sedikit

"Nanti saja ayahh,,, Rina ingin bekerja saat ini,,," sahutnya

Rina mengambil tasnya, lalu berpamitan kepada sang ayah mencium pipi keriput sang ayah kemudian berangkat menuju sekolahnya dengan sepeda usang miliknya

Magic Girl,,,,Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang