"Praaaaang,,,,,!!!!"
Rina mengerjab saat tanpa sengaja tangannya menjatuhkan gelas minumannya, Rina menggigit bibirnya bingung kenapa ini kenapa perasaannya tak karuan seperti ini
"Ayaaahhh,,,,," gumam Rina pelan
Fahmie menaikkan alisnya bingung, melihat Rina duduk dengan gelisah dengan cepat Fahmie meraih jemari Rina yang hendak memunguti serpihan gelas dilantai
"Sudah,,,, kau kenapa honey???" tanya Fahmie bingung
Rina menggeleng, bingung mengapa suasana malam romantis ini mendadak menjadi kelabu, hujan deras dengan kilatan petir membuat malam semakin mencekam, dan kenapa pikirannya hanya tertuju kepada ayahnya
"Semoga tidak terjadi apa apa pada ayah,,," gumam Rina dalam hati
Rina memeluk tubuhnya kedinginan karena gaun tanpa lengannya ini melirik kearah Fahmie
"Aku mau pulang,,," ucap Rina
Fahmie mengangkat wajahnya, menuangkan minuman pada gelasnya, menyunggingkan senyumnya sekali lagi
"Diluar masih hujan,,, minumlah dulu,," Fahmie menyuguhkan segelas minuman berwarna merah
"Apa ini???" tanya Rina
Fahmie terkekeh, melepas kemejanya dan memberikannya kepada Rina duduk disamping Rina merangkul bahu gadis itu, Rina tampak memutar mutar gelas minuman yang dipegangan ini,
"Gleek,,,!!!" dengan satu kali tegukan Rina mampu menghabiskan minuman yang terasa panas dan pahit ditenggorokannya
"Pahit,,,,!!" gumam Rina
Fahmie kembali tertawa, menyeringai dengan liciknya, mengusap usap pipi Rina
"Sebentar lagi kau akan terbiasa,,," gumam Fahmie
Rina hanya mengangguk, mengiyakan meskipun dirinya sama sekali tak mengerti apa yang dikatakan Fahmie, yang dia rasakan saat ini hanya nyeri dikepalanya yang berdentum begitu hebat
Rina memijit kepalanya, kenapa matanya mulai mengabur begini, pusing dan berkunang kunang, Rina menyandarkan kepalanya dibahu Fahmie sudah tak taham lagi dengan nyeri dikepalanya
"Pusing,,," gumamnya lagi
Fahmie tersenyum lebar, menghela Rina untuk berdiri dan memapahnya, namun belum sempat gadis itu berdiri, tubuh mungilnya limbung dipelukan Fahmie
Fahmie tertawa lebar, dengam entengnya mengangkat dan membopong tubuh mungil Rina melewati rangga dan ali yang tengah duduk dan memperhatikan mereka,
Fahmie berhenti didepan meja ali, mengulas senyum kemenangannya membuat ali terlihat semakin geram
"Tidak ada yang bisa mengalahkan seorang Fahmie Aseegaf Sinclair,,, ali,,," cibir Fahmie melenggang melewati ali dan rangga
"Pikirkan sekali lagi,,, kau akan menyesal Kawan,,,,, dia gadis polos,,, hentikan taruhan gila ini,,," Rangga menyahuti
Fahmie kembali berhenti, memutar badannya mengamati Rina yang pulas digendongannya memang terlihat polos tapi semua hanya tipuan buktinya gadis ini mau menerima semua pemberiannya
"Tidak akan,,,, lebih baik kau diam Rangga,, kau akan tahu siapa gadis ini sebenarnya besok!!!!" desis Fahmie
Rangga membuang nafas beratnya, apa lagi yang bisa dilakukannya dia hanya bisa berdoa ssmoga gadis itu akan baik baik saja
Fahmie kembali melangkah meninggalkan dua temannya, berlari dengan membopong Rina dan membawanya kedalam mobilnya, hujan begitu deras hingga membuat Fahmie dan Rina sama sama basah kuyup
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Girl,,,,
Lãng mạnCarina Ravella Putri, gadis sederhana dengan segala mimpi mimpi tingginya, masuk kedalam universitas ternama dikotanya berkat kepintarannya gadis berkaca mata ini bahkan sempat jatuh cinta kepada seorang pria dingin, kaya pemilik kampus tempatanya...