"Ayo sayang makanlah,,,,," ucap Fahmie
Rina menggeleng menepis makanan yang disuapkan oleh Fahmie, masih enggan membuka mulutnya, setelah seminggu kepulangannya dari Rumah sakit Rina terus mengurung diri setelah mengetahui bayinya meninggal
Fahmie menghela nafasnya, meletakkan piring yang dibawanya, duduk berjongkok didepan Rina meraih kedua tangan Rina, dan menyapukan tangannya diperut Rina
"Kau masih bisa hamil lagi sayang,,, kita akan mencobanya dan mengusahakannya lagi,," Ucap Fahmie menenangkan
Rina mengerjab, mengangkat kepalanya, menatap Fahmie nanar matanya masih terlihat begitu sembab
"Dia meninggal karena aku kan?? Kalau saja aku tidak kecelakaan angel pasti masih hidup Fahmie,,, aku takut aku tidak bisa hamil lagi, dan kau akan meninggalkanku,,," ucap Rina
Fahmie menggeleng, meletakkan kepalanya dipaha Rina dan Rina mengusap usap Rambut Fahmie
"Semua sudah takdir sayang,,, kita masih punya Rafa bukan,,?? Kau akan hamil atau tidak aku tidak akan kemana mana,," gumam Fahmie perih
Rina mengangkat kepala Fahmie, menangkup wajah Fahmie dengan kedua tangannya
"I'm sorry,,," gumam Rina
Fahmie mengangguk, mengulas senyumnya, duduk disamping Rina memutar badan Rina dan mengusap pipi Rina lembut menyentuhkan keningnya dikening Rina
Terdengar helaan nafas teratur masing masing yang membawa bibir mereka mendekat, saling menarik satu sama lain, Rina mengalungkan tangannya dileher Fahmie, pelan Fahmie mendorong Rina keranjangnya menarik tangan Rina yang menggantung dilehernya
"Boleh aku???"
Rina mengangguk, mengiyakan tak butuh waktu lama bagi fahmie mengartikan kode dari Rina, dengan cepat bibirnya kembali menyusuri wajah Rina
"Fah,,,,mie,,,,shhhhh" Rina membuka matanya melihat Fahmie terus menyentuhnya
Tangan Fahmie tak tinggal diam, dengan cepat melepas baju tidur Rina dan melemparnya asal
"Fahmie ahhhhhh,,,,," Rina menggigit bibirnya mencengkeram punggung Fahmie
Saat bibir Fahmie hendak turun kedadanya, Rina meringis membuat Fahmie berhenti dan mengangkat wajahnya
"Kenapa???" tanya Fahmie
"Aaa,,,,kuuu,,, lapar,,," ucap Rina meminta maaf
Fahmie mengeram, segera menarik diri, berguling kesamping Rina menarik selimut untuk Rina, menunda pertempuran yang baru saja mereka mulai,
"Maaf aku,,,," rina menggigit bibirnya takut takut
Fahmie menggeleng, mengusap pipi Rina mengambil kembali piring berisi nasi dan menyuapakannya kepada Rina, Fahmie tersenyum bodoh bagaimana dia selalu tidak bisa mengontrol diri bila berada didekat Rina
Bahkan dia hampir saja melupakan ucapan dokter, jika Fahmie belum boleh menyentuh Rina selama satu bulan ini, luka akibat benturan keras dirahimnya membuatnya menunda aktivitas ranjang mereka
Rina tersenyum lucu, semua nasi dia lahap dengan habis, kemudian tersenyum kearah Fahmie yang terus menatapnya hangat
"Mau dilanjut lagi???" tanya Rina
Fahmie terkekeh, menarik hidung Rina gemas, turun memunguti pakaian Rina"Tidurlah,,, sudah malam,,, aku akan pulang,,, siapkan dirimu untuk pernikahan kita minggu depan,,," ucap Fahmie
Rina mengerjab, menggeleng menarik lengan Fahmie menahannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Girl,,,,
RomanceCarina Ravella Putri, gadis sederhana dengan segala mimpi mimpi tingginya, masuk kedalam universitas ternama dikotanya berkat kepintarannya gadis berkaca mata ini bahkan sempat jatuh cinta kepada seorang pria dingin, kaya pemilik kampus tempatanya...