Rina memantul dirinya dicermin sekali lagi, rambut hitamnya dia rapikan lagi ia memastikan kepangan rambutnya terlihat lenih rapi dari biasanya, kemudian beralih pada rok hitam dan atasan kemeja putihnya
"Sudah cukup rapi kah???" tanya rina pada dirinya sendiri
"Sudah sayang,,,," sahut ayah rina berdiri ditengah pintu
Rina memutar badannya, menyipitkan matanya terlihat begitu buram tanpa kaca matanya, dengan cepat meraih kaca matanya kemudian tersenyum lebar begitu melihat sang ayah sudah berdiri ditengah pintu dengan menenteng sepasang sepatu fantovel hitam
"Ayaahhh,,, apa itu buat Rina???" tanyanya
Ayah rina mengangguk, sekejab senyum Rina melebar segera menyabet sepatu baru pemberian sang ayah, dengan bersemangat Rina mengenakan sepatu barunya, lalu berpamitan kepada sang ayah
"Hati-hati belajarlah dengan baik,,,," nasehat sang ayah
Rina mengangkat tangannya memberi tanda hormat sambil menenteng sepedanya
"Siap Boss!!!" ucapnya
Rina segera menggayuh sepeda, ahhh senangnya dia sudah menyandang mahasiswa sebentar lagi, hari ini dia mulai mengikuti masa ospek dikampusnya
Dengan berdendang ria Rina menggayuh sepedanya melewati jalanan Raya, karena kampus mewah itu terletak ditengah kota, cukup jauh dari rumahnya memang hingga mengharuskan Rina berangkat lebih awal dan lebih pagi
Rina mendengus kesal, begitu mendengar klakson mobil bukankah dirinya sudah berada dijalan yang tepat dan tidak menganggu jalannya mobil, dengan kesal Rina menepikan sepedanya menoleh kebelakang lalu
"Plugg!!!!"
Sebuah kaleng minuman tepat melesat dikepalanya membuatnya oleng dan akhirnya dia terjatuh
"Aaaaaaaaakkkkkkkkk,,,,!!!!!"
"Gubraaaakkkkkkkk,,,,"
Rina tersungkur kedalam got bersama sepedanya, kepalanya membentur stir sepedanya sementara lututnya membentut batu dengan keras, Rina meringis menahan sakitnya,,
"Sshhhhhhhh,,," pekiknya
Banyak orang lewat tapi tak satupun ada yang menolongnya, mahasiswa mahasiswa yang lalu lalangpun hanya bisa mentertawakannya, Rina menghela nafasanya, apa orang orang kota hanya berteman dengan binatang saja?? Dimana hati mereka??
Dengan susah payah Rina berhasil mengangakat sepedanya, Rina membersihkan pakaiannya, dia meringis melihat luka dilututnya dengan tertatih duduk dipinggiran jalan meniup niup luka dilututnya
"Orang aneh,,,," gerutu Rina
Ahhh beruntung kaca matanya tak sampai pecah, hanya sedikit retak dan membuat Rina sedikit memicimgkan matanya, melihat mobil sport merah yang berhenti agak jauh didepannya
"Turun,,,!!!" perintah suara dingin
Dania yang tengah tertawa lebar, cepat cepat menoleh kearah kekasihnya, menaikkkan alisnya bingung
"Kenapa baby???" tanya Dania
Fahmie mengambil dompetnya memberikan sejumlah uang pada Dania dan menunjuk kearah belakang
"See,,,, berikan uang itu pada perempuan kumuh disana,,," ucap Fahmie dingin
Dania menoleh dengan enggan, dia melihat wanita berkepang dengan kaca mata super tebalnya tengah duduk seperti pengemis membersihkan bajunya, Dania tertawa lebar bukannya itu tafi wanita yang tersungkur kedalam got karena ulah kekasihnya ini yang melempar kaleng minumannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Girl,,,,
RomanceCarina Ravella Putri, gadis sederhana dengan segala mimpi mimpi tingginya, masuk kedalam universitas ternama dikotanya berkat kepintarannya gadis berkaca mata ini bahkan sempat jatuh cinta kepada seorang pria dingin, kaya pemilik kampus tempatanya...