Dania mengulas senyum puasnya, menatap sebuah surat perjanjian diatas meja yang baru saja ditanda tangani oleh Fahmie, sementara Fahmie hanya memasang wajah dinginnya
Dania duduk mendekat kearah Fahmie, jemari panjangnya terulur membelai wajah Fahmie dan cepat cepat Fahmie menjauhkan wajahnya. Dania tersenyum kecut kemudian mengusap usap perut datarnya
"Aku tidak sabar ingin segera mengandung anakmu baby,,," gumam Dania
Fahmie tersenyum sinis, menatap enggan kepada Dania belum sempat dia membuka mulutnya perhatiannya teralih pada seorang bocah kecil yang tiba tiba saja menghampirinya dan duduk dipangkuannya
"Papa,,, Fania ingin kerumah aunty cantik lagi,,," celetuknya
Fahmie hanya mengangguk mengusap rambut Fania, dan Dania tak mau menyia nyiakan kesempatan itu, diraihnya tangan kecil Fania
"Sayang,,, fania ingin punya adik tidak,,??" tanya Dania
Fania yang awalnya sedikit takut kepada mamanya tiba tiba melebarkan matanya senyumnya terukir disudut bibir merahnya
"Adik,,?? Bayi?? Mau mama,,," sahutnya Riang
Dania kembali tersenyum sumringah, matanya melirik kearah Fahmie yang masih enggan menatapnya, Dania sengaja mengeraskan suaranya agar mendapatkan perhatian dari Fahmie
"Ehemmm,,, Papa dan Mama akan memberikan adik bayi buat Fania,,," Ucap Dania
Fahmie menggertakkan giginya mengeraskan rahangnya, muak dengan sikap palsu Dania ini dengan enggan fahmie menurunkan Fania dari pangkuannya
"Papa mau kemana?? Kerumah aunty cantik ya?? Fania ikut,,," rengek Fania
Dania mendesis, tersenyum kesal mendengar Fania menyebut Rina dengan aunty cantik, Dania menarik lengan Fahmie memaksanya untuk duduk kembali namun dengan cepat fahmie menepisnya
"Papa mau kekantor,,," sahut Fahmie
Fania memberngut kecewa, menekuk wajahnya kembali menoleh kepada mamanya
"Fani mau ketemu aunty cantik mama,,," fani kembali merengek
Dania yang kesal mencengkeram lengan Fania
"Tidak ada aunty cantik lagi,, aunty cantik itu jahat,,, mau merebut papa Fani,, apa Fani mau papa bersama aunty cantik hhahhh,,," bentak Dania
Fani mengerjab, memutar bola matanya, tidak auntynya bukan orang jahat kemarin saja dia bahkan sudah merawatnya mengajaknya bermain
"Mama yang jahat,,, aunty cantik tidak jahat,,," Fani berlari meninggalkan Dania yang semakin terlihat kesal
Dania menghentakkan kakinya keras, menggebrak meja mengeluarkan sumpah serapahnya, siall!! Siaall!! Rina sudah berhasil mengambil hati Fania Dania tidak mau lagi menunggu pernikahan Rina dan Fahmie dia harus menyelesaikan semua hari ini juga bila perlu
"Okeyy Rina,,, nikamati sisa hidupmu beberapa jam lagi,,," seringai Dania
Sementara itu,,,
Rina tampak duduk gelisah dikursi kerjanya, berkali kali melempar dan merobek coretan coretan yang dibuatnya, kenapa akhir akhir ini dia selalu menginnginkan Fahmie didekatnya,
Rina melirik ponselnya, ughh!! Bahkan fahmie sampai siang ini pun belum menghubunginya sama sekali, Rina menyandarkan kepalanya dikursi tangannya reflek mengusap usap perutnya
"Fahmie,,, kau dimana,,,???" gumam Rina
Rina tersenyum kecil, konyol kenapa dia tiba tiba menginginkan Fahmie mengusap perutnya, Rina terkikik meraih ponselnya kemudian mengembalikannya lagi tampak ragu ingin menghubungi Fahmie
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Girl,,,,
RomanceCarina Ravella Putri, gadis sederhana dengan segala mimpi mimpi tingginya, masuk kedalam universitas ternama dikotanya berkat kepintarannya gadis berkaca mata ini bahkan sempat jatuh cinta kepada seorang pria dingin, kaya pemilik kampus tempatanya...