3. Shit damn!

339 9 5
                                    

=vote=

Sekarang aku berada di sebuah mobil mewah bersama christy yang sibuk mengotak atik smartphonenya, dan mengabaikan aku. yah, sebenarnya aku tidak terlalu peduli. mungkin dia butuh waktu untuk dirinya sendiri. untuk menghabiskan kejenuhan aku memandang yang berada di luar kaca mobil ini. kota yang sangat sibuk yah, gumamku saat melihat mobil yang berlalu lalang dan pejalan kaki dengan cepat berjalan, dan beberapa orang yang memakai sepeda, gedung yang menjulang tinggi mencakar langit new york. Bagaimana mereka bisa membuat semua hal seluar biasa ini?

"ana.." panggil christy di belakangku

"hu'um?" jawabku malas, karna mataku masih betah melihat gedung-gedung besar dan tinggi di depan mataku

"Aku baru menerima pesan dari kakakku. dia tidak bisa balik hari ini. katanya dia mendadak meeting di itali dan tidak dapat dia tinggalkan. Jadi, kita hanya akan bertemu sepupu dan ibuku. hm, kau tidak keberatan?" ku lihat dari raut wajahnya sebuah kekecewaan. aku membalikkan pandanganku kembali ke arah kaca

"Tak apa Christy. tujuanmu bertemu kakakmu, dan aku hanya menemanimu. bukannya aku yang harus menanyakan itu." balasku dengan nada datar. tidak, aku tidak kecewa seperti christy. yang membuatku kecewa, karna meninggalkan kuliahku dan kerja paruh waktu yang dapat menambah uangku. Ya walaupun sepadan dengan melihat pemandangan ini, tapi ini betul pembuangan waktu. Aku orang yang sangat tegas tentang waktu

"ya tak apa. Kita ke rumahku dulu terus pergi berjalan mengelilingi kota ini. besok kita akan pulang. akan aku perkenalkan kau dengan mom, dan Taylor" Dengan nada yang samgat antusias. lihat dia kembali menjadi christy periang. aku membalikkan wajahku dan tersenyum padanya menandakan bahwa aku setuju dengan apapun yang dia katakan

setelah melewati waktu yang lama, akhirnya mobil memasuki sebuah gerbang besar. Sepanjang jalan tumbuh pohon besar yangku yakini sudah sangat lama berada di sini. Sangat rindang, penuh udara segar tidak seperti saat aku melihat gedung dan kepadatan tadi. Setelah melewati jalan yang penuh dengan pepohonan, masuklah kami ke kawasan mansion milik keluarga christy. Mengentip di balik kaca, OH TUHAN INI HEBAT!? Teriakku dalam hati. mataku melebar dan mulutku terbuka memandang apa yang berada di depanku. Mansion besar ya sangat besar berwarna putih di keseluruhannya, di samping pintu besar rumah ini terdapat dua patung yang entah apa simbolnya atau hanya untuk memperindah mansion itu. Aku memandang christy yang hanya menatap malas Mansion milik keluarganya. Ya itu masuk akal, Dia sudah berkali kali ke sini dan dia di besarkan di sini jadi bukan pemandangan yang harus menakjubkan buatnya. tapi, buatku ini terlalu luar biasa!??

"Ana.. Anaa.." pukulnya pada bahuku. Membangunkanku dari pemandangan rasa takjubku pada mansion milik keluarganya

"aa. ya ya kenapa christy?" jawabku kaget

"Kau tak ingin turun? sudah 5 menit kita berada di dalam mobil. kalau ingin melanjutkan ketakjuban mu pada rumah ini turunlah. ayo" ajaknya, dan supir yang berada di depan kami langsung ke arah pintu christy membukakan pintu itu. sambil tersenyum aku mengikuti langkah keluar christy dari mobil

Christy dengan semangat menggandeng tanganku memasuki rumahnya. sekali lagi aku takjub dengan isi rumah ini. ini 50x lebih besar daripada rumah dady, kataku dalam hati. mataku berbinar memandang apa yang berada dalam rumah tersebut. tanpa aku sadari telah memasuki ruang utama di mansion ini. aku masih sibuk memperhatikan detail isi rumah christy.

"Taylor!" teriak ana pada wanita yang berada di depan kami. dia berjalan dengan anggunnya, tersenyum sangat manis memperlihatkan lesung pipinya. baju yang sexy dengan belahan tinggi pada pahanya, dia memakai gaun panjang berwarna hitam yang indah. aku yakin dia bisa membuat para lelaki jatuh cinta dan ingin memilikinya. rambutnya brown dark dan sangat halus, terlihat dari jarak ini. Perfect, satu kata yang menggambarkan dirinya

MapsWhere stories live. Discover now