Hallo balik lagi:) dengan cover baru yeh! Alay bgt-_-
Sorry baru nulis lagi. Ya mau gimana sibuk banget-____-
Yaudah deh. JANGAN LUPA VOTE SAMA KOMEN YAH! DAN SORRY BUAT TYPOSNYA!
Selamat membaca...
*playing Simple plan - perfectly perfect*--------------------
"APA YANG KAU FIKIRKAN!" Teriakku. Dia tak menghentikan langkahnya. Aku terus berusaha melepaskan cengkraman anak buahnya. Suamiku.. Maksudku suami hanya sekedar statusku kini tak berdaya di depan pintu. Sebenarnya, pernikahan kami tidak sah. Yah tentu saja. Aku tidak menggunakan nama asliku. Jadi.. Ini hanyalah permainan nenek tua itu. Siapa lagi? Nenek christian. Mrs. Swift..
2 jam kami saling diam di dalam mobil sedan hitam ini. Berjalan entah kemana. Hanya orang berstelan seperti ingin melayat orang meninggal dan laki-laki di sampingku. Duduk dengan jas hitam dan dasi biru kelamnya. Matanya sibuk membaca apapun yang ada di map merah itu.
Rasa takut dan senang bercampur aduk. Aku takut apa yang akan dilakukan christian selanjutnya dan senang karna bisa melihatnya lagi. Melihat wajah laki-laki yang aku cintai. Melihatnya lagi. Sudah sangat lama sampai begitu dalam rasanya ingin memeluk tubuhnya itu.
Christian menutup map itu, lalu menyerahkannya padaku. Aku menatap map merah itu dan kembali ke christian. Dia hanya mengangkat alisnya lalu menatap map itu. Tanganku dengan pelan membuka map yang sedari tadi ia baca. Namun yang ku temukan hanya kertas putih dan tanda tangan christian.
"Kenapa kau memberikan ini?" Aku bertanya padanya. Tanda tanya besar datang begitu saja.
"Tanda tangan saja di sini." Ucapnya dingin sambil menunjuk tempat kosong tepat di samping tanda tangannya. Aku tidak tau untuk apa dan aku tidak mau tau. Akupun menanda tanganinya. Lalu menutup kembali mapnya. Seulas senyum terukir di bibir christian. Dia mengambil map merah itu dari tanganku lalu menyimpannya di sebuah tas hitam. Aku hanya menatap heran.
4 jam kami habiskan di dalam mobil yang membelah jalan perkotaan london. 2 jam yang lalu kami baru saja melewati big bean. Dan aku tidak tau kami akan kemana. Jujur saja aku belum pernah berkeliling di sini.
Akhirnya mobilpun memasuki sebuah pekarangan gereja. Banyak sekali mobil dan orang berpakaian rapi. Hiasan bunga di sekeliling gerejapun menambah keherananku. Aku menatap christian. Dia hanya diam di tempatnya. Apa mungkin ada keluarganya yang sedang menikah hari ini? Ya mungkin saja.
Setelah mobil di parkir dengan baik oleh ben. 2 pengawal membukakan pintu untuk christian dan aku. Setelah aku keluar. 3 pengawal lainnya menjagaku di samping kanan, kiri dan belakangku. Apa aku ini terlihat seperti tahanan? Atau orang jahat? Apa aku sudah melakukan pembunuhan massal? Ini bukan saatnya untuk membayangkan hal aneh. Aku sudah melewati banyak hal yang mengejutkanku dan merubah hidupku. Aku harus fokus dengan apa yang sedang terjadi detik ini.
Christian memberikan tas hitam itu ke ben. Lalu seorang wanita berambut hitam dengan perawakan asia datang menghampiriku dengan senyum serta gaun putihnya. Mengekspos lengan dan dadanya.
"Halo miss jodan. Perkenalkan, aku Yoona. Mari ikut denganku." Ucapnya ramah sambil menjabat tanganku. Aku hanya mengikuti langkahnya. Christian tepat di belakangku. Mendekat ke arahku. Dengan cepat menarik tanganku sehingga aku berbalik ke arahnya. Kami saling berhadapan. Nafasnya menyapu wajahku. Tangannya menyentuh pipiku. Bekas jake menamparku. Dan beberapa luka di wajahku. Tangannya lembut menarikku ke dalam pelukannya. Bibirnya menciumku sangat lembut. Selembur sutra. Bibirnya menghisap bibir bawahku. Mataku terpejam merasakan sensasi yang dia berikan.
Dia melepas ciumannya. Lalu menatap mataku dalam. Demi tuhan, jantungku akan melompat keluar. Ini di depan banyak orang dan dia tidak malu sedikitpun untuk menciumku.
YOU ARE READING
Maps
RomanceAntara balas dendam dan cinta membentengi cinta mereka. Seorang gadis yang memiliki tekad tinggi dan seorang laki laki yang begitu mencintainya. Cinta mereka bukan hal yang begitu mudah untuk di mengerti. Pengorbanan, air mata, tawa, amarah, keegois...