Aku memperhatikan kamarku sekarang, Dengan uangku yang tak banyak aku hanya bisa menyewa apartemen sekecil ini. Aku harus berhemat selama tinggal di sini. Setelah aku punya uang banyak, aku berjanji pada diriku untuk membeli semuanya 30x lipat dari yang aku punya sekarang. Perjalanan masih jauh! anak kecil dari hatiku menekan pada diriku. "Aku harus bersiap untuk pembukaan besok" aku membuang diriku ke kasur dan perlahan Mataku menutup dan berakhir ke alam mimpiku
tringg.. tringgg Bunyi yang membangunkanku. Aku lirik jam yang berada di nakas sebelah kasurku menunjukkan 05.25 , ini masih sangat pagi dan siapa yang berani menelfon di waktu seperti ini. tanpa melihat siapa nama tertera di layar aku mengangkat telfon dengan kesadaranku yang masih tergantung.
"Halo, siapa?" tanyaku
"......" Penjelasan panjang lebar di dalam telfon. dengan mendengar suaranya aku sudah tau siapa di seberang sana. Emosiku seakan bangkit ingin membanting telfon yang berada di telingaku
"JANGAN MEMERINTAHKU !!! JANGAN BERLAGAK SEAKAN KAU SEPERTI SESEORANG YANG BAIK!!! MATIKAN TELFON INI SEKARAMG ATAU AKU YANG MEMATIKANNYA DAN KU JANJIKAN INI ADALAH TELFON TERAKHIR. MENGERTI HAH?" bentakku, Emosiku meluap. Air mataku lolos dengan mudahnya
"....."
"BERHENTI! BIAR AKU YANG MATIKAN! AKU TIDAK PERLU UANGMU!!!! AKANKU PASTIKAN TIDAK AKAN MAU MELIHATMU BAHKAN SAMPAI AKU MATI" Bentakku menahan air mataku, tidak aku tak boleh menangis! dia yang membuatku seperti ini. emosiku memuncak saat mendengar hisakan tangis di ujung telfon, lalu aku menutup paksa panggilan itu.
Masih pagi buta aku sudah sial. Oh tuhan lancarkan hariku sekarang. Menarik nafasku dalam-dalam lalu ku hembuskan dengan kasar. Aku tak ingin melakukan ini, tetapi dia yang membesarkan aku menjadi Wanita seperti ini. Hariku buruk dulu, dan itu takkan terulang lagi. Aku janji
Jam menunjukkan 07.09 , dengan buru-buru memakan Hamburger yang berada di tanganku. Astaga aku akan telat. shit, ku mohon jangan hari ini umpatku sambil berlari menuju pintu. Dengan cepat memasang sepatuku. Dengan kemeja putih polos dan rok hitam selutut memperlihatkan kaki jenjangku dan ku padakukan dengan flatshoes hitam jadi malah terlihat seperti ingin melamar kerja tapi, Aku tak punya waktu untuk berlama-lama memilih apa yang aku gunakan. Dengan cepatku tutup pintu apartemenku. dan berlari menuju depan apartemen. berlari ke arah halte, Dengan dandanan yang sangat berantakan. ini gara-gara brengsek itu makiku dalam hati mengingat telfon tadi. Sekarang aku tambah membencinya. sekarang dengan jarak jauhpun dia bisa membuatku sial seperti ini.
Saya sangat senang dengan kehadiran kalian di sini. berbanggalah kalian karna dunia menatap kalian dari sekarang jadi persiapkan segalanya dari sekarang. Kalian bukan masuk di kampus standar rendah, ini adalah kampus nomor 1 terbaik di dunia. kalian beruntung karna sekolah ini menerima kalian dengan baik. sekian dari saya, dan Welcome Harvard.
tutupan dari pidato di atas dan di lanjutkan dengan tepuk tangan meriah. syukurlah aku tidak terlambat, jika iya mati sudah. Aku tersenyum melihat ke arah penjuru sisi ruangan. di sini berbagai orang dari belahan dunia berkumpul dan bersaing keras menjadi terbaik dari terbaik di kampus ini. HARVARD, bukanlah nama Asing. Tempat kuliah terbaik Nomor 1 di dunia dan terdapat di cambrige, boston, As. berlomba-lomba dari segala penjuru pemperlihatkan kelayakan mereka untuk mendapatkan bangku di sini. Dan dari banyak mereka yang dengan gigihnya berusaha masuk di sini, aku salah satu dari mereka. keberuntungan berpihak padaku! Tentu saja, dengan usaha dan persiapan dengan sangat matang aku belajar dengan keras untuk masuk ke bangku kuliah dengan beasiswa. dengan ini aku tak perlu bersusah payah untuk mencari uang kuliah, Ataupun harus meminta kepada Si wanita brengsek itu. Tidak! tidak akan! kalaupun aku masuk dengan jalur biasa aku akan menggunakan tanganku sendiri untuk membayar kuliah di sini.
YOU ARE READING
Maps
RomansAntara balas dendam dan cinta membentengi cinta mereka. Seorang gadis yang memiliki tekad tinggi dan seorang laki laki yang begitu mencintainya. Cinta mereka bukan hal yang begitu mudah untuk di mengerti. Pengorbanan, air mata, tawa, amarah, keegois...