11. can't

202 5 0
                                    

3 Jam berlalu, Dia masih tertidur di tempatnya. Wajahnya pucat, dan dia sangat lemah. Kau tau rasanya melihat dia terjatuh tadi? Saat hidungnya mengeluarkan darah? Rasanya aku ingin menghancurkan apapun. Aku takut. Aku takut dia sakit. aku tidak ingin melihat dia selemah ini. jantungku berdetak kencang, fikiranku kacau, Dan ada rasa sakit saat melihatnya seperti ini.

Fikiranku melayang entah kemana. Tapi yang aku yakini dia tertekan setelah kejadian malam itu. di pesta dansa. Rasanya aku ingin membunuh wanita pelacur itu dan temannya yang berani mengganggu wanitaku. Dia membuatnya menangis dan itu cukup mendorong rasa psikopatku. Aku emosian dan selama aku mengenal ana, rasa emosiku yang kadang sering saja mencuak ke permukaan begitu saja kini dapatku pendam hanya mengingat dirinya. Dia segalanya sekarang. Nafasku. semangatku. dia memilikiku sepenuhnya. Apa yang membuatku begitu mencintainya? Itu adalah tanda tanya besar di hatiku. Bahkan hanya melihatnya membuatku jatuh hati. Dia tidak peduli denganku. Dia juga tidak suka memikirkan orang lain. Itu membuatku tertarik. Sifat yang hanya dirinya sendiri membuatku lebih ingin memilikinya.

Saat semua wanita berusaha untuk menggodaku dengan Bentuk badan mereka dan wajah cantiknya. Dia malah bersikap cuek dan tidak peduli. Aku tau walaupun tidak sering bersamanya. Itu dari penjelasan christy saat pertama kali dia memasuki bangku kuliah. Dia menceritakan semua hal padaku. Awalnya aku tidak tertarik, Karna itu sudah jelas akan terjadi. ya maksudku berkenalan dengan teman baru dan tempat baru. Tapi Saat dia menyebut namanya, Aku tau christy mengatakan wanita itu. wanita yang pertama kali bertemu sudah mencuri perhatianku. Dia menceritakan semuanya. mereka bersahabat, Saling berbagi, Ana yang penurut dan adikku yang suka memaksa membuat mereka sangat akur. Ana 2 tahun di atas christy membuat Christy manja kepada ana. Aku tertarik semakin tertarik padanya.

Setelah fikiranku berlarian memikirkan wanitaku yang sedang terlelap tidur di atas tempat tidur berukuran king size. Aku melangkahkan kakiku ke arahnya. Kau tau betapa bahagianya aku sekarang melihat dia begitu damai saat ini. Terbawa ke alam mimpinya, Hembusan nafasnya terdengar mengelitik telingaku, Bibir pinknya memucat. Aku mengelus pelan bibirnya, sesekali dia menggerakkan bibirnya pelan. Dia sangat imut sekarang.

aku ingin lebih melihatnya jadi aku mendekatkan wajahku. Mataku menatap dengan sangat jelas sekarang. Alisnya yang tebal, bola mata coklatnya tertutup rapat. tuhan, kau harus tau betapa aku mencintai wanita ini. Lalu mengecup pelan bibirnya. Dan menjauhkan wajahku. Aku takut dia terbangun. Jam di atas kepala tempat tidur sudah menunjukkan 02.45, dan saat ini aku belum juga membersihkan diriku. Untuk mencuri waktu menunggunya terbangun aku melangkahkan diriku ke arah kamar mandi.

Setelah aku membersihkan diriku, Aku tidak melihat batang hidungnya. Kamar sangat sepi, dan dia tidak berada di kamar ini. Astaga dimana Ana!?

bagaikan orang ke setanan,
Bagaikan titik hidupku pergi,
Bagaikan Sebuah kekuatanku yang menghilang,
Aku begitu syok sampai Emosiku luapkan dalam kamar. Kamar hotel itu hancur tanpa tersisa. Aku menelfon ben untuk mencari Ana dimanapun dia. Bahkan aku membentak ke amanan hotel ini karna tidak melihat ana keluar dari hotel ini. sampai aku mengancam mereka akan berakhir bukan hanya di pekerjaan tapi di kehidupan mereka

kau ini kenapa christian?
jangan panik dia tidak akan kemanapun
Apa yang terjadi sehingga kau menggila seperti ini
pertanyaan gila menghujam kepalaku. Kakiku melangkah ke kamar lagi mencari keberadaanya tapi nihil.

aku mendudukki sofa yang telah hancur , Ruangan ini seperti sudah di terpa puting beliung. Aku menunduk sejenak. Air mataku mengalir begitu saja.

DIA MENINGGALKANMU
DIA MENINGGALKANMU
DIA MENINGGALKANMU
berkali-kali iblisku berbisik. Aku tersenyum miris. Aku ini kenapa? Kau ini kenapa christian?

MapsWhere stories live. Discover now