Antara balas dendam dan cinta membentengi cinta mereka.
Seorang gadis yang memiliki tekad tinggi dan seorang laki laki yang begitu mencintainya.
Cinta mereka bukan hal yang begitu mudah untuk di mengerti.
Pengorbanan, air mata, tawa, amarah, keegois...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Aku banget nih 👆🏻👆🏻 ok move lol. ((Ada yang tanya. Ga tau deh dia emang pernah baca ceritaku atau ga tau. Dia tanya "eh di part part awal maps perasaan kamu ngomong pake lo - gue. Kok sekarang udah aku aku-an?)) yaudah, aku kasih tau. Hahaha jawabannya nothing. Just want to be this. Lmao. Dan banyak tanya kapan updatenya. Yaudah yah. ((Readers pada liat ga ada yang komen gitu deh.)) ya ga ada emang. Tapi lansung ngechat. Parah anjer. Lol. Ok fyi aja yah aku lagi sibuk belajar untuk testku bulan mei jadi seriusan di buku dan berita tv daripada wattpad sampai bacaanku juga ga kelar😭🔫 eh kok bacot amet ane. Yauda langsung intinya aja yah! Ini lanjut mapsnya. Kalaupun pendek maafin aja yeh. Tangan aku bisa kriting nih. DAN JANGAN LUPA GUYS FOLLOW IG AKU DONG:(:( *mau amet lu neng* haha, aku ig baru dan sepi amet. Kalau follow aku folback kok asal ksh tau😂 ehh, udah deh ngomong panjang lebarnya. Hahaha "Playing Monster - eminem ft. Rihanna"
------------
Sudah 3 bulan aku lari dari dekapannya. Sudah 3 bulan aku tidak melihat dirinya. Sudah 3 bulan semenjak terakhir kami saling bersentuhan. 3 bulan.. Aku melepaskan sesuatu yang berharga.
"Hoi ambilkan aku air!" Teriakkan jake mengagetkanku. Dia menatapku marah. Wajahnya kusut tak terurus, kumis tipisnya terlihat. Aku rasa dia belum bercukur selama beberapa bulan ini. Kemeja yang ia gunakan sudah tak serapih terakhir aku melihatnya.
Sebuah hentakkan keras pada meja. Dia melemparkanku gelas yang sedari tadi ia gengam.
"Dasar pelacur! Aku bilang ambilkan aku air!" Teriaknya lagi. Aku bergegas menbersihkan pecahan gelas itu dari lantai dan berlari cepat mengambilkan air. Ia duduk santai di sofa hijau itu.
Kenangan bersama christian bangkit kembali. Seandainya aku masih bersamanya mungkin aku tidak seperti ini.
"Kylie! Kenapa kau lama sekali! Dasar kura kura!" Dia membentakku dengan kasar. Tapi, aku beruntung sekali karna dia tidak menghampiriku di dapur dan menyiksaku seperti 2 minggu yang lalu.
Aku tidak ingin membuatnya berteriak seperti itu lagi. Jadi aku buru-buru berlari ke arahnya. Tentu saja membawakan air pesanannya.
Dengan kasar dia mengambil gelas yang berada di tanganku. Matanya sibuk menonton tv. Aku mengambil tempat di sofa sebelah kirinya. Kami tidak 1 sofa. Aku tidak mau dan tidak akan pernah mau.
Jake adalah suamiku sekarang. 2 bulan yang lalu. Aku bertemu dengannya di sebuah acara kantor. Aku bekerja di sana sebagai cleaning services.
Tentu saja aku bekerja untuk menghidupiku dan menghindar dari apapun yang bisa membuat christian tau keberadaanku. Aku bahkan mengganti namaku menjadi kylie. Sebenarnya, mrs. Swift yang memintaku untuk mengubah semua identitasku. Dialah yang mengurus semuanya. Bahkan dia mengirimku ke london.
