4. feeling

341 12 2
                                    

○○○VOTE AND COMMEN. THANK YOU○○○

sudah 2 minggu christy di rumah sakit. keadaannya masih buruk, tak ada perkembangan. Dia nampak kurus hampa, dan sangat lemah. bahkan untuk bangun dia tak bisa, sepanjang hari dia isi dengan tidur yang lama. Aku lebih sering melihat dia terlelap dan menangis dalam tidurnya. Aku tau, aku tau dengan jelas kepedihannya. Tapi dia harus kuat. Dunia ini akan memakan mereka yang lemah. aku selalu membisikkan kata yang membangun untuk dirinya saat dia terlelap tidur.

setelah kejadian 2 minggu yang lalu, kejadian yang mengubah hidup christy, kejadian dimana dia jatuh ambruk, dan saat kakaknya membawanya ke rumah sakit. christian tidak terlihat lagi, Dia membawa christy lalu pergi. aku tak melihatnya pergi, karna aku ke kamar mandi saat itu. kita belum pernah bicara, karna aku tau kesibukkan melandanya. Tapi yang tak habis aku fikir, hm bagaimana dia bisa meninggalkan adiknya di saat keadaan terpuruk baginya. mungkin beberapa alasan bisnis, atau entah. Dia begitu dingin menghembus jantungku.
Kesan yang sangat tidak mengenakkan saat bertemu dengan keluargamu christy. kita akan menjadi sahabat yang baik bukan? keluarga kita sama konyol, iblis dalam diriku berkata. Aku hanya menyeringai memandang christy terlelap dalam mimpinya

"Ms. jordan?" panggil seorang pengawal yang muncul dari balik pintu kamar rumah sakit. dengan cepat dia berjalan ke arahku. Apa dia di ajar oleh Tentara perang? kenapa dia begitu sangat ya sungguh aku kehabisan kata.

"yah? ada apa?" aku memgerutkan dahiku saat melihat dia berdiri di hadapanku. aku bangun dari dudukku dan sekarang kami saling berhadapan

"Maaf Ms. jordan aku mengganggumu tetapi Mr. Swift memintaku untuk memanggilmu"

"Mr. swift? hm christian?" tanyaku hati-hati

"yah ms. Ikutlah denganku, Mr. swift menyuruhku untuk menjemputmu ke tempatnya"

"Tunggu! aku tak bisa. Aku harus menjaga christy!!" aku mengerutkan dahiku memandangnya tanda tak setuju. dia tersenyum seakan tau bahwa aku akan mengatakan hal itu

"Tapi di depan sudah Ada ms. Taylor . dia yang akan menjaganya untukmu ms. " balasnya lalu berjalan membuka pintu untukku. aku memandang christy lalu mengecup dahinya "Kuatlah christy. Aku punya urusan dengan kakakmu" lalu aku menggenggam tangannya dan melihatnya sekali lagi. lalu berlalu di balik pintu

Aku berjalan di belakang pengawal tadi. Badannya tidak sebesar pengawal yang menyeret pelayan saat kejadian itu. dia seperti Ben! ya ben! mungkin rekan kerjanya.

Taylor berjalan dengan tergesa-gesa dan para pengawal mengikutinya dari belakang. dia memandangku lalu tersenyum memperlihatkan lesungnya. Aku membalas senyumnya. "Taylor! jagakan christy untukku" kataku lalu berlalu ke arah mobil mewah yang terparkir di pintu rumah sakit. aku bisa merasakan dia mengangguk di belakangku dan kembali berjalan ke arah ruangan christy

----------

setelah sejam berjalan aku bingung jalan mobil ini. kita akan kemana? banyak pertanyaan berkeliling di otakku meminta jawaban. tapi sekali lagi ini hanya akan menjadi pertanyaan. Mobil ini memasuki sebuah penthouses. aku memandang takjub. ini luar biasa, kata yang keluar dari hatiku. semakin mendekati arah pintu utamanya aku melihat tulisan besar "SWIFT" di atas kaca besar atasan pintu masuk ke penthouses.

Supir lalu berlari kecil ke arah pintuku lalu membukanya dengan sigap, kepalanya menunduk hormat padaku. Aku keluar dari mobil masih menatap kagum dengan pemandangan di depanku. INI MILIK KELUARGA SWIFT? teriak dalam hatiku. dan ben muncul entah darimana menuntunku ke sebuah lift. tertulis jelas pintu lift tersebut "SWIFT" dengan tulisan yang tercetak berwarna emas. aku masuk ke dalamnya dan ben menunjuk angka 35. oh lantai 35? lalu lift naik menuju lantai 35

MapsWhere stories live. Discover now