Sebuah sentuhan membangunkanku. Mataku terbuka masih terasa berat. Wajah ben lah yang pertama aku lihat. Dia sangat panik. Apa yang terjadi?
"Ada apa?" Suaraku berat.
"Mrs. Swift.. Ana. Dia." Dia terbata bata tidak bisa menyesesaikan ucapannya. Ana?
Aku melihat kesebelahku. Dia tidak ada. Kemana dia?
"Kemana ana!!" Suaraku menggema di ruangan. Ben menundukkan kepalanya. Tanganku mengepal. Amarahku meledak.
"BEN! KEMANA ANA!!! KALAU KAU TDK MENJAWABNYA AKANKU BUAT KAU BETUL BETUL BISU!" Ancamanku. Dia mendokakkan kepalanya. Raut wajahnya begitu takut.
"Dia sudah tidak ada tuan saat aku masuk ke dalam ruangan ini. Jadi aku mencoba mencarinya di seluruh ruangan." Penjelasannya.
"Dan?"
"Aku tidak menemukannya tuan." Lanjutnya. Tanpa berfikir panjang aku memukulnya. Darah mengalir di sudut bibirnya.
Apa yang ana fikirkan? Kenapa dia meninggalkanku sial!
"CARI DIA BEN! ATAU AKAN KU BUAT KAKIMU TIDAK BISA BERJALAN!" Ancamku lagi padanya yang duduk dan membersihkan darah di mulutnya. Dia mengangguk lalu keluar ke ruangan secepat mungkin. Aku menghancurkan semua apapun yang ada di kamar tidur tanpa tersisa. Apa yang dia fikirkan sial!? Tanganku masih terbalut karna kejadian kemarin. Tapi dia betul-betul keterlaluan sekarang.
Kemarin dia membalut luka di tanganku, sekarang dia membuat luka di tempat lain. Tempat yang bahkan aku tidak bisa sembuhkan dengan semua uangku.
Dia melukai hatiku, fikiranku. Aku kehilangan akalku.
Mungkin dia memberitahu christy, dia akan kemana. Mungkin christy tahu keberadaannya.
Dengan cepat aku menyambar ponselku dan menelfon adikku.
Dia tidak mengangkatnya. Sialan. Aku membelikan dia sebuah ponsel bukan untuk dia abaikan.
Berkali - kali aku menelfon christy. Aku harus menunggu lama untuk itu.
"Halo?" Suara di seberang sana.
"DARIMANA SAJA KAU?" Aku sudah tdk bisa menahan amarahku.
"Christian? Kau kenapa?" Adikku membalasnya dengan suara khawatir. Dia sudah mengenalku dengan baik. Jadi, dia tidak akan kaget jika aku berteriak kepadanya.
"SIAL AKU MENELFONMU BERKALI-KALI!?" Dengan frustasi aku berputar putar dia tempat. Kepalaku sudah menerawang seluruh tempat apapun yang mungkin ana jadikan tempat pelarian.
"FUCK CHRISTIAN. Aku baru sampai di rumah. Ingat kita beda waktu! Kau kenapa?"
"ANA! Kau tau dimana dia?"Aku tau, dia tau.
"JAWAB CHRISTY!"
"SIALAN, Aku baru saja mau menjawabnya. Aku tidak tahu. Dia tidak mengabariku 2 hari yang lalu." Penjelasannya. Apa dia berbohong?
"Kau tidak bohong?"
"Oh jezz, ada apa denganmu? Aku baru melihatmu menggila seperti ini hanya seorang wanita." Ejekkannya sambil tertawa keras. Dia masih sempat bisa melawak ketika aku panik seperti ini?
"Christy! Aku sedang serius. Jika dia mengabarimu beritahu aku!"
"Ok."Lalu panggilan berakhir.
Rasa sesak yang aku tidak tahu darimana asalnya.
Aku cemas.
Dadaku terasa sakit.
Hal yang tidak pernah aku rasakan.
Semenjak dia datang.
Semenjak aku melihatnya.
Dia menbawa sesuatu yang bahkan tak pernah bisa aku dapatkab dari kekayaanku, dari banyak wanita yangku tiduri. Dia.. Dia.. Membuatku jatuh cinta terlalu dalam. Bahkan aku tidak bisa bangkit lagi.
YOU ARE READING
Maps
RomanceAntara balas dendam dan cinta membentengi cinta mereka. Seorang gadis yang memiliki tekad tinggi dan seorang laki laki yang begitu mencintainya. Cinta mereka bukan hal yang begitu mudah untuk di mengerti. Pengorbanan, air mata, tawa, amarah, keegois...