Author : Kim Hyo Wook (Rima Gustia)
Main Cast : Kim Tae Hyung (BTS), Park Jimin (BTS), Kang Seulgi (Red Velvet), Bae Irene (Red Velvet)
Support Cast : You Can See in This Story
Genre : School Life/?, Fantasy, Comedy, Romance, Friendship
Lenght : Chapter
Rating : T
Warning!! Typo bertebaran di mana-mana bagaikan ranjau laut!! This Story is so abal-abal/? Karena sudah terlanjur berkunjung, mohon vote dan commentnya... Happy Reading!!
Seventh, "정점 의혹 (Suspicion that Peaked)"
Sepasang kelopak mata terlihat bergerak menampilkan sebuah tatapan sayu akibat rasa kantuk yang masih memenuhi namja pemilik sepasang mata tersebut. Cahaya matahari yang masuk melalui jendela juga ventilasi kamar berukuran besar tersebut berhasil menusuk matanya. Membuat tangan kanan milik Jimin dengan sigap menghalangi sorot cahaya yang mengarah tepat pada wajahnya.
"Jimin-ah, kajja kita makan. Eomma sudah menyiapkan sarapan di bawah," ucap seorang yeoja berusia paruhbaya lembut padanya. Jimin yang sebenarnya Tae Hyung itu hanya menganggukan kepalanya pelan sebagai respon, lalu membiarkan ibu Jimin keluar dari kamar Jimin dan turun lebih dulu menuju ruang makan. Setelah meregangkan otot-ototnya yang terasa begitu pegal karena posisi tidur yang bisa dibilang tidak benar, Tae Hyung pun menyibak sehelai selimut yang menutupi tubuh Jimin lalu menggerakan kakinya bangkit dari ranjang berukuran king size tersebut.
Langkahnya pun terhenti saat ekor matanya berhasil menangkap sesuatu di sebuah kalender yang tergantung di dinding sisi kiri pintu kamar Jimin. "eoh, sekarang sudah tanggal 13 Oktober? Itu berarti..." 'hari ini Jimin berulang tahun,' batin Tae Hyung lalu membuka pintu kamarnya dan segera melanjutkan langkahnya menuju ruang makan yang berada di lantai satu rumah tersebut.
Baru saja sampai di ruang makan, langkah Jimin pun terhenti akibat pemandangan yang berada tepat di depan matanya. Sorot matanya itu terus tertuju pada meja makan yang sudah dipenuhi dengan berbagai macam makanan di atasnya. Mulai dari kimbap, sandwich, omelet, fried chiken, soup rumput laut, sampai salad berbahan buah-buahan sebagai hidangan pencuci mulut.
"eoh, Jimin-ah? Kenapa kau hanya diam di sana? Duduklah di sini," titah ayah Jimin sembari menunjuk kursi yang berada di hadapannya. "ne? Ah, ne." Dengan segera Tae Hyung pun segera melangkahkan kaki Jimin menuju meja makan. Ia lalu duduk di sebuah kursi yang tadi ayah Jimin tunjuk. Pandangannya masih tertuju pada semua hidangan yang terlihat memenuhi meja tersebut.
"saengil chukkae, Jimin-ah!!" ucap kedua orang berusia paruhbaya tersebut sembari mengembangkan senyum manis di wajah mereka masing-masing. "mianhae, eomma hanya bisa membuatkanmu sarapan seperti ini sebagai hadiah. Eomma tidak sempat membeli hadiah untukmu karena eomma masih sibuk dengan kandungan eomma," jelas ibu Jimin sebagai permintaan maaf.
Dengan cepat Tae Hyung menggelengkan kepala Jimin, "aniya. Bahkan menurutku ini sudah lebih dari cukup. Aku tahu eomma pasti sangat lelah karena harus memasak makanan sebanyak ini. Geuraesseo, aku sangat merasa berterimakasih untuk hadiah ulang tahun yang sangat berharga ini." Kedua orangtua Jimin pun kembali mengembangkan senyuman mereka. Tangan kiri nyonya Park tergerak untuk mengusap kepala puteranya itu lembut.
"kuharap kau bisa menjadi pribadi yang lebih baik dari dirimu sekarang," ucapnya lembut, masih dengan sebuah senyuman yang terukir indah di wajahnya. Jimin terlihat menganggukan kepalanya dengan sebuah senyuman manis yang terkembang di bibirnya. "geurom... mana dulu hidangan yang harus kuterkam terlebih dahulu?" tanya Jimin yang telah mengalihkan perhatiannya pada sejumlah hidangan yang tersedia tepat di depan matanya.
YOU ARE READING
Exchanging Life (Full Modern Life ver.)
FanfictionKim Tae Hyung dan Park Jimin adalah sepasang sahabat yang memiliki sifat, pemikiran, dan juga gaya hidup berbeda. Namun, sebuah tragedi besar berhasil membuat mereka memasuki sebuah dunia baru, di mana mereka harus bertukar kehidupan dan menjalani h...