Author : Kim Hyo Wook (Rima Gustia)
Main Cast : Kim Tae Hyung (BTS), Park Jimin (BTS), Kang Seulgi (Red Velvet), Bae Irene (Red Velvet)
Support Cast : You Can See in This Story
Genre : School Life/?, Fantasy, Comedy, Romance, Friendship
Lenght : Chapter
Rating : T
Warning!! Typo bertebaran di mana-mana bagaikan ranjau laut!! This Story is so abal-abal/? Karena sudah terlanjur berkunjung, mohon vote dan commentnya... Happy Reading!!
Thirteenth, "어리석은 믿음 (Stupid Belief)"
Cklek~
Kraakk~!
Suara putaran kenop juga geseran pintu itu berhasil membuat seorang yeoja yang masih sibuk dengan semangkuk bubur jagung di tangan kirinya terpaksa harus menghentikan kegiatannya sejenak. Dengan cepat yeoja itu segera menolehkan kepalanya, berharap sosok yang ia nanti-nantikan kehadirannya tersebut muncul kembali setelah kepergian seorang itu sekitar 10 menit lalu.
Namun seketika harapan yeoja itu mengenai Jimin yang telah kembali dan lebih memilih untuk menjaganya ketimbang bertemu dengan Irene sirna, seiring dengan kedua manik hitam kecokelatannya yang menangkap sesosok namja di dekat pintu masuk ruang rawat inapnya. Park Jimin. Ya, tubuh namja yang kini tengah dikendalikan oleh Tae Hyung lah yang dengan santainya berjalan ke arah ranjang pasien Seulgi.
Yeoja itu akhirnya kembali berkutat dengan sisa bubur jagung dalam mangkuk di tangan kirinya. Tak mengindahkan tubuh Jimin yang kini telah duduk dengan manisnya di kursi sebelah ranjang tempatnya duduk dan bersandar sekarang. "aku datang ke mari untuk menjengukmu. Apa kau tidak senang?" tanya Tae Hyung memulai percakapan. Ya... sekedar basa-basi.
"haruskah aku senang akan kehadiranmu?" Seulgi balas bertanya, lalu segera menaruh mangkuk tak berisi bekasnya makan tadi di nampan yang terletak di atas nakas sebelah ranjang rawatnya. "as expected. Kau memanglah seorang yeoja yang sangat dingin dan cuek. Aku suka itu," puji Tae Hyung sedikit sinis. Yang dipuji hanya menyunggingkan senyum simpulnya, lalu memandang wajah Jimin datar.
"sebenarnya apa tujuanmu ke mari?" tanya yeoja itu akhirnya to the point. Ya, perlu diingatkan kembali bahwa seorang Kang Seulgi memang sangat tidak menyukai hal yang berbau basa-basi. Seperti yang namja itu lakukan tadi. Sebuah tawa renyah berhasil keluar dari bibir Jimin. "ternyata kau tipikal orang yang terburu-buru, ne?" komentar namja itu yang lagi, terdengar sinis.
Yeoja itu hanya mendelikkan kedua bola matanya malas mendengar ocehan Tae Hyung yang menurutnya sangat menyebalkan dan seolah tengah mengulur waktu. Sadar akan ketidak-sukaan Seulgi, akhirnya namja itu pun kembali berucap. "arrasseo arrasseo. Tidak perlu marah begitu," bujuknya. Dan sebuah dehaman singkat yeoja itu merupakan respon atas ucapan Tae Hyung.
Seulgi kemudian kembali memandang wajah Jimin, berharap namja itu segera menjawab pertanyaannya. "geurae. Aku datang ke mari untuk mengajakmu bernegosiasi," jelas Tae Hyung berhasil membuat kening yeoja itu berkerut. "bernegosiasi? Mengenai apa?" tanya Seulgi merasa sedikit penasaran dengan arah perbincangan mereka berdua. "igeon... ini tentang hubungan Irene dan Jimin,"
Sontak air muka Seulgi kembali menjadi datar-ah ralat, dingin-. "ck, apa istimewanya yeoja itu sampai kalian berdua bisa tergila-gila padanya?" cibir yeoja itu tidak suka. Ya, terlihat dari nada bicaranya yang meremehkan, juga ekspresinya. "kau tidak perlu menghina yeojaku. Harusnya aku yang berkata seperti itu. Apa istimewanya seorang Park Jimin sampai kalian tergila-gila padanya?"
YOU ARE READING
Exchanging Life (Full Modern Life ver.)
FanfictionKim Tae Hyung dan Park Jimin adalah sepasang sahabat yang memiliki sifat, pemikiran, dan juga gaya hidup berbeda. Namun, sebuah tragedi besar berhasil membuat mereka memasuki sebuah dunia baru, di mana mereka harus bertukar kehidupan dan menjalani h...