Fifteenth, "Dilemma"

1.6K 198 11
                                    

Author : Kim Hyo Wook (Rima Gustia)

Main Cast : Kim Tae Hyung (BTS), Park Jimin (BTS), Kang Seulgi (Red Velvet), Bae Irene (Red Velvet)

Support Cast : You Can See in This Story

Genre : School Life/?, Fantasy, Comedy, Romance, Friendship

Lenght : Chapter

Rating : T

Warning!! Typo bertebaran di mana-mana bagaikan ranjau laut!! This Story is so abal-abal/? Karena sudah terlanjur berkunjung, mohon vote dan commentnya... Happy Reading!!

Fifteenth, "진퇴 양난 (Dilemma)"

"mana minumku?" tanya Jimin dengan nada sinisnya sembari menengadahkan tangan kanan Tae Hyung di hadapan yeoja itu. Masih dengan perasaan bingung yang memenuhinya, Seulgi pun akhirnya memberikan sebotol air mineral yang ia pegang sejak tadi pada namja itu. Dan tidak sesuai dengan perkiraannya, Jimin justru membanting kasar botol berisi cairan itu ke sembarang arah. Membuat lantai berbahan kayu yang tak berdosa itu berhasil ternodai dan menjadi licin seketika.

Semua perhatian penghuni practice room tersebut pun tertuju pada mereka berdua. Melihat ekspresi menyeramkan Tae Hyung, akhirnya tidak ada yang berani mengeluarkan sepatah katapun. Bahkan sang pelatih hanya diam menyaksikan, tanpa ada niatan untuk mengkritik apa yang baru saja terjadi dalam ruangan itu. "ikut aku!" bentak Jimin lalu segera menarik pergelangan tangan yeoja itu keluar dari practice room saat itu juga. Meninggalkan para makhluk kesat mata penghuni ruangan tersebut dengan tatapan bingung mereka.

"pabbo," gumam Tae Hyung sebagai komentar atas apa yang baru saja terjadi di hadapannya. Setelah kesadaran para makhluk kesat mata itu kembali, akhirnya beberapa dari mereka pun membersihkan lantai yang menjadi korban pembantingan botol air mineral yang dilakukan oleh Jimin dalam tubuh Tae Hyung tadi. Dan di luar ruangan, seolah tak peduli dengan keadaan dalam practice room, Jimin masih menarik pergelangan tangan Seulgi kasar.

Langkah kaki keduanya pun terhenti di tengah koridor loker yang terlihat sangat sepi. Tentu, karena ini sudah jauh melewati jam pulang para murid dan guru. Seulgi melepaskan genggaman tangan namja itu pada pergelangan tangannya kasar. "kau ini apa-apaan, sih?!" yeoja itu mulai menggerutu. "harusnya aku yang bertanya, kau ini apa-apaan sih?"

"ne? Kenapa kau tiba-tiba marah padaku? Harusnya aku yang marah padamu, Park Jimin-ssi yang terhormat." Mendengar perkataan Seulgi, namja itu mendengus lucu. "jelas-jelas kau sedang berdekatan dengan Tae Hyung tadi," ujarnya, berhasil membuat yeoja itu tertegun untuk beberapa saat. "bisakah aku meminta satu hal padamu, Seulgi-ssi?" pinta Jimin dengan nada suara yang lebih lembut.

Seulgi hanya diam, merespon perkataan namja itu dengan anggukkan kecilnya. "jangan dekat-dekat dengan namja licik itu. Aku tidak suka," ucap namja itu yang lagi-lagi membuat Seulgi terdiam. Sebenarnya yeoja itu ingin bertanya, "apa kau cemburu?" pada Jimin. Tapi, ia mengurungkan niatnya karena merasa itu akan menjadi hal terkonyol dalam hidupnya kalau sampai ia bertanya seperti itu. Jimin? Cemburu padanya dan Tae Hyung? It's impossible. Percayalah.

"nan... aku hanya tidak ingin kau menjadi orang jahat sama sepertinya," lanjut Jimin lagi. Mendengar hal itu, Seulgi menaikkan kedua sudut bibirnya, menghasilkan sebuah senyuman yang lagi-lagi membuat jantung Tae Hyung berdegup tak menentu. "arrasseo. Gomawo telah mempedulikanku," ucap yeoja itu. Kali ini namja itu hanya diam. Entah kenapa, tapi ia merasa tak berani membuka kembali mulut Tae Hyung.

Exchanging Life (Full Modern Life ver.)Where stories live. Discover now