Tenth, "Jimin's Recognition"

1.6K 236 10
                                    

Author : Kim Hyo Wook (Rima Gustia)

Main Cast : Kim Tae Hyung (BTS), Park Jimin (BTS), Kang Seulgi (Red Velvet), Bae Irene (Red Velvet)

Support Cast : You Can See in This Story

Genre : School Life/?, Fantasy, Comedy, Romance, Friendship

Lenght : Chapter

Rating : T

Warning!! Typo bertebaran di mana-mana bagaikan ranjau laut!! This Story is so abal-abal/? Karena sudah terlanjur berkunjung, mohon vote dan commentnya... Happy Reading!!

Tenth, "지민의 인식 (Jimin's Recognition)"

Tangan kanan seorang yeoja berusia paruhbaya tengah meyendokkan nasi ke sebuah nampan makan seorang siswi. Itu adalah setumpuk sendokan nasi ketiga yang bibi kantin itu berikan pada siswi tersebut. Membuat sang siswi, Kang Seulgi, sedikit merasa terkejut karena hal itu. Namun seperti biasa, yeoja itu menunjukan ekspresi tenangnya, seolah tak terjadi apapun.

"kau terlihat tengah mengalami kesulitan. Jadi kupikir kau harus makan lebih banyak dari biasanya," ucap sang bibi berhasil membuat Seulgi merasa sedikit terhenyak, namun tetap memancarkan ekspresi tenang di wajahnya. "gamsahamnida," ucap yeoja itu singkat, jelas, padat, juga datar, lalu segera duduk di salah satu meja yang telah ia pilih sebagai tempat makannya.

Satu hal yang membuat yeoja itu hanya diam menatap nampan makan siangnya. Sebuah memori yang terjadi 2 bulan yang lalu kembali terputar di otaknya.

Flashback...

Sepasang siswa dan siswi kelas 3 dari Hannyoung High School tengah berkutat dengan buku tugas ekonomi mereka. Bukan, tempat mereka belajar itu bukanlah kelas. Melainkan kantin sekolah. Ini sudah yang kesekian kalinya mereka belajar bersama di tempat itu, di meja yang sama setiap harinya. Seolah meja tersebut merupakan spot terbaik untuk mereka mendapatkan konsentrasi.

Pletak!!

Sebuah pukulan keras pensil milik Seulgi berhasil mendarat dengan apik di kepala Tae Hyung. "ya! Apa kau tidak bisa berhitung, eoh? Penghitungan uang dalam masalah ekonomi itu adalah yang paling mudah, babo!" pekik yeoja itu yang disambut oleh usapan Tae Hyung pada telinganya. "itu kan menurutmu. Tapi menurutku ini sulit," bantah namja itu berhasil membuat Seulgi kembali menjatuhkan sebuah pukulan pensil di kepalanya.

"ya!! Berhentilah memukulku!!" teriak Jimin pada Seulgi melalui bibir Tae Hyung. "kau juga!! Harusnya kau bisa mengerti! Padahal aku sudah menjelaskannya secara rinci padamu. Tapi kau belum mengerti juga. Sebenarnya di mana otakmu?!" teriak yeoja itu tak mau kalah. Karena perdebatan kedua insan tersebut, seluruh perhatian kantin pun tertuju pada mereka berdua.

Persetan dengan tatapan aneh semua orang pada mereka, yang jelas mereka berdua masih ingin melanjutkan perdebatan yang mungkin tidak akan pernah ada habis-habisnya itu. "sialan kau! Maksudmu aku ini tidak punya otak, eoh?!" protes Tae Hyung akan ucapan Seulgi. "ne. Wae? Kau mau marah padaku? Marah saja, silahkan! Aku tidak keberatan karena itu memang benar kan?!"

"neo..." gumam Tae Hyung dengan tangan terangkat, menginstruksikan sebuah gerak menampar. "mwo?! Wae?! Kau mau menamparku? Silahkan saja!! Kau tahu betapa stressnya aku mengajari namja babo sepertimu? Kau itu benar-benar- mpphh!!"

Dan satu gerakan cepat Tae Hyung itu berhasil membuat Seulgi berhenti mengoceh. Jimin yang berbentuk Tae Hyung, dengan sigap namja itu membekap mulut yeoja itu dengan tangan kanannya, lalu mencium punggung tangannya itu. Akibat perbuatan namja itu, semua orang yang berada di sana seketika tertegun. Bahkan suasana ramai dalam kantin tersebut berubah menjadi sangat hening.

Exchanging Life (Full Modern Life ver.)Where stories live. Discover now