PART 18

2.3K 112 2
                                    

"Hai" Sapa gadis itu

"Kau?" Kata Jalal pada gadis itu

^^^

"Selamat pagi Mister, Salima" Sapa gadis itu pada Jalal dan Salima

Salima membalas dengan anggukan dan tersenyum sedangkan Jalal masih menatap tak percaya pada seseorang yang ia lihat sekarang. "Bukan Jodha? Jadi kau menolak tawaranku" Batinnya

Salima lalu menyuruh gadis itu kembali duduk dan mempersilahkan Jalal juga untuk duduk

"Mister, ini adalah sekretaris baru yang akan menggantikan saya, namanya..."

"Benazir" Kata gadis itu cepat memotong ucapan Salima. Ia lalu melanjutkan "Hai Jalal, lama tidak bertemu. Apa kabarmu sekarang? Kau masih mengenaliku, aku sahabat Ruk tunanganmu dulu"

(Masih pada ingat kah dengan Benazir, jikalau ada yang lupa bisa dilihat di part-part awal ya)

"Ya, tentu saja aku masih mengenalmu, kalian dulu selalu bersama bukan. Kabarku baik. Bagaimana kabarmu?" Tanya Jalal balik

"Seperti yang kau lihat, aku juga baik bahkan sangat baik saat mengetahui kau menerima ku sebagai sekretaris mu ku dengar dari Salima kau sudah menolak puluhan orang yang melamar sebagai sekretaris mu, aku merasa beruntung ternyata kau memilihku" Kata Benazir panjang lebar dan dengan bangganya

"Ya" Balas Jalal singkat. "Lalu pergi kemana dia, aku tidak melihatnya tadi" Pikiran Jalal tidak focus dengan apa yang dikatakan Benazir, sedari tadi fikiran nya hanya tentang Jodha, Jodha dan Jodha.

Benazir sudah akan berbicara lagi namun Jalal lebih dulu menyela "Salima, kau ajak nona Benazir ke ruanganmu sekarang dan ajarkan dia apa-apa saja yang harus dilakukan nya sebagai sekretarisku"

Benazir yang sebenarnya masih ingin berlama-lama di ruangan Jalal akhirnya harus kecewa, jujur saja saat pertama tadi ia melihat Jalal, ia sudah terpesona dengan pria ini tidak ada yang tidak menarik dari Jalal. "Kau semakin mempesona Jalal" Bisiknya dalam hati

"Dan suruh Jodha menemui ku sekarang" Kata Jalal lagi pada Salima

"Jodha? Sial,,,Si pembunuh arrogant itukah?" Batin Benazir, seketika raut kebencian akan nama itu

"Baik Mister, kami permisi" Kata Salima

Setelah keluar dari ruangan Jalal, Salima tidak melihat Jodha di meja kerjanya, ia lalu meminta Benazir untuk masuk ke ruangan nya terlebih dahulu, sedangkan ia akan mencari Jodha dulu sekarang.

^^^

*Flashback (Kemarin di ruangan Salima)

"Aku menunggu profile mu Jodha, untuk aku serahkan pada Mister secepatnya. Kau menerima tawaran itu kan" Kata Salima

"Eem,, Salima"

"Ya, kenapa Jodha?"

"Sepertinya aku tidak bisa menerima tawaran Mister untuk menjadi sekretaris barunya"

"Kenapa tidak bisa?"

"Seperti yang aku katakana padamu kemarin, aku merasa tidak pantas menjadi sekretaris dan pekerjaan ini bukan main-main Salima, aku belum siap" Jelas Jodha

"Hhmm,, Kau keras kepala sekali, ini tidak sesulit dan serumit yang kau bayangkan Jodha, kau hanya belum terbiasa, seiring berjalan nya waktu kau akan menikmati pekerjaan ini dan pasti Mister akan senang kalau kau yang menjadi sekretarisnya karena kalian sudah akrab selama ini"

"Itu yang ku takutkan Salima, aku takut keakraban ini. Sejak kejadian dia memeluk ku kemarin, aku merasakan sesuatu yang terjadi di hatiku (kuch kuch hota hai), jujur aku menikmati pelukan itu" Batin Jodha

SEUNTAI HARAPANKU (FanFiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang