PART 22

2.6K 128 13
                                    

"Tolong biarkan aku memeluk anda sebentar lagi Nyonya, aku,, aku sangat merindukan ibu ku" Kata Jodha dan ia semakin mengeratkan pelukan nya dan Ny Hamida pun membalasnya

^^^

Jodha Javeda Bhaksi juga anak-anak sedang dalam perjalanan menuju appartement mereka.

Karena hari yang sudah larut malam, anak-anak nampak tertidur disepanjang perjalanan, begitupun dengan Javeda yang berada di dekat mereka, sedangkan Jodha matanya enggan terpejam ia hanya menatap ke samping jendela mobil dan nampak memikirkan sesuatu. "Aku merestui hubungan kalian nak". Lagi,,, Kata-kata itu lagi yang terus terngiang di pikiran nya, kalimat singkat yang diucapkan dengan lembut oleh Ny Hamida namun mempunyai efek berkepenjangan untuk Jodha dan membuat perasaan Jodha tidak karuan, tidak munafik Jodha merasa bahagia dengan kalimat yang diucapkan Ny Hamida padanya tapi seperti ada yang mengganjal dihatinya, "Apanya yang direstui, sedangkan aku dan Jalal tidak ada hubungan apapun sampai saat ini. Hey,, Apa aku berharap aku mempunyai hubungan special dengan Jalal?" Batin Jodha

"Jodha,, Kita sudah sampai" Kata Bhaksi yang berada di sampingnya yang seketika membuyarkan lamunan nya

"Ah,,Iya"

Mereka pun membangunkan Javeda dan anak-anak lalu segera masuk ke appartement untuk beristirahat

^^^

Di rumah Jalal, setelah Jodha dan lain nya pulang

Ny Hamida tidak memperbolehkan Jalal masuk ke kamarnya sebelum Jalal menjelaskan dengan sejelas-jelasnya hubungan dia dengan Jodha

"Masih diam saja" Tegur Ny Hamida pada putranya dengan nada sedikit menggoda

"Ap,, Apa ma?" Jawab Jalal pura-pura tidak mengerti

"Javeda" Kata Ny Hamida santai, walau usianya tidak lagi muda tapi Ny Hamida masih sering bergurau dan senang sekali menggoda putra satu-satu nya ini

"Hah?"

Ny Hamida tersenyum melihat ekspresi Jalal lalu ia melempar bantal sofa kearah anaknya itu

"Dasar anak bodoh, tentu saja Jodha" Kata Ny Hamida dengan tertawa kecil

"Dia,, Karyawan ku mah, salah satu staff khusus ku di The Worlds" Jawab Jalal

Tentu saja bukan itu yang diharapkan Ny Hamida, tapi dia maklum mungkin Jalal masih malu untuk berbicara secara langsung padanya tentang apa yang dirasakan nya saat ini, karena ia tahu walau usia Jalal yang cukup matang dan dengan segala kesuksesan yang sudah di raihnya dalam dunia bisnis tapi Jalal adalah pria awam jika berurusan cinta.

"Lalu" Kata Ny Hamida lagi dengan lembut pada Jalal

"Kami cukup dekat, baik di kantor dan di luar kantor, mungkin dia satu-satunya gadis yang cukup dekat dengan ku setelah Ruk, tapi,,emm,,, aku merasa sesuatu yang lain yang aku rasakan saat aku bersama Jodha, padahal tidak ada hubungan special diantara kami, berbeda dengan Ruk yang sempat menjadi tunanganku dulu, aku,,, entahlah ma, aku tidak mengerti" Kata Jalal sambil mengangkat kedua bahunya dengan wajah menerawang

Ny Hamida mengangguk-anggukan kepalanya sesekali ia tersenyum mendengar curahan hati putranya

"Apa karena itu kau mengenalkan Jodha dengan Mama?" Tanya Ny Hamida

"Iya Ma, aku merasa mama harus tahu dan jujur aku senang melihat Mama menyukainya" Jawab Jalal

"Kau mencintai nya nak?"

"Hhmm,,, Aku tidak tahu, perasaan ini baru untuk ku mah"

"Apa yang kau rasakan padanya nak?"

Jalal terlihat mengambil nafas dalam dan menghembuskan nafas panjang, seperti sedang menenangkan dirinya sendiri sebelum ia mengatakan pada ibunya apa yang tengah ia rasakan sekarang

SEUNTAI HARAPANKU (FanFiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang