PART 13

2.6K 105 5
                                    

"Duduklah kembali di tempatmu Jodha, aku belum selesai bicara padamu"

^^^

"Tidak perlu, untuk apa aku duduk disana sedangkan sebentar lagi kau akan menendang ku keluar dari perusahaan ini, lebih baik sekarang aku kembali ke meja ku untuk membuat surat pengunduran diri dan membereskan barang-barang ku. Permisi" Jodha kembali berbalik menuju pintu keluar tapi tak diduga Jalal sudah berdiri di belakang Jodha dan menahannya dengan memegang lengan Jodha.

"Bukankah aku menyuruhmu duduk Jodha, kemarilah" Kata Jalal lembut sambil menuntun Jodha menuju sofa, Jodha hanya menurut tidak tahu kenapa ia tidak menolak. Tidak menolak atau tidak bisa menolak sebenarnya, entahlah..

Setelah mereka duduk Jalal melepaskan lengan Jodha "Oke, kurasa sudah cukup bermain dengan nya, bisa-bisa dia akan menangis disini kalau aku terus melanjutkannya" Batin Jalal

"Baiklah Jodha, sekarang beritahu aku apa kau benar-benar membutuhkan pekerjaan ini untuk mencukupi kehidupanmu dan anakmu?"

Jodha menatap Jalal tidak percaya, cepat sekali Jalal berubah. Tadi dia dengan mudahnya mengatakan akan memecatku tapi sekarang ia seakan-akan mengkhawatirkan kehidupan ku. "Kenapa dia" Batin Jodha

"Eem,, Sebelum aku menjawab nya, aku ingin menjelaskan sesuatu padamu. Aku rasa kau salah paham tentang anak-anak ku" Kata Jodha akhirnya

"Kalau begitu ceritakan padaku. Kebetulan aku tidak ada jadwal apa-apa lagi setelah ini" Kata Jalal santai. Ini adalah hal yang tidak pernah Jalal lakukan pada karyawan nya yang lain yaitu membicarakan masalah pribadi dengan karyawan wanita di jam kerja dan itu di ruangan nya. Tapi dengan Jodha ia sama sekali tidak merasa enggan bahkan sebenarnya ia ingin berlama-lama berbicara dengan Jodha (modus,,!)

"Anak-anak yang kau maksud, mereka bukanlah anak kandungku, mereka adalah anak-anak yang kurang beruntung dan kami hanya ingin membuat mereka merasa tidak sendiri hidup di dunia ini, semua anak-anak berhak mendapatkan kasih sayang dan kebahagiaan nya, mereka tidak pantas menerima perlakuan semena-mena, di umur mereka yang masih kecil tidak seharusnya mereka mencari uang apalagi uang itu bukan untuk diri mereka sendiri, tugas mereka hanya belajar, bermain lalu bahagia. Aku tidak ingin melihat anak-anak asuhku meneteskan air mata kesedihan" Kata Jodha panjang lebar, tanpa Jodha sadari ia bisa berbicara dengan begitu terbuka nya pada Jalal.

Jalal mengangguk-anggukan kepala karena ia sudah tahu semua itu dari bibi Anga semalam

"Lalu, selain mendapatkan penghasilan dari The Worlds apalagi yang membuat mu ingin bekerja disini?" Tanya Jalal pada Jodha

Jodha tampak diam, dia agak ragu untuk mengatakan nya

"Sebelumnya aku hanya ingin bekerja disini, ini adalah perusahaan impian ku dari dulu, mungkin jika hanya bekerja sebagai office girl disinipun aku sudah sangat senang tapi ternyata Tuhan begitu baik padaku, aku bekerja disini sebagai assistant manager dari Sir Adam bahkan sekarang hanya dalam beberapa bulan aku sudah menjadi salah satu staff khusus CEO" Kata Jodha melirik Jalal

Jodha kembali melanjutkan "Tapi,,, Tapi kemarin saat aku tahu bahwa kau adalah CEO baru The Worlds, aku yakin umur ku bekerja disini tidak akan panjang, hubungan kita di masa lalu tidak begitu baik bahkan sangat buruk, aku tahu kau masih sangat menyalahkan ku atas meninggalnya tunanganmu Rukayah yang juga merupakan sahabat terbaik ku, jika saja bukan karena kelalaian ku pasti kau sudah hidup bahagia dengan Ruk sebagai suami-istri. Jadi karena itu menurutku cepat atau lambat kau pasti akan memecatku, tapi tidak kusangka akan secepat ini bahkan aku belum sempat meminta maaf padamu"

"Jodha ingin meminta maaf padaku? Bukankah seharusnya aku yang meminta maaf padanya. Baiklah Jalal, ikuti saja" Kata Jalal dalam hati

"Jadi karena waktu ku sudah tidak banyak lagi disini, aku ingin meminta maaf padamu Jalal atas segala keburukan dan kelalaian ku di masalalu padamu. Mulai dari pertemuan pertama kita yang membuatmu marah karena aku dengan sengaja menyiram kemeja mu dengan jus dan mencoret-coret mobil mahal mu hingga kesalahan fatal-ku karena,,, karena,,, hikss,,," Akhirnya pertahanan Jodha luntur, air mata yang sedari tadi ditahannya keluar juga.

SEUNTAI HARAPANKU (FanFiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang