PART 5

2.2K 86 1
                                    

"Apa kabarmu Jodha? Tak ku sangka 10 tahun kita tidak bertemu kau telah begitu banyak berubah, aku seperti tidak mengenal mu lagi bahkan kita seperti orang asing, tahu kah kau setelah kita berpisah setiap hari ini aku selalu berharap kita bisa bertemu dan kembali bersahabat seperti dulu berbagi apapun yang kita miliki bersama. (Ruk menghentikan kata-katanya, terdengar suaranya bergetar menahan tangis). Apa yang terjadi padamu Jodha,, Bagaimana kabar orang tuamu,, hemmm,,, mereka baik-baik saja?

Aku sangat,,, sangat,, merindukan mu Jodha,, hiks,, hikss" Ruk sudah tidak bisa menahan tangis nya ia langsung memeluk Jodha, sedangkan Jodha hanya diam saja tidak membalas pelukan Ruk tapi juga tidak menepis nya, ia masih mencoba bertahan dengan ego nya.

Setelah cukup lama, Jodha pun melepas pelukan Ruk dengan perlahan dan mulai berbicara padanya tanpa melihat kearah Ruk, ia takut jika ia melihat Ruk maka itu akan membuatnya lemah dan ia benci sesuatu yang membuat hatinya lemah.

"Kau benar, aku memang telah berubah dan tidak bisa kembali seperti Jodha yang dulu lagi, anggap saja kita memang orang asing. Aku minta padamu lupakan persahabatan kita jangan berharap lagi kalau hubungan kita akan kembali seperti dulu, benci lah aku seperti yang orang lain lakukan padaku. Bukankah aku sudah mengacaukan pesta mu minggu lalu? Aku sudah mempermalukan mu dan tunangan mu itu kan. Bencilah aku dan balaslah perbuatan ku seperti yang orang lain lakukan padaku. Dan hari sudah mulai sore, sebaiknya aku pulang dulu dan bukankah besok kau akan menikah, kau juga harus segera pulang bibi Anga pasti mencemaskan mu (Tanpa sadar Jodha memperlihatkan perhatian nya pada Ruk). Emm,, Permisi" Ia segera menenteng tas nya dan berlalu dari sana tapi Ruk memanggilnya.

"Jodha,,, Jodha,,, Please,, (Jodha masih terus berjalan menuju jalan raya),, JODHA AURORA!!!" Panggil Ruk dengan lantang dan terkesan membentak, seketika itu juga Jodha berhenti, sudah lama sekali tidak ada orang yang memanggil nama panjang nya dan ia menyukai itu, dari dulu Jodha sangat senang jika dipanggil dengan nama lengkapnya, ia sangat menyukai Aurora (sebuah fenomena alam yang menghasilkan kilatan cahaya-cahaya indah dilangit). Bahkan Jodha jika sudah melihat video atau gambar tentang Aurora ia bisa menghabiskan waktu berjam-jam memandangnya atau mengulang-ulang memutar video itu. Ia ingin sekali suatu saat nanti dapat melihat fenomena alam itu secara langsung, tampak senyum manis tersungging di bibirnya tipisnya.

Ruk menghampiri Jodha dan berdiri di depan nya "Kau senang sahabatku aku memanggilmu dengan nama lengkap mu. Kau tidak sepenuhnya Jodha, kau masih Jodha sahabatku yang dulu, aku merindukanmu" Ujar Ruk dengan senang dan kembali memeluk Jodha namun kali Jodha menepis nya.

"Kau salah Rukayah, aku hanya kaget saja dan AKU SAMA SEKALI TIDAK MERINDUKAN MU, aku bahkan membenci mu dan,," Tidak sempat Jodha melanjutkan kata-katanya Ruk sudah melayangkan tangannya ke pipi Jodha dan membuat Jodha terdiam.

"Cukup Jodha,,, sampai kapan kau akan menyembunyikan perasaan mu. Apa kau tidak lelah terus membohongi hati dan dirimu sendiri. Lihat mataku dan katakan kalau kau benar-benar membenciku" Tegas Ruk pada Jodha

"Aku MEMBENCI mu Ruk" tapi matanya tidak melihat Ruk, kembali Ruk melayangkan tangan ke pipi Jodha, sebenarnya ia tidak tega melakukan ini semua tapi Ruk kesal dengan ulah Jodha yang terus membohongi dirinya sendiri, ia tidak tahu harus bagaimana lagi menyadarkan Jodha.

"Bukankah aku suruh kau menatap mataku Jodha!!" Ruk menatap tajam kearah Jodha.

Jodha menghadapkan wajahnya pada Ruk ia mencoba mengatakan sesuatu "Aku,, Aku,,, Aku juga merindukan mu Rukayah,, sahabatku" Jodha akhirnya mengatakan sesuatu yang sesuai dengan hatinya, ia memeluk Ruk dan Ruk balas memeluk Jodha dengan erat, mereka terduduk di sambil terus saling berpelukan dan terdengar tangis haru dari keduanya.

Setelah cukup lama,Ruk dan Jodha melepas pelukan mereka dan menghapus air mata mereka masing-masing masih terdengar isakan tangis dari keduanya.

"Apa masih terasa sakit Jodha?" Tanya Ruk khawatir seraya memegang pipi Jodha

SEUNTAI HARAPANKU (FanFiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang