PART 10

2.4K 101 2
                                    

"Hemm,, Apa kabar pria itu sekarang? Apa dia sudah menikah? Jika sudah, apa mereka saling mencintai? Bagaimana jika tidak? Ya Tuhan,,, Bahkan aku sendiri malas membahas hati dan cintaku apalagi pernikahan tapi aku justru harus memikirkan cinta sejati orang lain,,,dan orang itu Jalal. Bahkan aku tidak tahu apa dia sudah memaafkan aku atau belum" Kata Jodha setengah berbisik

---------

"Kau belum tidur Jodha?" Kata Bhaksi dengan suara serak khas bangun tidur.

"Ah,,, I,, Iyaa,, Aku belum mengantuk Bhaksi, apa kau terbangun karena terganggu olehku?"

"Tidak Jodha,,(Bhaksi lalu menyandarkan tubuhnya di sandaran tempat tidur) Ada apa Jodha, kau memikirkan sesuatu, berbagilah padaku,, bukankah kita bersahabat,, hmmm"

"Aku,, hanya merindukan Rukayah, sangat merindukan nya" Jawab Jodha

"Kau merindukan Ruk atau kau teringat akan janjimu padanya?" Bhaksi menyenggol lengan Jodha dengan sikunya

"Hahaa,,, aku memang tidak bisa menyembunyikan apapun darimu dan Javeda, andai Javeda disini pasti dia juga akan menggodaku sepertimu,, oh ya,, kapan Javeda kembali?"

"Katanya besok pagi sebelum kita berangkat bekerja, jadi anak-anak sudah ada yang menjaga saat kita berangkat bekerja,. Sudahlah Jodha,, kau boleh-boleh saja memikirkan janjimu padanya tapi jangan sampai membebanimu, Jalal adalah pria dewasa yang tentu tahu mana yang baik dan tidak untuk dirinya, jika sudah waktunya nanti kau pasti akan bertemu dengannya dan kalian bisa membicarakan ini secara langsung. Sekarang kau tidurlah,, bukankah besok dikantormu akan diadakan acara penyambutan CEO baru, jangan sampai kau menunjukan wajah pucat kurang tidur mu itu besok padanya,, hehee,, ayo tidurlah,, disini" Bhaksi menepuk bantal menyuruh Jodha segera tidur.

Tak lama mereka pun terlelap dengan mimpi mereka masing-masing

Pagi sekali Jodha sudah bangun dan bersiap, tak lupa ia membangunkan anak-anak untuk mandi dan sarapan, tapi Jodha menyadari salah satu dari mereka belum keluar dari kamar dan dia adalah Rahim, Jodha lalu menuju kamar Rahim. Terlihat Rahim masih tertidur dibalik selimut tebalnya.

"Rahim,, Kau belum bangun sayang" Kata Jodha menghampiri Rahim dan membelai kepalanya tapi alangkah terkejutnya Jodha ketika ia merasakan kening Rahim sangat panas, dia demam tubuhnya menggigil kedinginan, segera ia berteriak,, "Bhaksiiii...Kemariiii"

"Ada apa Jodha, ada apa teriak pagi-pagi begini" Kata Bhaksi berlari menuju kamar Rahim

"Rahim,, Bhaksi,, di,,dia" Kata Jodha gugup

"Ada apa dengan Rahim Jodha, kenapa dia?" Bhaksi cemas, ia juga menempelkan punggung tangan nya ke kening Rahim "Ya Tuhan,, panas sekali,, dia demam Jodha, ayo,, kita bawa dia ke rumah sakit sekarang" Kata Bhaksi panik begitu pun dengan Jodha. Jodha menitipkan anak-anak yang lain pada Moti, seorang wanita paruh baya yang sudah mengenal mereka dan anak-anak mereka dengan baik.

Kini Jodha, Bhaksi dan Rahim sudah dalam perjalanan menuju Rumah Sakit, beruntung semalam Bhaksi membawa mobil kantor pulang sehingga mereka tidak perlu menunggu bus atau taksi yang kadang lama untuk membawa Rahim ke Rumah sakit. Sesampainya di Rumah sakit Rahim segera ditangani dokter di dalam sana, sedangkan Bhaksi dan Jodha menunggu diluar dengan perasaan cemas, tiba-tiba ponsel Bhaksi berdering

Bhaksi : "Halo madam,, Morning"

"(..........)"

Bhaksi : "Oh my God,, So sorry Madam. But I,,,"

"(..........)"

"Please don't. Oke oke,, I will come there soon"

"(..........)"

SEUNTAI HARAPANKU (FanFiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang