Jodha hanya menangguk dalam pelukan Jalal, ia memejamkan matanya menikmati kebersamaan dengan pria yang dicintainya ini.
^^^
Di tengah pelukan mereka, tiba-tiba perut Jodha berbunyi menandakan ia tengah kelaparan
membuat Jalal melepas pelukan nya dan ia melihat wajah Jodha yang bersemu merah menahan malu, seketika tawa Jalal pecah melihat ekspersi dan kepolosan Jodha, melihat Jalal yang menertawakan dirinya Jodha tidak marah justru ia ikut tertawa bersama Jalal. Ah akhir-akhir ini bahkan ia lupa bagaimana caranya tertawa, yang ia tahu hanya kesedihan yang berakhir dengan air mata.
"Kau mau makan apa Jodha?" Tanya Jalal setelah mereka berhenti tertawa
"Aku,," Belum sempat Jodha melanjutkan kata-katanya, pintu kamar nya dibuka oleh seseorang dan membuat Jodha dan Jalal melihat kearah pintu
"Jodhaaa" Teriak Bhaksi dan Javeda di ikuti oleh anak-anak mereka
Wajah Jodha begitu sumringah menyambut kedatangan mereka, Jalal yang berada dekat Jodha memberi ruang pada mereka untuk bisa berdekatan dengan Jodha juga, Jalal menuju sofa yang berada di ruangan itu dan nampak membuka kotak makanan.
Anak-anak tampak mengelilingi ranjang Jodha setelah satu persatu dari mereka memeluk dan mencium pipi Jodha dengan sayang
"Bagaimana keadaan mu Jodha?" Tanya Bhaksi
"Sudah lebih baik hanya saja untuk beberapa hari ini aku tidak diperbolehkan untuk berjalan dulu" Kata Jodha
Bhaksi dan Javeda mengangguk mengerti, mereka kembali melanjutkan pembicaraan ringan
Jalal membawa kotak makanan kearah Jodha tapi handphone nya berdering tanda panggilan masuk. Jalal memberi kotak makanan itu pada Javeda dan menyuruhnya menyuapi Jodha setelah itu ia keluar untuk menerima panggilan di handphone nya.
Setelah kepergian Jalal, sebenarnya Bhaksi dan Javeda sudah tidak tahan ingin menggoda Jodha mengenai Jalal, setelah apa yang semua Jalal lakukan pada Jodha serta tatapan Jodha pada Jalal sungguh mengisyaratkan cinta yang membara di hati mereka berdua.
Tapi baik Javeda maupun Bhaksi mencoba menahan karena sekarang ada anak-anak mereka disini, rasanya tidak pantas membicarakan hal-hal seperti itu dihadapan anak-anak.
Tapi Jodha cukup menyadari gelagat aneh pada kedua sahabatnya dan langsung bertanya di sela-sela suapan makanan yang diberikan Javeda padanya.
"Hey,, Hal aneh apa yang sedang memenuhi pikiran kalian, hah?" Tanya Jodha dan menatap tajam bergantian pada Javeda dan Bhaksi, sedangkan yang ditatap hanya senyum-senyum tidak jelas membuat Jodha memberengut kesal
"Anak-anak,, Kalau kalian ditanya seseorang maka kalian harus apa?" Tanya Jodha pada anak-anak berusaha menyindir kedua sahabatnya
"Kalau ada yang bertanya, kita harus menjawab pertanyaan nya aunty Jo, itu yang benar" Jawab Rahim antusias pada Jodha dan di ikuti anggukan anak-anak yang lain
"Begitu ya sayang, kalau begitu Aunty Bha dan Aunty Ja tidak melakukan hal yang benar dong, karena tadi Aunty Jo bertanya pada mereka tapi tidak jawab" Anak-anak mengangguk setuju membuat Jodha tersenyum penuh kemenangan dan melirik sinis pada Javeda yang sedang mengaduk-aduk makanan untuknya.
"Anak-anak, kalian tunggu di luar sebentar ya, kalian bisa bermain di taman rumah sakit ini tapi jangan terlalu jauh" Bujuk Bhaksi pada anak-anak dan mereka meninggalkan ruangan Jodha
"APA?!" Tanya Jodha ketus pada Bhaksi, ia sudah menghabiskan makanan yang tadi di suapkan Javeda padanya
"Hahahaa,, Tenang dulu nona, kau ini kenapa jadi galak sih disaat sakit seperti ini" Balas Javeda
KAMU SEDANG MEMBACA
SEUNTAI HARAPANKU (FanFiction)
RomanceFanFiction dari drama Jodha-Akbar Semoga berkenan,,, selamat membaca.. ;)