part 2 (EC)

92.8K 4.2K 19
                                    

Carin membereskan beberapa barangnya di meja sekretaris. Mejanya berada tepat di depan ruang Mr. Equino. Tempat yang lumayan nyaman menurut Carin. Lantai 20 sangat sepi karena lantai 20 dikhususkan untuk CEO Equino's Company, yaitu Calvin Equino.

Ngomong-ngomong setampan apa sih dia? Dan pasti dia orang yang sangat tegas, karena ia bisa memimpin perusahaan sebesar ini, dewi batin Carin tanpa sadar memuji pria yang belum ia lihat itu.

"Ms. Weshley, aku akan menjelaskan apa saja yang pelu kau kerja kan sebagi sekertaris Mr. Equino." ujar Erica yang mengagetkan lamunan Carin,
"Tugas mu hanya mengatur jadwal Mr. Equino, mencatat hasil meeting, mengingatkannya 5 menit sebelum meeting, dan menerima telpone untuk Mr. Equino, mengerti?" Tanya Erica.

"Baik saya mengerti." Carin mengangguk paham.

"Baik, selamat bekerja dan jangan buat kesalahan sedikit pun." ujar Erica mengingatkan.

Erica pun pergi meninggalkan Carin. Carin langsung melaksanakan tugas pertamanya sebagai sekretaris pribadi Mr. Equino, ia melihat jadwal Mr. Equino hari ini di komputer.

Hari ini Mr. Equino memiliki jadwal makan siang dengan client, lalu sore harinya meeting proyek baru di Seattle, dan ada jamuan makan malam di JOES HOTEL. Carin  melirik jam tangannya, pukul 11:00 am. Ia berpikir sebaiknya ia mengingatkan Mr. Equino tentang makan siang dengan client.

Dengan ragu, Carin beranjak dari kursinya menuju pintu kokoh ruangan Calvin equino. tak ia pungkiri, ia gugup setengah mati.

Bagaimana jika ia sangat galak? Bagaimana jika ia... Oh ayolah Carin! Kau tidak di didik menjadi pengecut oleh dadmu, pikiran-pikiran buruk itu terlintas di benak Carin.

Carin mengetuk pintu kokoh itu dengan ragu, "Ya masuk" terdengar suara bariton dari dalam sana.

Sebelum masuk Carin merapihkan bajunya terlebih dahulu memastikan bahwa pakaiannya rapih. Ia menenangkan dirinya lalu segera masuk kedalam ruangan tersebut.

"Aku tidak mau tau Lery! Siapapun yang mencoba bermain di belakang ku tidak akan ku biarkan ia hidup lebih lama"

Ujar seorang pria di belakang meja kokoh yang sedang duduk di kursi besar nan empuk dan membelakangi Carin. Carin sedikit ngeri mendengar percakapan pria itu dengan seorang yang entah siapa melalui telpone. ia seperti seekor singa yang sedang mengamuk.

"Ya ada apa?" Suara bariton tadi menyadarkan lamunan Carin.

"Maaf sir, anda memiliki jadwal makan siang dengan client pukul 12 nanti" jelas Carin berusaha profesional meski kakinya gemetar karena takut.

Calvin bukannya menjawab pertanyaan Carin malah menatapnya dari ujung kepala ke ujung kaki dengan tatapan tajam. Carin sedikit tidak nyaman dengan tatapannya.

"Batalkan" ujarnya tanpa berpikir panjang.

Carin sedikit kaget mendengar ucapannya, bagaiman bisa ia seenaknya membatalkan janji dengan seseorang tanpa alasan yang jelas? Dalam hati Carin mengumpat bossnya itu yang menurutnya bersifat arogant.

"Atur ulang jadwal pertemuan ku dengan mereka. Aku sedang tidak mood hari ini" tambah Calvin lagi.

Carin hanya bisa mengangguk, "baik sir, kalau begitu saya permisi." pamit Carin sopan.

Sebelum Carin meninggalkan ruangan Calvin tiba-tiba Calvin berbicara lagi, "kau skretaris baru ku? Siapa nama mu?" Tanyanya dengan tatapan menilai.

"Iya sir, saya Carin Weshley" jawab Carin sambil menunduk.

"Oh well Ms. Weshley, berapa umur mu?" Tanyanya lagi.

Mon AmourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang