part 3

87.7K 3.8K 31
                                    

Author's PoV

Calvin mengajak carin ke restoran miliknya. Restaurantnya bergaya classic dan bernuansa putih. Restaurant milik Calvin merupakan salah satu restaurant mewah di New York. Carin terpukau dengan restaurant ini. Nampak elegant dan mewah menurutnya.

"Siang tuan dan nyonya."

sapa seorang pelayan pada Calvin dan Carin. Carin tersenyum pada pelayan tersebut, namun Calvin mengacuhkan pelayan tersebut.

"Apa anda ingin makan di ruangan VIP tuan?" Tanya pelayan tadi.

"Menurutmu?" Jawab Calvin tajam.

Pelayan tersebut mengangguk dan menuntun Calvin dan Carin ke ruangan VIP di lantai 2. Setelah sampai di ruang VIP tersebut, Carin berdecak kagum. Ruangan VIP restorant ini memang lebih mewah lagi. Ruangan ini memiliki jendela besar yang menunjukan pemandangan kota new york dari lantai 2.

Astaga! siapapun pemilik restaurant ini patut di puji karena restaurant miliknya begitu menawan, Batin carin.

"Silahkan Tuan dan Nyonya." pelayan tersebut mempersilahkan Calvin dan Carin untuk duduk, "Mau pesan apa tuan dan nyonya?"

"Tenderloin with mushrom sausce dan wine kesukaan ku" pinta Calvin dengan ketus.

"Ms. Weshley pesan apapun yang ingin kau makan" perintah Calvin.

Carin sedikit bingung dengan menu yang ada di restaurant ini, maklum Carin memang tidak pernah makan di restaurant mewah seperti ini. Bisa menghabis separuh gajinya sebulan hanya karna makan di restaurant ini.

"Hmmm... Spaghetti aglio olio dan milk shake chocolate" ucap Carin sopan pada pelayan tersebut.

"Apa ada lagi tuan dan nyonya?" Tanya pelayan tersebut.

"Apa kau menyukai chocolate Ms. Weshley?" Tanya calvin sambil menaikan satu alisnya.

"Ya sir, saya pikir semua orang di dunia ini menyukai chocolate" jawab Carin dengan mata berbinarnya.

"Chocolate doom with brownies and milk sausce" tambah Calvin lagi.

Pelayan tersebut mengangguk lalu meninggalkan Calvin dan Carin, "Maaf sir, menurut saya pesanan saya sudah cukup, saya bingung bagaimana mengganti uang anda nanti" ujar carin.

Wanita ini sangat polos, Batin Calvin menilai Carin.

"Membelikan mu makan disini tidak ada apa-apanya dari penghasilan ku Ms. Weshley" jawab Calvin sambil mengedipkan matanya menggoda.

Carin mengalihkan pandangannya kebawah melalui jendela besar itu. Nampak jalanan kota New York ramai. Carin hampir lupa jika ia membuat janji dengan Stefy untuk makan siang bersama. Ia segera mengirim pesan singkat pada Stefy, ia tidak mau temannya menunggunya sia-sia.

Carin: stefy maafkan aku, aku tidak bisa makan siang dengan mu, aku masih ada pekerjaan.

Stefy: baiklah, tapi ingat kau masih punya hutang cerita pada ku bagaimana rupa CEO kita itu.

Carin mendengus membaca balasan Stefy. Stefy pasti menyesal telah memuja Calvin, karna pria itu sangat arogant dan tak pantas di puji.

"Kau mengabari kekasih mu huh?" Tanya Calvin dengan sedikit kesal, Ia merasa dirinya di abaikan oleh sekretaris pribadinya itu.

"Tidak sir" jawab Carin sambil memasukan telpone genggamnya ke dalam tas.

Tak perlu menunggu lama, pesanan mereka sudah datang. Carin menatap chocolate doom yang tadi di pesan Calvin untuknya sambil menelan ludahnya. Ya Carin memang pemuja chocolate, ia selalu menstok chocolate di kulkasnya.

Mon AmourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang