part 13

60.5K 2.8K 21
                                    

Carin's PoV

Saat calvin sedang mengobrol dengan rekan bisnisnya, aku melihat ada seorang wanita cantik, badannya seperti model victoria secreet, rambutnya yang berwarna coklat panjang sebahu tergerai dengan indah, menghampiri calvin dari belakang.

"Calvin?" Tanyanya seperti memastikan bahwa dirinya tidak salah orang. Calvin berbalik melihat perempuan itu, aku merasakan badan calvin dan raut wajahnya yang tiba-tiba menegang melihat wanita itu.

"Astaga! Akhirnya kita bertemu lagi" ujar wanita itu sambil memeluk calvin. "Kaila?" Aku bisa meraskan kegugupan dari dirinya. Tidak biasanya calvin seperti ini, seorang calvin tidak mungkin gugup dengan wanita. Kaila melepaskan pelukannya, lalu menatap ku sekilas. Aku tersenyum ramah padanya dan dia membalas senyuman ku.

"Aku baik, siapa wanita di samping mu?" Tanyanya sambil melihat ku. Calvin lalu mengenalkan diri ku padanya, "Ini carin weshley". Aku memberikan senyum sopan padanya. "Hai! Aku kaila zequin, panggil saja aku kaila" dia tak hanya cantik tapi juga ramah. Aku merasa minder berada di dekatnya.

"Bisakah aku minta alamat kantor mu atau nomer telphone mu? Aku baru saja pindah dari amsterdam" ujarnya. Siapa wanita ini sebenarnya? Wanita ini seperti memiliki hubungan dekat dengan calvin. Jangan berpikir bahwa aku ini cemburu, hanya saja aku penasaran siapa wanita ini. "Sejak kapan kau pindah ke amsterdam?" Ujar calvin tenang, tapi aku bisa merasakan bahwa dirinya mencoba menyembunyikan kegugupannya. Calvin lalu mengeluarkan kartu namanya dari dompetnya. "Sudah lama, aku ikut suami ku yang bertugas disana" ujarnya sambil mengingat-ngingat mungkin?

"Kau sudah menikah?" Ekspresi calvin sungguh tidak terbaca, apakah ia cemburu bahwa jika kaila sudah menikah?

"Ya, aku menikah sejak dua tahun yang lalu, baiklah aku akan mencari suami ku dulu. Tetaplah disini akan ku kenalkan suami ku pada mu nanti" kaila lalu meninggalkan kami berdua untuk mencari suaminya.

"Kita pulang sekarang carin" ujar calvin sambil menggandeng tangan ku menuju pintu keluar ballroom. "Tapi sir acaranya belum selesai bukan?" Benar masih ada acara dinner dan pelelangan setahu ku. "Aku sudah bosan, kita makan malam di luar saja" aku hanya mengangguk, dan mengikuti berjalan keluar ballroom. Calvin mengeluarkan ponselnya, lalu menelfon seseorang. "Lery, aku akan pulang sekarang. Siapkan mobil segera" ternyata calvin menelfon lery.

Saat kami sudah sampai lobby, limossin calvin sudah bertengger manis di depannya. Terlihat lery yang sudah siap membukakan pintu penumpang untuk kami.

***

"Kau ingin makan malam dimana?" Tanya calvin pada ku. "Saya bisa makan malam di rumah sir" aku tidak mau merepotkan di terus. "Bagaimana dengan masakan itali?" Tanyanya. "Terserah anda saja" aku mengalah, aku tahu dia pasti akan memaksa ku untuk soal makan. "Ronald, bawa kami ke restaurant italia yang berada di broadway" perintahnya pada Ronald.

Kami pun kembali ke lamunan masing-masing. Aku melihat calvin hanya melamun sedari tadi, entah apa yang ia pikirkan. Apakah calvin memikirkan kaila? Siapa sebenarnya kaila itu? ada hubungan apa kaila dengan calvin? Rasanya ingin ku tanyakan semua pertanyaan ini pada calvin. Tapi aku harus tahu batasan ku.

***

Setelah kami sampai di restauran italia, calvin segera memesan makanan pada waiters. Waiters itu memberikan buku menu pada kami.

"Ravioli, risotto, espresso, dan air mineral" pesan calvin pada waiters. "Nyonya?" Tanya pelayan itu pada ku. "Pasta primavera dan lemon tea". "oh iya gelato chocolate dan tiramissu" tambah calvin lagi. Pelayan itu mengangguk lalu meninggalkan kami.

Mon AmourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang